Pandangan Imam Syafi'i perihal Shalawat di Hari Jumat
NU Online ยท Jumat, 23 September 2016 | 11:02 WIB
Artinya, โOrang bakhil adalah orang yang bila disebut namaku, dia tidak bershalawat kepadaku.โ
Meskipun Nabi sudah tiada, kita tetap masih bisa menyampaikan salam kepada Beliau. Nabi pun akan mendengar setiap salam yang disampaikan umatnya. Bagaimana caranya? Tiada jalan lain kecuali dengan memperbanyak shalawat. Setiap shalawat yang dilantunkan umatnya didengar oleh Nabi SAW. Abdullah Ibnu Masโud pernah mendengar Nabi SAW bersabda sebagai berikut.
Artinya, โAllah SWT memiliki malaikat yang berkunjung ke bumi, mereka senantiasa menyampaikan salam dari umatku,โ (HR Ahmad).
Hadits ini dapat dipahami bahwa setiap shalawat yang kita lantunkan didengar oleh Nabi SAW melalui perantara malaikat. Membaca shalawat dianjurkan kapanpun dan di manapun. Namun memperbanyaknya sangat dianjurkan pada hari Jumโat, baik siang maupun malamnya.
Imam As-Syafiโi dalam Al-Umm mengatakan, โSaya suka memperbanyak shalawat kepada Nabi di setiap waktu, tapi pada hari Jumโat dan malamnya, saya membacanya lebih banyak karena ada kesunahan.โ
Artinya, โSaya suka membaca shalawat sebanyak-banyaknya kapanpun, tapi saya lebih banyak membacanya di hari Jumโat dan malamnya, karena disunahkan.โ
Pendapat Imam As-Syafiโi ini diperkuat oleh hadits riwayat Aws Ibn Aws, seperti yang dikutip Abu Bakar Al-Maruzi dalam Al-Jumโah wa Fadhluha bahwa Nabi bersabda.
Artinya, โJumโat merupakan hari yang paling mulia, sebab pada hari itu Nabi Adam diciptakan dan dicabut nyawanya, dan sangsakala Kiamat juga ditiup pada hari Jumโat. Karenanya, perbanyaklah shalawat kepadaku. Sejatinya shalawat kalian itu sampai kepadaku.โ
Kami berkata, โBagaimana bisa sampai kepadamu padahal Engkau telah tiada? Bukankah jasadmu telah hancur?โ tambah sahabat lainnya. โSesungguhnya Allah SWT mengharamkan bumi untuk menghancurkan tubuh para nabi,โ jawab Nabi.
Berdasarkan hadits dapat dipahami bahwa jasad para nabi termasuk Nabi Muhammad SAW tidak hancur ditelan bumi. Mereka dapat mendengar shalawat yang kita lantunkan setiap saat. Karenanya perbanyaklah shalawat terutama pada hari Jumโat. Dalam Dalilul Falihin disebutkan, Ibnu Hajar Al-Haitami berpendapat bahwa Nabi SAW mendengar dengan kedua telinganya setiap shalawat yang dilantunkan umatnya. Wallahu aโlam. (Hengki Ferdiansyah)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua