CFD Jakarta Diwarnai Aksi Long March Dukung Kemerdekaan Palestina
NU Online ยท Ahad, 15 Juni 2025 | 16:00 WIB

Aksi long march dukung kemerdekaan Palestina di CFD, di Jakarta, Ahad (15/6/2025). (Foto: NU Online/Haekal)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Car Free Day di Jakarta, pada Ahadย (15/6/2025) pagi, diwarnai dengan Aksi ling march untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan mengehentikan kejahatan kemanusiaan Israel di Gaza. Melansir kontras_update, aksi tersebut menggaungkan hastag #globalmarchtogaza dan #TetapBerisik lewat langkah kita disini.ย
Aksi solidaritas tersebut dimulai dari Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus) pada pukul 07.00 WIB. Kemudian massa aksi melalui Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakpus, pukul 08.00 WIB.
Sebelum tiba di titik finis, massa aksi juga sempat melewati Keduaan Besar Mesir di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakpus. Terakhir, mereka menyelesaikan aksinya tepat di Keduataan Besar Palestina, Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakpus pada 09.30 WIB.
Di sepanjang jalan yang massa aksi lalui, mereka dengan lantang meneriakan ajakan untuk mendukung kemerdekaan Palestina dari jajahan Israel.ย
"From the river to the sea. Free, free, Palestine," gemuruh massa aksi.
Selain itu, massa aksi juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan Wanted yang bergambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Break The Siege (patahkan pengepungan)," tulis poster lain.
Salah seorang peserta aksi, Ihza Muhammad Ka'ban mengungkapkan, motivasi utamanya adalah menyelamat manusiaan dari bahaya laten peperangan. Baginya, situasi di Gaza yang kian parah perlu disuarakan terus menerus melalui gerakan aksi yang mendunia.
"Saya paham betul banyak isu global yang saling berkaitan, termasuk ketegangan Iran dan Israel, tapi fokus kita tetap pada penderitaan rakyat Palestina yang udah puluhan tahun dijajah dan dibungkam. aksi ini untuk saudara kita di Palestine apapun ras dan agamanya. Ini bukan soal Agama, ini soal kemanusiaan," katanya saat dihubungi NU Online, Ahad (15/6/2025) pukul 14.00 WIB.
Selain menyuarakan kemerdekaan Palestina, Ka'ban menjelaskan aksi kali ini bentuk solidaritas kepada para aktivis atas gerakan Global March To Gaza. Gerakan internasional ini, katanya, bertujuaan pada penolakan terhadap pendudukan dan blokade Gaza, dan tekanan terhadap komunitas internasional agar menghentikan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel.ย
"Dalam aksi ini juga menyerukan dan mengingatkan untuk memboikot produk yang terafiliasi dengan US dan sekutunya, dukungan untuk jurnalis yang meliput di Gaza, dan ajakan untuk terus mengedukasi masyarakat soal sejarah dan fakta konflik ini. Jadi bukan cuma teriak-teriak, tapi juga menyadarkan," jelasnya.
Ia berharap agar semakin banyak orang yang teredukasi atas masalah di Palestina yaitu penjajahan dan genosida ecara vesar-besaran hingga memicu ketegangan dunia.
"Kita tahu Indonesia nggak punya hubungan diplomatik sama Israel, dan itu udah langkah penting. Harapannya sih, pemerintah Indonesia bisa lebih tegas dan lebih aktif di level internasional," katanya.
"Bukan cuma sebatas kecaman di media, tapi juga dorongan nyata di PBB, OKI, dan forum-forum global. Misalnya, ajukan resolusi, galang dukungan negara-negara lain, bahkan kalau perlu dorong pemutusan hubungan dagang dengan negara atau perusahaan yang terlibat mendukung penjajahan Israel," tambahnya.
Saat ini, ketegangan di Tumur Tengah masih terus berlangsung akibat Israel menyerang militer dan nuklir milik Iran pada Jumat (13/6/2025) pagi.
Sontak, Iran tidak tinggal diam Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengutuk serangan Israel di tanah Iran yang menewaskan banyak warga sipil. Ia mengatakan bahwa Iran tidak akan tinggal diam dalam menghadapi kejahatan ini dan akan membuat musuh menyesali tindakan bodohnya.
"Rakyat dan pejabat Iran tidak akan tinggal diam menghadapi kekejaman ini, dan respons yang sah dan kuat dari Republik Islam akan membuat musuh menyesali tindakan bodohnya," kata Pezeshkian, seperti dikutip kantor berita Republik Islam Iran, IRNA, Jumat (13/6/2025).
Meski begitu, Ketua Umun (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyerukan kepada seluruh elemen, termasuk negara, aktor politik internasional, PBB, untuk menghentikan ketegangan tersebut.
"Seluruh dunia harus berkonsolidasi, bersatu untuk menghentikan semua ini segera, supaya kemanusiaan dan seluruh tatanan peradaban dunia ini selamat," ujarnya, di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua