Gus Baha Jelaskan Awal Mula Lailatul Qadar Dikhususkan untuk Umat Islam
Ahad, 31 Maret 2024 | 18:00 WIB
A. Syamsul Arifin
Penulis
Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan awal mula kemuliaan Lailatul Qadar yang dikhususkan hanya untuk umat Nabi Muhammad. Keterangan mengenai keistimewaan Lailatul Qadar sebagaimana terekam dalam Al-Qur'an surat Al-Qadar.
Lailatul Qadar diperuntukkan kepada umat Islam bermula saat Nabi Muhammad berkeluh kesah atau mengadu kepada Allah soal usianya dan usia umatnya yang terbilang sangat pendek. Usia Nabi Muhammad yang pendek itu berbeda dengan usia nabi-nabi terdahulu, seperti Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, dan utusan Allah yang lainnya.
"Nabi Nuh jadi nabi saja 950 tahun. Itu dapat umat 80 orang. Jadi umurnya Nabi Nuh itu 1.700 tahun. Menjadi nabi 950 tahun. Kalau Nabi Ibrahim usianya sekitar 300 tahun. Dikhitan umur 80 tahun," katanya sebagaimana dalam tayangan di Youtube Santri Gayeng, diakses NU Online Ahad (31/3/2024).
Dalam pandangan Nabi Muhammad, kata Gus Baha, nabi-nabi sebelumnya yang diberikan umur sangat panjang tentu juga memiliki pahala yang sangat banyak lantaran ibadah-ibadah yang telah dikerjakan amat lama di dunia.
"Nabi-Nabi terdahulu itu usianya ribuan tahun. Lalu Nabi Muhammad itu iri. Wah, kalau usianya panjang lalu beribadah seperti Nabi Nuh betapa banyak pahalanya, sedangkan usiaku hanya 63 tahun," ujar Gus Baha menyampaikan aduan Nabi Muhammad.
Dari peristiwa ini, Allah kemudian menurunkan surat Al-Qadar. Surat ini secara khusus menerangkan tentang diturunkannya Al-Qur'an dan Lailatul Qadar, satu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.
"Saat Nabi Muhammad begitu iri, Allah menurunkan innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla‘il-fajr," jelas Gus Baha.
Dalam surat tersebut, menurut Gus Baha, Allah secara tersirat memberi tahu kepada Nabi Muhammad bahwa meskipun umatnya ditakdirkan berusia pendek, namun soal pahala ibadah ia memiliki kesempatan untuk menyamai bahkan melebihi para nabi dan kaum sebelumnya, yaitu dengan mendapati Lailatul Qadar.
Gus Baha kemudian merinci, bila umat Nabi Muhammad rata-rata berusia 60-an tahun, berarti memiliki kesempatan berpuasa Ramadhan sekaligus mendapati Lailatul Qadar sebanyak 52 kali. Karena biasanya kebanyakan orang mengawali berpuasa di usia 8 tahun.
"Orang-orang sekarang berpuasa kira-kira 8 tahun. Kalau umurnya 60 tahun, puasa berapa kali itu? Jadi, 60 tahun kurangi 8 tahun berarti 52 tahun. 52 tahun dikali 83 tahun, wah banyak sekali. Lailatul Qadar itu kan anggaplah sama dengan 83 tahun, wah itu sudah melampaui Nabi Nuh," terangnya.
Karena itu, umat Nabi Muhammad sangat istimewa. Kelak di akhirat akan ditempatkan di surga yang paling bagus.
"Makanya umat Nabi Muhammad itu suarganya paling atas. Karena mendapatkan Lailatul Qadar," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah itu.
Terpopuler
1
Cerita Muhammad, Santri Programmer yang Raih Beasiswa Global dari Oracle
2
Prabowo Undang Sejumlah Tokoh sebagai Calon Menteri
3
Hari Santri, Ikuti Lomba Menulis Khutbah Jumat LDNU Tangsel, Ini Persyaratannya
4
Kemenag Adakan 6 Lomba Hari Santri 2024, Terbuka untuk Umum
5
Kemenag Pastikan Tidak Ada Larangan Menikah pada Hari Libur
6
Biografi KH Abdul Wahab Hasbullah Diluncurkan
Terkini
Lihat Semua