Alhafiz Kurniawan
Penulis
Wukuf sering disebut orang sebagai merupakan puncak dari manasik haji. Wukuf juga yang membedakan ibadah haji dan ibadah umrah. Wukuf dilakukan pada 9 Dzulhijjah, sehari sebelum hari raya Idhul Adha. Wukuf dilakukan di tanah halal, Arafah.
Imam An-Nawawi dalam kitab yang ditulis khusus perihal haji dan umrah, Al-Idhah fi Manasikil Hajji, menyebutkan dua wajib wukuf yang harus diperhatikan oleh jamaah haji. Pertama, waktu wukuf. Kedua, syarat wukuf.
ุฃุญุฏูู
ุง ูููู ูู ููุชู ุงูู
ุญุฏูุฏ ููู ู
ู ุฒูุงู ุงูุดู
ุณ ููู
ุนุฑูุฉ ุฅูู ุทููุน ุงููุฌุฑ ูููุฉ ุงูุนูุฏ
Artinya, "Pertama, keadaan wukuf dilakukan pada waktunya yang telah ditentukan, yaitu sejak gelincir matahari (zuhur) hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai terbit fajar (Subuh) malam Idul Adha (10 Dzulhijjah)," (Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Haji pada Hasyiyah Ibni Hajar alal Idhah, [Beirut, Darul Fikr: tanpa tahun], halaman 147).
Adapun perihal waktu wukuf didasarkan pada hadits nabi yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan Ad-Dailami berikut ini.
ุนููู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู
ููู ุจููู ููุนูู
ูุฑู ููุงูู ุดูููุฏูุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุฃูุชูุงูู ููุงุณู ููุณูุฃูููููู ุนููู ุงููุญูุฌูู ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุงููุญูุฌูู ุนูุฑูููุฉู ููู
ููู ุฃูุฏูุฑููู ููููููุฉู ุนูุฑูููุฉู ููุจููู ุทููููุนู ุงููููุฌูุฑู ู
ููู ููููููุฉู ุฌูู
ูุนู ููููุฏู ุชูู
ูู ุญูุฌูููู ุฑูุงูุฃุญู
ุฏ ูุฃุจู ุฏุงูุฏ ูุงูุชุฑู
ุฐู ูุงููุณุงุฆู ูุงุจู ู
ุงุฌู ูุงูุญุงูู
ูุงูุจูููู ูุงูุฏููู
ู
Artinya, "Dari sahabat Abdurrahman bin Yaโmar ra, aku menyaksikan Rasulullah saw didatangi para sahabat. Mereka bertanya kepada perihal haji. Rasulullah saw menjawab, โHaji itu Arafah. Siapa saja yang mendapati malam Arafah sebelum terbit fajar malam Muzdalifah (malam Idul Adha), maka sempurnalah hajinya,'" (HR Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan Ad-Dailami).
Imam An-Nawawi menambahkan, jamaah haji yang berada di Arafah pada rentang waktu wukuf yang telah ditentukan meski sejenak dianggap sah wukufnya dan dianggap telah melaksanakan ibadah haji.
Adapun, jamaah haji yang tidak berada di Arafah pada rentang waktu yang ditentukan telah luput wukuf dan sekaligus luput ibadah hajinya sehingga ia tetap berkewajiban haji pada tahun-tahun yang akan datang.
Adapun ketentuan ahli ibadah perlu diperhatikan, yaitu apakah ia memenuhi syarat ibadah, bukan orang yang pingsan atau gangguan jiwa. Jamaah haji di bawah umur atau jamaah haji yang tertidur di Arafah dianggap sebagai ahli ibadah.
ูุงูุซุงูู ูููู ุฃููุง ููุนุจุงุฏุฉ ูุณูุงุก ููู ุงูุตุจู ูุงููุงุฆู
ูุบูุฑูู
ุง
Artinya, โKedua, jamaah haji tersebut merupakan ahli ibadah, baik itu anak-anak, orang tidur, maupun selain keduanya,โ (Imam An-Nawawi, Al-Idhah: 147).
Jamaah haji yang ahli ibadah dan mengalami rentang waktu wukuf yang telah ditentukan pada sepetak tanah Arafah dianggap telah melaksanakan wukuf meski hanya sebentar, sambil beraktivitas jual-beli, berkendara, sambil tidur, secara sengaja, lalai, bercakap-cakap, dan lain sebagainya. Wallahu aโlam. (Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua