Syariah ISRA' MI'RAJ IX

Maqam Mahabbah Nabi Harun as

Kam, 29 Mei 2014 | 11:39 WIB

Nabi Harun berada di langit ke lima ketika Rasulullah saw bersama Jibril mengunjunginya. Nabi Harun as memiliki jenggot dua warna, sebagaian berwarna putih dan setengah yang lain berwarna hitam.<>

فاذا هو بهرون ونصف لحيته بيضاء ونصفها سوداء...

Diantara keberhasilan dakwah Nabi Harun as. adalah keberhasilannya menanamkan rasa cinta kaumnya kepadanya dengan sangat mendalam. Begitulah kemasyhuran Nabi Harun, sehingga malaikat Jibril ketika ditanya Rasulullah saw “siapa lelaki ini Jibril?” Jibril menjawab “lelaki ini adalah orang yang sangat dicintai umatnya, yaitu Harun bin Imran”

فقال من هذا يا جبريل قال هذا اللرجل المحبب فى قومه هرون بن عمران

Cinta bukanlah hal yag mudah, karena perasaan cinta harus diawali dahulu dengan perkenalan. Tidak ada cinta yang tumbuh begitu saja tanpa ada pengertian. Di samping itu cinta tidak mengenal perhitungan. Karena semua tindakannya adalah pengorbanan. Dengan kata lain, maqam mahabbah kepada Allah swt harus dimulai dengan perkenalan terlebih dahulu. dan bukti keberhasilan mahabbah adalah jika segala langkuh seorang hamba tidak lagi memperhitungkan pahala. Karena semua dilakukannya semata-mata demi ridha-Nya swt.

Oleh karena itulah mereka yang mencintai Allah harus rela mengorbankan segala yang disenanginya. Apalagi jika yang disenanginya itu ternyata berlawanan dengan apa yang diperintahkan-Nya, demikianlah mahabbatullah sebagaimana di jelaskan dalam surah Ali Imran  ayat 31

قل ان كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم الله

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Inilah pelaaran yang dapat diambil dari perjumpaan Rasulullah saw dengan Nabi Harun as. di langit ke lima. Sungguh semakin tinggi naik kelangit, semakain banyak berjumpa para nabi maka semakin banyak pengetahuan dan pemahaman akan kehidupan ini. (red. Ulil H)

Terkait

Syariah Lainnya

Lihat Semua