Nasional

Prabowo Apresiasi Perjuangan dan Warisan Kepemimpinan Presiden-Presiden RI

NU Online  ·  Jumat, 15 Agustus 2025 | 11:10 WIB

Prabowo Apresiasi Perjuangan dan Warisan Kepemimpinan Presiden-Presiden RI

Presiden Prabowo Subianto saat memberikan pidato kenegaraan di Sidang MPR RI, Jumat (15/8/2025). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Setpres)

Jakarta, NU Online 

Presiden RI Prabowo Subianto mengawali pidato kenegaraannya pada Sidang Tahunan MPR 2025 dengan mengapresiasi perjuangan dan kontribusi para presiden pendahulu dalam membangun Indonesia.


Hal ini ia sampaikan dalam Sidang Tahunan MPR 2025 dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).


Prabowo menegaskan bahwa perjalanan bangsa selama 80 tahun tidak lepas dari kerja keras setiap generasi pemimpin untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan.


"Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah momen penting dalam perjuangan panjang bangsa ini untuk berdiri di atas kaki kita sendiri," ujar Prabowo.


Ia mengingatkan, setelah deklarasi kemerdekaan, bangsa Indonesia berjuang selama lima tahun melalui pertempuran bersenjata dan diplomasi hingga kemerdekaan diakui penuh pada 1949.


Prabowo memaparkan satu per satu kontribusi presiden terdahulu dan mengapresiasi hal tersebut.


Presiden Sukarno memimpin perjuangan pembentukan NKRI, mempertahankan keutuhan wilayah di tengah intervensi asing, dan mengintegrasikan Irian Barat ke dalam Indonesia.


Presiden Soeharto menggerakkan pembangunan ekonomi merata, mewujudkan swasembada pangan, meletakkan dasar industrialisasi, dan menurunkan kemiskinan ekstrem.


Presiden BJ Habibie memperkenalkan teknologi tinggi serta menjaga stabilitas ekonomi di tengah krisis multidimensi 1998. Sementara Presiden Abdurrahman Wahid memperkokoh kerukunan antar suku, agama, dan ras, memperkuat identitas bangsa yang majemuk.


Adapun Presiden Megawati Soekarnoputri memulihkan ekonomi pascakrisis moneter, menyelesaikan ribuan kasus perusahaan terdampak krisis, memperkuat lembaga negara, dan melaksanakan pemilu langsung pertama.


Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatasi dampak krisis keuangan global 2008, menyelesaikan konflik Aceh, dan membangun dasar ekonomi yang adil dan merata.


Berbeda dengan lainnya, Presiden Joko Widodo membangun infrastruktur strategis, meningkatkan konektivitas, memimpin penanganan pandemi Covid-19 sehingga Indonesia pulih cepat, memulai pembangunan Ibu Kota Nusantara, serta meletakkan strategi hilirisasi sumber daya alam.


Menurut Prabowo, seluruh presiden terdahulu, bersama pemerintahan yang mereka pimpin, berupaya membawa Indonesia semakin dekat dengan cita-cita kemerdekaan sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.