Khutbah

Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045

NU Online  ·  Jumat, 15 Agustus 2025 | 00:00 WIB

Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045

Khutbah Jumat Refleksi Kemerdekaan (via suffnetrucuter.tk)

Pada tahun ini, Indonesia genap memasuki umur ke 80 kemerdekaan. Kemerdekaan merupakan hasil jerih payah dari perjuangan para pahlawan yang berjuang dengan memeras keringat dan darah. Amanah bagi rakyat yang selayaknya diisi dengan hal-hal yang bermanfaat dan maslahat bukan dengan kemaksiatan, perpecahan, dan kelalaian.

Khutbah Jumat kali ini berjudul: "Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045".
 


Khutbah I
 

اَلْحَمْدُ ِللهِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ,، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ 

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang harus digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya. 

Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya Rabbal ‘alamin
 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt

Pada tahun ini, Indonesia genap memasuki umur ke-80 kemerdekaan. Kemerdekaan merupakan hasil jerih payah dari perjuangan para pahlawan yang berjuang dengan memeras keringat dan darah. Amanah bagi rakyat yang selayaknya diisi dengan hal-hal yang bermanfaat dan maslahat bukan dengan kemaksiatan, perpecahan, dan kelalaian. Maka peringatan hari kemerdekaan sepatutnya menjadi momentum refleksi untuk melakukan perbaikan spiritual dan perbaikan sosial bagi bangsa. Sebab keduanya merupakan kunci sukses untuk menggapai Indonesia Emas. 
 

Perbaikan spiritual dilakukan dengan memperkuat iman, memperbanyak ibadah, membersihkan hati dari sifat tercela. Sedangkan perbaikan sosial bangsa dilakukan dengan mempererat ukhuwah, menebar manfaat, serta menjaga persatuan dan keadilan.
 

Dengan melakukan perbaikan di kedua sektor penting tersebut, maka tidaklah sulit bagi bangsa Indonesia menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045 untuk mendapatkan kemanfaatan yang menyeluruh dan terhindar dari musibah perpecahan.
 

Allah ta’ala berfirman:
 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
 

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar”. (QS Al-Ahzab: 70-71).
 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt

Pada 2 ayat surat Al-Ahzab di atas Allah swt memberikan isyarat untuk selalu melakukan perbaikan diri baik dari sisi spiritual maupun sosial. Allah memberikan perintah kepada orang-orang beriman untuk bertakwa dan berucap benar. Bertakwa dengan terus melaksanakan perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya merupakan bentuk isyarat perbaikan spiritual. Sedangkan perintah berucap benar merupakan bentuk isyarat perbaikan sosial.
 

Dengan melakukan keduanya maka Allah swt akan menuntun umat Islam untuk memperbaiki amal perbuatan dan Allah swt akan mengampuni dosa-dosa yang dilakukan. Dalam artian, dengan melakukan keduanya, maka Allah Swt akan mengarahkan umat Islam menuju kebermanfaatan dan kebahagiaan.
 

Ibnu Katsir dalam Tafsirul Qur’anil Azhim” juz 6 halaman 430 menjelaskan:
 

يَقُولُ تَعَالَى آمِرًا عِبَادَهُ الْمُؤْمِنِينَ بِتَقْوَاهُ وَأَنْ يَعْبُدُوهُ عِبَادَةَ مَنْ كَأَنَّهُ يَرَاهُ وَأَنْ يَقُولُوا قَوْلًا سَدِيداً أَيْ مُسْتَقِيمًا لَا اعْوِجَاجَ فِيهِ وَلَا انْحِرَافَ وَوَعَدَهُمْ أَنَّهُمْ إِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ أَثَابَهُمْ عَلَيْهِ بِأَنْ يُصْلِحَ لَهُمْ أَعْمَالَهُمْ أَيْ يُوَفِّقُهُمْ لِلْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ وَأَنْ يَغْفِرَ لَهُمُ الذُّنُوبَ الْمَاضِيَةَ
 

Artinya: "Firman Allah Ta’ala di atas memerintahkan kepada hamba-hamba Allah yang beriman untuk bertakwa kepada Allah dan menyembah-Nya seakan-akan melihat-Nya. Allah juga memerintahkan orang-orang yang beriman untuk selalu berucap benar, dalam artian istiqamah dalam kejujuran dan tidak ada penyelewengan dalam tutur kata.
 

Dengan melakukannya, Allah menjanjikan kepada mereka balasan berupa diarahkan dan dituntun untuk selalu melakukan amal shaleh dan Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu”.
 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt

Dari penjelasan Ibnu Katsir di atas dapat dipahami bahwa sangat penting bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya untuk terus melakukan peningkatan dari sisi spiritual dan sosial. 
 

Bagi para pemangku kebijakan, perbaikan spiritual maupun sosial bisa dimulai dengan melaksanakan amanat jabatannya dengan baik, tidak melakukan penyelewengan wewenang, memberikan kebijakan sesuai kebutuhan rakyat dan berlandaskan kebermanfaatan umum, serta mendengarkan aspirasi rakyat jika terdapat kritik yang diarahkan. Adapun bagi rakyat, perbaikan keduanya bisa dimulai dengan cara-cara yang elegan seperti semangat berkarya, melakukan aktivitas yang positif, dan jika ada yang perlu dikritik dari kinerja para pemangku jabatan, maka hendaknya melakukan kritik dengan cara yang elegan.
 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,  Melakukan perbaikan baik dari sisi spiritual maupun sosial sangat penting dilakukan bagi bangsa Indonesia. Dengan melakukannya, maka bangsa Indonesia juga telah melaksanakan perintah Allah swt selanjutnya yaitu perintah untuk selalu bersyukur akan segala kenikmatan yang diberikan. Sebab kemerdekaan merupakan bagian dari kenikmatan yang diberikan oleh Allah swt.
 

Allah Ta’ala berfirman: 
 

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
 

Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS Ibrahim: 07).
 

Dalam momen perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-80 ini, mari kita bersama melakukan refleksi terhadap diri kita masing-masing. Bagaimana dan kontribusi seperti apa yang telah dilakukan dan dapat kita persembahkan selanjutnya untuk mengisi usia Indonesia yang genap 80 tahun ini. Semoga kita termasuk ke dalam bagian dari hamba-hamba Allah swt yang bersyukur terhadap nikmat-nikmat-Nya, termasuk mensyukuri nikmat kemerdekaan. Amin ya Rabbal ‘alamin.
 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
 


Khutbah II 
 

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
 

أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
 

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ 

 

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
 

رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر.ِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
 

Ustadz Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Khas Kempek Cirebon dan Mahad Aly Jakarta