Keutamaan Membaca Ayat dan Surat Tertentu pada Waktu Tertentu
NU Online · Selasa, 27 Maret 2018 | 16:00 WIB
Eksistensi
Al Qur'an di tengah-tengah umat Islam telah menginspirasi banyak ulama di
berbagai lintasan zaman untuk melakukan kajian terhadap Al Qur'an dari berbagai
aspek dengan menggunakan beragam metode. Kemukjizatan Al Qur'an pun tidak hanya
diakui oleh umat Islam saja, akan tetapi juga dari kalangan non-Muslim seperti
halnya para orientalis. Umat islam juga telah sepakat bahwa setiap bagian dari
Al Qur'an memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri.
Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa surat atau ayat
yang diutamakan untuk dibaca pada waktu-waktu tertentu. Fenomena seperti ini
ternyata telah diuraikan oleh seorang ulama yang hidup di abad pertengahan
yaitu Imam Muhyiddin Abu Zakaria Yahya Ibnu Syarafudiin al Nawawi al Dimasyqi
atau yang masyhur dengan sebutan Imam Nawawi dalam kitabnya Al Tibyan fi Adabi
Hamalat Al Qur'an.
Di dalam kitab tersebut terdapat satu bab yang berjudul Al-ayat wa al-suwar
al-mustahabbah fi auqatin makhsushatin, sebuah bab yang menjelaskan tentang
surat-surat atau ayat-ayat yang dianjurkan untuk membacanya pada waktu-waktu
tertentu.
Imam Nawawi mengawali penjelasannya dengan mengatakan bahwa sebenarnya tema fadhoil
al-suwar merupakan tema yang pembahasannya cukup luas. Oleh karena itu,
dalam bukunya tersebut, beliau hanya menjelaskan sebagian besar saja dan
menggunakan ungkapan-ungkapan yang diringkas, karena sebagian keutamaan
tersebut telah diketahui oleh orang-orang awam sehingga menjadi sebuah amalan
rutinitas. Seperti halnya keutamaan membaca Al Qur'an di bulan Ramadhan,
terutama dalam sepuluh hari terakhir dan di malam-malam yang ganjil atau
pada saat sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Tak lupa, Imam An Nawawi juga menjelaskan keutamaan membaca beberapa surat
pilihan, di antaranya adalah Surat Yasin, Surat Al-Waqi’ah, Surat Al-Mulk, dan
Surat Al-Kahfi. Imam An Nawawi kemudian menjelaskan secara rinci mengenai
surat-surat yang dianjurkan untuk dibaca di setiap sholat. Diantaranya adalah pertama,
ketika melaksanakan shalat Subuh di hari Jumat disunahkan membaca surat alif
lam mim tanzil (surat As Sajadah) pada rakaat yang pertama dan pada rakaat
yang kedua membaca surat Al Insaan. Kedua surat tersebut hendaklah dibaca
secara keseluruhan dari awal hingga akhir surat. Tidak dianjurkan membaca
sebagian ayatnya, dengan mengambil bagian awal, tengah ataupun akhirnya saja,
seperti halnya dilakukan oleh kebanyakan imam di beberapa masjid.
Kedua, disunnahkan juga saat sholat Jum’at membaca surat Al Jumu’ah pada
rakaat yang pertama dan surat Al Munafiquun pada rakaat kedua. Selain itu,
disunnahkan juga membaca surat Al A’laa pada rakaat pertama dan membaca
Surat Al Ghaasyiyah pada rakaat kedua. Keduanya adalah riwayat yang sahih
dari Rasulullah SAW.
Ketiga, dianjurkan ketika melaksanakan Shalat ‘Ied membaca Surat Qaaf
pada rakaat pertama dan membaca surat Iqtarabatis Saa’atu (Surat Al
Qamar) pada rakaat kedua. Selain itu, dianjurkan juga membaca surat Al A’laa
dan Al Ghaasyiyah. Kedua riwayat itu sahih dari Rasulullah SAW.
Keempat, pada saat melakukan shalat sunnah fajar (Qabliyah Subuh)
dianjurkan membaca Surat Al Kafirun pada rakaat yang pertama dan Surat Al
Ikhlas pada rakaat kedua. Boleh juga pada rakaat pertama membaca surat Al
Baqarah ayat 136 dan pada rakaat kedua membaca surat Ali Imran ayat 64.
Keduanya sahih dari perbuatan Rasulullah SAW.
Kelima, dalam rakaat pertama, sholat sunah Maghrib membaca Surat Al
Kafirun dan rakaat kedua Surat Al Ikhlas. Dan keduanya juga dibaca dalam dua
rakaat shalat sunnah thawaf dan dua rakaat shalat sunnah istikharah.
Keenam, dalam sholat witir tiga rakaat, rakaat pertama membaca surat
Al-A’la dan rakaat kedua membaca surat Al Kafirun serta rakaat ketiga membaca
Surat Al Ikhlas dan dan Surat Al Mu’awwidzatain.
Kemudian Imam An Nawawi menjelaskan tentang surat-surat yang disunnahkan untuk
dibaca di hari-hari atau di waktu-waktu tertentu.
Pertama, disunahkan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat berdasarkan
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said Al Khudri dan beberapa sahabat lainnya.
Imam Asy Syafi’i berkata dalam kitab Al Umm, disunahkan juga membacanya
pada malam Jumat. Dalil ini diriwayatkan oleh Abu Muhammad Ad Daarimi dengan
isnadnya dari Abu Said Al Khudri, ia berkata: “Barangsiapa membaca surat Al
Kahfi pada malam Jumat, dia diterangi cahaya antara rumahnya dan Al Baitul Atiq
(Ka’bah)”. Ad Daarimi juga menyebut suatu hadits yang
menganjurkan membaca Surat Huud pada hari Jumat. Diriwayatkan dari Makhul
seorang tabi’in yang mulia, bahwa sunah membaca Surat Ali Imran pada hari
Jumaat.
,Kedua, disunahkan memperbanyak membaca Ayat Kursi di semua tempat dan
membacanya setiap malam ketika hendak tidur dan membaca Al Mu’awwidzatain
(Surat Al-Falaq dan An-Nas) setiap selesai sholat. Diriwayatkan dari
Uqbah bin Amir, ia berkata “Rasulullah saw menyuruhku membaca Al
Mu’awwidzatain setiap selesai sembahyang”. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu
Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i Tirmidzi berkata hadits hasan sahih.
Ketiga, disunahkan ketika akan tidur membaca ayat Kursi, surat Al
Ikhlas,surat Al Mu’awwidzatain dan akhir surat Al Baqarah. Ini amalan yang
perlu diperhatikan sebagaimana diriwayatkan berkenaan dengannya menerusi
hadits-hadits sahih dari Abu Mas’ud Al Badri bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa
membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah dalam suatu alam maka kedua
ayat itu mencakupinya (melindungi)nya”. Beberapa ulama mengatakan,
maksudnya mencukupinya dari sembahyang malam. Para ulama lainnya berkata:
yaitu melindunginya dari gangguan pada malam tersebut.
Adapun hadits yang meriwayatkan hal tersebut sepert diriwayatkan dari
Aisyah: “Bahwa Nabi saw setiap malam membaca Qul huwallahtu Ahad
dan Al-Mu’awwidzatain”. Diriwayatkan dari Ali, ia berkata: “Saya belum
pernah melihat seorang berakal yang masuk Islam tidur sebelum membaca ayat
Kursi”. Di riwayatkan juga dari Ali, katanya: “Saya belum pernah melihat
orang yang berakal tidur sebelum membaca tiga ayat terakhir dari surat Al
Baqarah”. Isnadnya sahih berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim.
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata: Rasulullah SAW berkata kepadaku:
“Janganlah engkau biarkan malam berlalu, kecuali engkau membaca di dalamnya Qul
huwallaahu Ahad dan Al-Mu’awwidzatain. Maka tidaklah tiba suatu malam kepada
kita kecuali membacanya”. Diriwayatkan dari Ibrahim An Nakha’i, ia berkata:
“Mereka menganjurkan agar membaca surat-surat ini setiap malam tiga kali,
yaitu Qul Huwallaahu Ahad dan Al-Mu’awwidzatain". Isnadnya sahih
berdasarkan syarat Muslim.
Diriwayatkan dari Ibrahim pula, mereka mengajari orang-orang apabila hendak
tidur membaca Al-Mu’awwidzatain. Diriwayatkan dari Aisyah: “Nabi saw tidak
tidur hingga membaca surat Az-Zumar dan Bani Israil”. Riwayat Tirmdizi dan
dia berkata hadits ini hasan.
Keempat, Jika bangun setiap malam, disunahkan membaca akhir Surat Al
Imran dimulai dari ayat 190 berdasarkan riwayat yang terdapat di dalam Shahihain.
Lebih lanjut Imam An-Nawawi juga memberikan uraian tentang ayat-ayat yang
dibacakan untuk orang sakit diantaranya pertama, disunahkan membaca Al Fatihah
di samping orang sakit berdasarkan sabda Nabi SAW dalam hadits sahih berkenaan
dengan perkara tersebut: “Dari mana engkau tahu bahwa Al Fatihah adalah
ruqtah (sejenis obat dan mantera)?”.
Kedua, disunahkan membaca surat Al Iklas, Al Falaq, dan An Nas untuk orang
sakit dengan meniup pada kedua telapak tangan. Hal ini diriwayatkan dalam
Shahihain dari perbuatan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan dari Thalhah
bin Mutharif, katanya: “Jika Al Qur'an dibaca di dekat orang sakit, dia
merasa lebih ringan. Pada suatu hari aku memasuki khemah seseorang yang
sedang sakit”. Aku berkata: “Aku melihatmu hari ini dalam keadaan baik”. Dia
berkata: “Telah dibacakan Al Qur'an di dekatku”.
Ketiga, diriwayatkan oleh Al-Khatib Abu Bakar Al-Baghdadi dengan
isnadnya, bahwa Ar Ramadi ketika menderita sakit, katanya: "Bacakan
hadits kepadaku. Ini baru hadits, apalagi Al Qur'an".
Keempat, tentang apa yang dibacakan di dekat mayat. Para ulama dan sahabat
berkata, sunah membaca surat Yasin di dekatnya berdasarkan hadits Ma’qil bin
Yasar bahwa Nabi SAW bersabda: “Bacakanlah surat Yasin untuk mayatmu”. Hadits
riwayat Abu dawud dan Nasa’i dalam Amalul Yaum wal Lailah dan Ibnu Majah
dengan isnad dha’if. (Muhammad Nur Hayid)
Terpopuler
1
Jadwal Pemberangkatan Jamaah Haji Embarkasi Surabaya 2025
2
Paus Fransiskus, Ia yang Mengurai Simpul Kehidupan dan Menyembuhkan Luka-luka Dunia
3
Hilal Teramati, LF PBNU Umumkan Awal Dzulqa'dah 1446 H Jatuh Esok
4
Data Hilal Rukyatul Hilal Awal Dzulqa'dah 1446 H
5
209 Orang Calon Jamaah Haji Asal Bungo Mulai Masuk Asrama pada 20 Mei
6
LPBI PWNU Jateng Terjunkan Tim Bantu Korban Bencana Tanah Gerak di Brebes
Terkini
Lihat Semua