Nasional

Ini Jasa Besar KH A Wahid Hasyim Pimpin Kemenag

Rab, 4 Oktober 2017 | 00:03 WIB

Jakarta, NU Online
Jasa besar KH Abdul Wahid Hasyim dalam memimpin Kementerian Agama di era kemerdekaan cukup besar. Jasa sekaligus pemikiran brilian putra Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari ini patut diapresiasi, salah satunya rintisan Perguruan Tinggi Islam Negeri yang belakangan melahirkan IAIN.

Intelektual NU Ahmad Baso mengatakan hal tersebut saat memaparkan draft kaleidoskop Kementerian Agama tahun 2017 di Hotel Ibis Arcadia Jalan KH A Wahid Hasyim Jakarta, Selasa (3/10). Draft yang ia paparkan mulai berdirinya Kemenag pada 1946 hingga 1971.

“Saya kira, Kiai Wahid lah pemikir utama kementerian ini. Beliau yang merumuskan kebijakan makro Kemenag. Pikiran beliau tentang merintis Perguruan Tinggi Islam, serta memajukan madrasah dan pesantren,” kata Dosen Institut Studi Keislaman An-Nuqayah Guluk-guluk Sumenep ini.

Hal lain yang juga monumental di era Kiai Wahid Hasyim, lanjut Baso, adalah menyiapkan pemberangkatan haji dan pembangunan masjid nasional kebanggaan umat Islam yang dimulai pada 1961.

“Meski peresmiannya pada era Orde Baru, namun ide pembangunan masjid negara yang belakangan dinamai Masjid Istiqlal ini sudah ada sejak zaman Kiai Wahid,” tegasnya.

Dalam paparannya, pria asal Makassar ini mempresentasikan berbagai temuan menarik. Salah satunya penemuan foto-foto kuno yang merekam upaya dan terobosan para kiai yang menjabat Menteri Agama sejak era kemerdekaan.

“Melacak foto-foto ini sulit sekali. Butuh doa dan semangat tinggi,” kata Baso.

Selain foto-foto dan dokumen penting, sejumlah terobosan spektakuler para kiai NU yang pernah menjabat sebagai Menag ia ulas sekilas dengan narasi menarik. Para tokoh tersebut mulai KH Fathurrahman Kafrawi, KH Fakih Usman, KH Masykur, KH Muhammad Ilyas, KH Wahib Wahab, hingga KH Saifuddin Zuhri.

“Beliau-beliau itu para tokoh NU yang menjabat di era Orde Lama. Nah, KH Muhammad Dahlan sebagai kiai NU di awal Orde Baru. Sejarah keterlibatan para kiai dalam penyelenggaraan negara ini penting diungkap,” tandas Baso. (Musthofa Asrori/Alhafiz K)