Syariah

Doa Rasulullah SAW saat Rukuk dan Sujud

Kam, 30 April 2020 | 14:30 WIB

Doa Rasulullah SAW saat Rukuk dan Sujud

(Ilustrasi: via bfi.mk)

Rasulullah menganjurkan untuk memperbanyak doa di waktu sujud. Pasalnya, sujud adalah waktu di mana Allah dan seorang hamba begitu dekat. Anjuran ini tentu saja berlaku bagi orang yang shalat sendiri, bukan bagi imam dalam shalat berjamaah.
 
Anjuran ini tercatat dalam hadits sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

Artinya, “Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ‘Momentum terdekat seorang hamba dan Tuhannya adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa saat itu,’” (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i).

Adapun berikut ini doa Rasulullah ketika rukuk dan sujud yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
 
1. Sayyidatina Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW memperbanyak doa berikut ini ketika rukuk dan sujud.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

Subhānakallāhumma rabbanā wa bi hamdik. Allāhummaghfir lī.

Artinya, “Mahasuci Engkau ya Allah, Tuhan kami. Segala puji bagi-Mu wahai Tuhanku. Ampunilah dosaku.”

2. Sayyidatina Aisyah RA mengatakan bahwa ia mencari nabi pada suatu malam. “Kupikir beliau pergi untuk menemui salah seorang istrinya. Setelah kucari dan kukembali, ternyata aku mendapatinya sedang rukuk atau sujud. Ia membaca doa sebagai berikut:”

سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Subhānaka wa bi hamdik. Lā ilāha illā anta.

Artinya, “Mahasuci Engkau. Segala puji bagi-Mu. Tiada tuhan selain Engkau.”

3. Sayyidatina Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW membaca dalam rukuk dan sujudnya sebagai berikut:

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

Subbūhun quddūsun rabbul malā’ikati war rūh.

Artinya, “Maha bersih dan maha suci (Engkau), Tuhan malaikat dan roh (mailakat besar/Jibril/makhluk lain yang tidak terlihat oleh malaikat).”

Adapun berikut ini doa Rasulullah ketika sujud yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

1. Sahabat Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam sujudnya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجِلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ

Allâhummaghfirlî dzanbî kullah, diqqahû wa jillah, wa awwalahû wa âkhirah, wa ‘alâniyatahû wa sirrah.

Artinya, “Tuhanku, ampunilah aku dari segala dosa baik kecil maupun besar, awal maupun akhir, dan dosa yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.”

2. Sayyidatina Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW sebelum wafat memperbanyak baca doa sebagai berikut dalam sujudnya:

سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ 

Subhānaka wa bi hamdik. Astaghfiruka wa atūbu ilaik.

Artinya, “Mahasuci Engkau (ya Allah). Segala puji bagi-Mu. Aku memohon ampunan kepada-Mu. Aku bertobat kepada-Mu.”

3. Sayyidatina Aisyah RA mengatakan bahwa sejak turun Surat An-Nashr (menjelang wafatnya) ia belum pernah melihat Rasulullah SAW shalat kecuali membaca di dalamnya doa sebagai berikut:

سُبْحَانَكَ رَبِّي وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

Subhānaka rabbī wa bi hamdik. Allāhummaghfir lī.

Artinya, “Mahasuci Engkau, Tuhanku. Segala puji bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah dosaku.”

4. Sayyidatina Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW memperbanyak baca doa sebagai berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Subhānallāhi wa bi hamdih. Astaghfirullāha wa atūbu ilaih.

Artinya, “Mahasuci Allah. Segala puji bagi-Nya. Aku memohon ampunan kepada Allah. Aku bertobat kepada-Nya.”

5. Sahabat Abu Hurairah RA meriwayatkan dari Sayyidatina Aisyah RA bahwa ia suatu malam mendapati Rasulullah SAW tidak di tempat tidur. Ia mencarinya dan tangannya jatuh pada telapak kedua kaki Rasulullah yang sedang sujud di masjid sambil berdoa sebagai berikut: 

اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

Allāhumma a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka. Lā uhshī tsnā’an ‘alaika anta kamā atsnaita ‘alā nafsika.

Artinya, “Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, dengan maaf-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu daripada siksa-Mu. Aku tidak sanggup membilang pujian atas diri-Mu sebagaimana Kau membilang pujian atas diri-Mu sendiri.” Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)