Ini yang Membedakan Jomblo dan Orang yang Berkeluarga
-
Alhafiz Kurniawan
- Senin, 14 Maret 2022 | 06:15 WIB
Orang yang jomblo (membujang) dan orang yang berkeluarga memiliki kedudukan yang berbeda. Orang yang berkeluarga memiliki tanggung jawab atas keluarganya. Sedangkan orang yang jomblo hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Orang yang berkeluarga dituntut untuk berjuang dalam memenuhi kewajiban nafkah, pengasuhan, dan pendidikan akhlak bagi keluarganya. Ia juga wajib bersabar menjalani proses berumah tangga atas perilaku atau ucapan istri dan anaknya yang menyakitkan. Orang yang berumah tangga juga berkewajiban untuk memperbaiki dan mendidik anggota keluarganya.
مجاهدة النفس ورياضتها بالرعاية والولاية والقيام بحقوق الأهل والصبر على أخلاقهن واحتمال الأذى منهن والسعي في إصلاحهن وإرشادهن إلى طريق الدين والاجتهاد في كسب الحلال لأجلهن والقيام بتربيته لأولاده
Artinya, “(Salah satu faidah nikah adalah) berjuang melawan diri sendiri dan melatih kepribadian dalam mengasuh, mengayomi, memenuhi kewajiban terhadap keluarga, bersabar atas kelakuan mereka, menanggung kecewa karena ulah mereka, berusaha memperbaiki dan menunjuki mereka ke jalan agama, berjuang mencari nafkah halal untuk mereka, dan mendidik anak-anak,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz II, halaman 36).
Dari situ kemudian Imam Al-Ghazali menyimpulkan, keistimewaan orang yang jomblo dan orang yang berkeluarga berbeda. Perjuangan fisik (mencari nafkah) dan mental (sabar dalam mengasuh dan membina rumah tangga) orang yang berkeluarga disetarakan dengan jihad.
وليس من اشتغل بإصلاح نفسه وغيره كمن اشتغل بإصلاح نفسه فقط ولا من صبر على الأذى كمن رفه نفسه وأراحها فمقاساة الأهل والولد بمنزلة الجهاد في سبيل الله
Artinya, “Tentu saja orang yang sibuk mengurus dirinya dan orang lain (keluarganya) tidak sama derajatnya dengan orang mengurus dirinya sendiri (jomblo); dan juga tidak sama derajat orang yang bersabar menahan kecewa ulah keluarga dengan orang yang menghibur dan menyenangkan diri sendiri. Sabar dan bertahan dalam membina anak dan keluarga rumah tangga ngasuh ” (Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: II/36).
Perbedaan kedudukan orang yang jomblo (membujang) dan orang yang berkeluarga dapat dimaklumi. Pasalnya, keduanya memiliki beban dan tanggung jawab yang berbeda. Keduanya memiliki tingkat kesulitan berbeda dalam menjalankan tanggung jawab masing-masing sebagai individu maupun tanggung jawab keluarga.
Rasulullah menegaskan jaminan surga bagi perjuangan dan jihad orang berkeluarga yang sabar menafkahi, mengasuh, mendidik, hingga mengantarkan putrinya ke dalam perkawinan.
ولأبي داود واللفظ له والترمذي من حديث أبي سعيد من عال ثلاث بنات فأدبهن وزوجهن وأحسن إليهن فله الجنة
Artinya, “Dari Abu Sa’id ra, Rasulullah bersabda, ‘Siapa saja yang mengasuh tiga putri, lalu mendidik, kemudian mengawinkan, dan memperlakukan tiga putrinya itu, maka ia berhak mendapat surga,’ (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).” (Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: II/37).
Demikian perbedaan kedudukan orang yang jomblo dan orang yang berkeluarga. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Terkait
Nikah/Keluarga Lainnya
Terpopuler
Rekomendasi
topik
Berita Lainnya
-
Peneliti Senior: Gus Dur Menjaga Persatuan dalam Keberagaman
- Nasional | Senin, 29 Mei 2023
-
Nekat Merokok di Kawasan Masjid Nabawi? Siap-siap Dapat Denda Ini
- Nasional | Senin, 29 Mei 2023
-
Perempuan Asal Brebes Ini Lolos Beasiswa PBNU-Maroko 2022, Begini Tipsnya
- Nasional | Senin, 29 Mei 2023
-
Mustasyar PCNU Garut Jelaskan Manusia Paling Mulia menurut Allah
- Daerah | Senin, 29 Mei 2023
-
Bandara Kertajati Terbangkan Jamaah Haji 2023 untuk Pertama Kalinya
- Nasional | Senin, 29 Mei 2023
-
Gandeng KBRI Doha, PCINU Qatar Luncurkan Buku ‘Pena Sang Muadzin’
- Internasional | Senin, 29 Mei 2023
-
Kiai Pesantren Memaknai Politik dengan Bermartabat
- Opini | Senin, 29 Mei 2023
-
Santri di Ciamis Jadi Korban Tabrak Lari Moge, Sempat Alami Muntah Darah
- Daerah | Senin, 29 Mei 2023
-
Innalillahi, 2 Jamaah Haji asal Jawa Timur Wafat di Madinah
- Jatim | Senin, 29 Mei 2023