Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
NU Online · Kamis, 14 Agustus 2025 | 16:00 WIB
Muhaimin Yasin
Kolomnis
Bulan Agustus selalu menghadirkan semangat kemerdekaan di tengah masyarakat. Jalan-jalan dipenuhi bendera merah putih, beragam lomba digelar, dan tawa riang terdengar di setiap sudut kampung. Namun, kemerdekaan sejati bukan sekadar bebas dari penjajahan, melainkan juga terwujudnya keadilan bagi semua. Di sinilah amanah para pemimpin dan penegak hukum diuji agar cita-cita kemerdekaan tetap terjaga.
Naskah Khutbah Jumat ini berjudul, “Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَعَزَّ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَأَذَلَّ الْكَافِرِيْنَ، وَنَصَرَ عِبَادَهُ الْمُوَحِّدِيْنَ، وَجَعَلَ فِي طَاعَتِهِ سَعَادَةَ الْمُتَّقِيْنَ، وَفِي عِصْيَانِهِ هَلَاكَ الظَّالِمِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، إِلٰهُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الصَّادِقُ الْأَمِينُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ الطَّاهِرِينَ، وَأَصْحَابِهِ الرَّاشِدِينَ، وَمَنْ سَارَ عَلَىٰ دَرْبِهِمْ وَاتَّبَعَ نَهْجَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ وَقَدْ قَالَ: اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Segala puji kita haturkan ke hadirat Allah Swt, Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan kepada kita nikmat yang tiada terhitung. Dengan rahmat dan karunia-Nya, kita dimuliakan dengan iman, dituntun dalam ajaran Islam, dan diberi kesehatan jasmani serta ketenteraman hati, sehingga kita dapat berkumpul di rumah-Nya untuk menunaikan shalat Jumat secara berjamaah dalam keadaan penuh rasa syukur.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, teladan agung sepanjang masa, yang membimbing kita untuk menegakkan keadilan, menjaga amanah, dan mengisi kehidupan dengan amal-amal yang bermanfaat. Semoga pula shalawat dan salam tercurah kepada keluarga beliau, para sahabat, dan seluruh pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Khatib berwasiat kepada diri pribadi dan kepada seluruh jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 102:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Bulan Agustus bagi bangsa Indonesia adalah bulan penuh makna. Di masa ini kita mengenang perjuangan para pahlawan yang mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan.
Akan tetapi, kemeriahan lomba yang kita gelar, kibaran bendera, dan upacara hanya menjadi simbol jika tidak dibarengi kesadaran menjaga kemerdekaan sejati. Karena, esensi dari kemerdekaan itu bukan sekadar bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga bebas dari penindasan, korupsi, ketidakadilan, dan segala bentuk kezaliman yang merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
Saat ini kita harus jujur melihat kondisi negeri ini. Masih banyak kasus penyalahgunaan kekuasaan, penegakan hukum yang tumpul ke atas tajam ke bawah, serta kepemimpinan yang lebih mementingkan citra pribadi dan golongan daripada amanah.
Oleh karena itu, bagi seluruh elemen bangsa, khususnya untuk para pemimpin dan penegak hukum, mulai dari tingkat RT hingga pejabat setingkat menteri, bahkan presiden, mari kita sama-sama melakukan refleksi dan perbaikan. Tugas memimpin dan menegakkan hukum bukanlah kehormatan semata, tetapi amanah yang kelak dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. An-Nisa’ ayat 58:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Dalam menguraikan makna ayat di atas, pada potongan ayat yang berbunyi, “Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil.” Berlaku untuk para pemimpin dan penegak hukum. Siapa saja di antara kita memiliki jabatan dan wewenang, maka wajib untuk berlaku adil.
Bahkan, Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam kitab Mafatihul Ghaib, jilid 10, halaman 110, menjelaskan bahwa ulama sepakat, kalau para pemimpin dan penegak hukum memiliki kewajiban mutlak untuk berlaku adil dan tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan. Sebagaimana Ar-Razi memaparkan:
أَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ مَنْ كَانَ حَاكِمًا وَجَبَ عَلَيْهِ أَنْ يَحْكُمَ بِالْعَدْلِ
Artinya: “Para ulama sepakat bahwa siapa pun yang menjadi seorang penegak hukum atau pemimpin, wajib baginya untuk memutuskan perkara dengan adil.”
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Dalam konteks kewajiban memutuskan perkara dengan adil bagi para pemimpin dan penegak hukum, amanah ini bukan sekadar tuntutan moral, tetapi perintah agama yang jelas dan tegas. Setiap keputusan yang diambil akan memengaruhi hak, martabat, dan kehidupan banyak orang.
Selanjutnya, keadilan tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan pribadi, tekanan politik, atau imbalan materi. Pemimpin dan penegak hukum yang adil akan menjadi penopang tegaknya kepercayaan rakyat dan terjaganya kemerdekaan sejati bagi bangsa dan negara.
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Ingatlah, bahwa pada hari Kiamat kelak, setiap kebijakan kita selaku pemimpin dan penegak hukum akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Sebagaimana diterangkan dalam hadits Nabi Muhammad Saw, yang berbunyi:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ : عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالْأَمِيْرُ الَّذِيْ عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya: “Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi Saw, beliau bersabda: Ingatlah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang memimpin manusia adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Muslim)
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Jadi, jika kita selalu berlaku adil dan setiap kebijakan kita pro terhadap rakyat, maka kemerdekaan sejati akan terjaga. Keadilan adalah pondasi yang membuat bangsa ini kuat, sedangkan keberpihakan kepada rakyat, dapat memastikan bahwa amanah kepemimpinan benar-benar membawa manfaat.
Pemimpin dan penegak hukum yang menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan akan menjadi teladan sekaligus penjaga moral bangsa. Oleh karenanya, mari kita introspeksi diri dengan bijak.
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلَآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِينَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللّٰهِ،إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ الْقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Muhaimin Yasin, Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Lombok Barat dan Pegiat Kajian Keislaman.
Terpopuler
1
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
2
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
3
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
6
Badai Perlawanan Rakyat Pati
Terkini
Lihat Semua