‘Rukun Iman Terlupakan’ Menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad
Senin, 16 September 2019 | 13:00 WIB
Pelajaran kebersihan bersifat umum, mulai dari bersih jasmani, rohani, bersih dari segala cacat secara administrasi, rumah, lingkungan, hutan, laut, gunung, sungai, dan banyak lokasi lain yang telah dianugerahkan Allah swt. Pelajaran kebersihan ini cukup penting bagi anak-anak untuk bekal hidupnya ke depan.
Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad menganjurkan orang Islam untuk senantiasa menjaga kebersihan jasmani dan rohani sekaligus. Pasalnya, seseorang akan mencapai kesempurnaan ketika menjaga kebersihan jasmani dan rohani.
Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad mengatakan bahwa makhluk yang rohaninya bersih adalah malaikat. Ia mengilustrasikan manusia yang bersih rohaninya sebagai malaikat yang berwujud manusia.
Menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad, agama Islam dibangun di atas fondasi kebersihan. Dengan kata lain, kebersihan merupakan rukun Islam yang terlupakan. Ia mengutip sabda Rasulullah saw, “Agama ini dibangun di atas kebersihan.”
Dengan demikian peribahasa bahwa “kebersihan adalah sebagian dari keimanan” harus ditingkatkan menjadi “kebersihan adalah sebagian besar dari keimanan” atau “kebersihan adalah rukun iman dan rukun Islam.”
وعليك بلزوم النظافة ظاهرا وباطنا فإن من كملت نظافته صار بروحه وسريرته ملكا روحانيا وإن كان بجسمه وصورته بشرا جسمانيا وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم بني الدين على النظافة وقال عليه السلام إن الله نظيف يحب النظافة
Adapun kebersihan rohani yang dapat meningkatkan derajat manusia menjadi malaikat adalah upaya bersih-bersih diri dari akhlak tercela dan menghiasinya dengan akhlak terpuji. Akhlak tercela yang harus disapu bersih adalah kesombongan, panjang angan, kedengkian, riya, ujub, hubbud dunia, kufur nikmat, su’uz zhan kepada Allah, putus asa, intoleran, dan lainnya.
Sementara bentuk hiasan diri adalah ragam akhlak terpuji, yaitu tawadhu, sabar, syukur, malu, ikhlas, murah hati, ridha, tawakal, husnuz zhan kepada Allah, optimis, toleran, dan lainnya.
وتحصل النظافة الباطنة بتزكية النفس عن رذائل الأخلاق كالكبر والرياء والحسد وحب الدنيا وأخواتها وتحليتها بمكارم الأخلاق كالتواضع والحياء والإخلاص والسخاء وأخواتها
Dengan demikian, bersih-bersih–menurut Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad–tidak hanya bermakna menghilangkan sampah dan kotoran, tetapi juga menata dan mendekorasinya sehingga tampak elok baik secara lahir maupun batin.
Kita–kata Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad menganjurkan–dapat menemukan uraian ini secara lebih rinci dalam Kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali. Wallahu a‘lam.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Amal Baik Sebelum Puasa: Saling Memaafkan dan Bahagia Menyambut Ramadhan
2
Melihat Lebih Dalam Kriteria Hilal NU dan Muhammadiyah
3
Didampingi SBY-Jokowi, Presiden Prabowo Luncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara
4
Jadi Pengumpul Dana Terbanyak, Pengurus LAZISNU Jatim dan Jateng Ikut Kunjungi Warga Palestina
5
Ini Alasan Presiden Prabowo Bentuk Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia
6
Ini 5 Program Ramadhan 2025 LTM PBNU: Ada Seleksi Naskah Khutbah dan Mudik Bareng
Terkini
Lihat Semua