Assalamu 'alaikum, alhamdulillah sekarang ada rubrik baru yg sangat bermanfaat. Saya mau nanya apa amalan yang disyariatkan oleh ulama Aswaja ketika sebelum melakukan jimak, ketika melakukannya dan setelah melakukannya, adakah doa-doa atau bacaan yang disyariatkan, agar dalam jimak mendapatkan pahala dan keutamaan yang lebih besar dan kapan waktu terbaik untuk jimak? Terima kasih. (Wahyudi Ariannor --Jl. Bina Murni, Loktabat Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan) <>
Jawaban
Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Bahwa bagi suami istri berjimak adalah sebuah kebutuhan yang mendasar. Sebagai sebuah kebutuhan yang mendasar maka terdapat beberapa amalan yang sebaiknya dilakukan baik sebelum melakukannya, sedang maupun sesudahnya. Sedang mengenai waktu berjimak, karenan keterbatasan yang ada kami hanya menjelaskan secara singkat. Dan insya Allah akan kami jelaskan lebih detail lagi pada kesempatan yang lain.ย ย ย ย ย ย
Amalan yang sebaiknya dilakukan sebelum memulai jimak adalah sebagai berikut:
- Disunnahkan untuk membaca bismillah
- Membaca surat Al-Ikhlash
- Membaca takbir dan tahlil (Allohu akbar, Laailaha illalloh)
- Membaca doa: Bismillahil-โaliyy al-azhim. Allahumma ij`alhรข dzurriyatan thayyibah, in kunta qaddarta an tukhrija dzรขlika min shulbi. Allahumma jannibni asy-syaithรขn wa jannib asy-syaithรขn mรข razaqtanรข. (Redaksi Arabnya seperti dalam penjelasan al-Ghaali di bawah)
- Memakai penutup atau selimut, dan jangan melakukan jimak dengan telanjang bulat
- Memulai dengan cumbu-rayu dan ciuman
Amalan ketika sedang jimak:
- Hindari untuk mengadap kearah kiblat
- Hindari terlalu banyak pembicaraan
- Ketika istri menjelang orgasme, maka suami mengatakan dalam hati: Alhamdulillahil-ladzi khalaqa minal-mรข` basyara fajaโalahu nasaban wa shahra wa kana rabbuka qodรฎra.
- Usahakan untuk keluar bersama-sama, karenanya pihak lelaki jangan terburu-buru untuk segera mentuntaskan permainan sebelum pihak perempuan mencapai orgasme.
- Dan jika ingin mengulangi jimak yang kedua maka sebaiknya membersihkan atau mencuci terlebih dahulu kemaluannya.
Demikian itu sebagaimana dikemukakan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya` โUlumiddin:
ย ููููุณูุชูุญูุจูู ุฃููู ููุจูุฏูุฃู ุจูุงุณูู ู ุงูููู ุชูุนูุงููู ููููููุฑูุฃู ูููู ูููู ุงูููู ุฃูุญูุฏู ุฃูููููุงู ููููููุจููุฑู ููููููููููู ููููููููู ุจูุณูู ู ุงูููู ุงูุนูููููู ุงูุนูุธููู ู ุงููููููู ูู ุงุฌูุนูููููุง ุฐูุฑููููุฉู ุทููููุจูุฉู ุฅููู ููููุชู ููุฏููุฑูุชู ุฃููู ุชูุฎูุฑูุฌู ุฐููููู ู ููู ุตูููุจูู ููููุงูู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ูููู ุฃูููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฅูุฐูุง ุฃูุชูู ุฃููููููู ููุงูู ุงูููููููู ูู ุฌููููุจูููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุฌููููุจู ุงูุดููููุทูุงูู ู ูุง ุฑูุฒูููุชูููุงุ ููุฅููู ููุงูู ุจูููููููู ูุง ููููุฏู ููู ู ููุถูุฑูููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุฅูุฐูุง ููุฑูุจูุชู ู ููู ุงูุฅูููุฒูุงูู ูููููู ููู ููููุณููู ููููุง ุชูุญูุฑูููู ุดูููุชููููู: ุงูููุญูู ูุฏู ูููู ุงูููุฐูู ุฎููููู ู ููู ุงููู ูุงุกู ุจูุดูุฑูุง ููุฌูุนููููู ููุณูุจูุง ููุตูููุฑูุงุ ููููุงูู ุฑูุจูููู ููุฏููุฑูุงุ ููููุงูู ุจูุนูุถู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงูุญูุฏููุซู ููููุจููุฑู ุญูุชููู ููุณูู ูุนู ุฃููููู ุงูุฏููุงุฑู ุตูููุชููู ุซูู ูู ููููุญูุฑููู ุนููู ุงูููุจูููุฉู ููููุง ููุณูุชูููุจููู ุงูููุจูููุฉู ุจูุงูููููุงุนู ุฅูููุฑูุงู ุงู ููููููุจูููุฉู ููููููุบูุทูู ููููุณููู ููุฃููููููู ุจูุซูููุจู ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุบูุทููู ุฑูุฃูุณููู ููููุบูุถูู ุตูููุชููู ููููููููู ููููู ูุฑูุฃูุฉู ุนููููููู ุจูุงูุณูููููููุฉู ููููู ุงูุฎูุจูุฑู ุฅูุฐูุง ุฌูุงู ูุนู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฃููููููู ููููุง ููุชูุฌูุฑููุฏูุงูู ุชูุฌูุฑููุฏู ุงูุนูููุฑููููู ุฃููู ุงูููุญูู ูุงุฑููููู ููููููููุฏููู ุงูุชููููุทูููู ุจูุงูููููุงู ู ููุงูุชููููุจูููู ููุงูู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ูุงู ููููุนูููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุนูููู ุงู ูุฑูุฃูุชููู ููู ูุง ุชูููุนู ุงูุจููููู ูุฉู ูููููููููู ุจูููููููู ูุง ุฑูุณูููู ููููู ููู ูุง ุงูุฑููุณูููู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููู ููุงูู ุงูููุจูููุฉู ููุงูููููุงู ู.... ุซูู ูู ุฅูุฐูุง ููุถูู ููุทูุฑููู ููููููุชูู ูููููู ุนูููู ุฃููููููู ุญูุชููู ุชูููุถููู ูููู ุฃูููุถุงู ููููู ูุชูููุง (ุงุจู ุญุงู ุฏ ุงูุบุฒุงููุ ุฅุญูุงุก ุนููู ุงูุฏููุ ู ุตุฑ-ู ุตุทูู ุงูุจุงุจู ุงูุญูุจูุ 1385 ูู/1936ุ ุฌุ 2ุ ุต. 51ุ 52
โDan disunnahkan memulai dengan membaca bismillah. Selanjutnya diawali dengan membaca Qul huwallahu ahad, membaca takbir, lalu membaca doa: Bismillah al-โaliy al-โazhรฎm allahumma ijโalha dzurriyatan thayyibah in kunta qaddarta an tukhrija dzalika min shulbi. Rasulullah saw bersabda, jika salah satu di antara kalian mendatangi isterimu maka berdoalah, allahumma jannibnisy-syaithรขn wa jannibisy-syaithรขn ma razaqtana, karena apabila (hubungan badan) di antara keduanya menghasilkan anak maka syaitan tidak akan menggangunya. Dan apabila si istri menjelang orgasme, maka bacalah dalam hatimu dan jangan gerakkan kedua bibirmu: Alhamdulillahil ladzi khalaqa minal-mรข`i basyaran fa jaโalahu nasaban wa shahran wa kรขna rabbuka qadรฎran. Dan sebagian ashab al-hadรฎts bertakbir sampai seiisi rumah mendengarnya. Kemudian berpaling dari kiblat dan tidak menghadap kiblat ketika jimak karena untuk memuliakan kiblat. Dan hendaknya (suami) menutupi dirinya dan istrinya dengan kain (tsaub). Rasulullah saw menutupi kepalanya dan memelankan suaranya sembari berkata kepada istrinya, tenanglah. Bila salah satu dari kalian berhubungan badan dengan istrinya maka jangan keduanya bertelanjang bulat seperti halnya dua keledai. Dan (sebelum berhubungan badan) hendaknya didahului dengan cumbu-rayu dan ciuman. Rasulullah saw bersabda: Janganlah salah satu di antara kalian menyetubuhi isitrinya sebagaimana persetubuhan hewan, dan hendaknya di antara keduanya ada perantara. Lantas ditanyakan (kepada beliau), apa itu perantara wahai Rasulullah saw, beliau-pun menjawab, ciuman dan cumbu-rayuโฆ.kemudian ketika suami mengalami orgasme maka hantarkan sang istri secara perlahan-lahan sampai ia juga mengalami orgasme. (Abu Hamid al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, Mesir-Mushthafa al-Babi al-Halabi, 1358 H/1939 M, juz, 2, h. 51, 52) ย ย ย ย ย ย ย
Lebih lanjut menurut Imam al-Ghazali, jika ingin mengulangi jimak yang kedua maka sebaiknya membersihkan atau mencuci terlebih dahulu kemaluannya. Setelah berjimak segeralah mandi junub, namun apabila ingin langsung tidur atau makan maka lakukan wudlu terlebih dahulu. (Abu Hamid al-Ghazalim Ihya` โUlumiddin, juz, 2, h. 52)
Selanjutnya mengenai waktu yang pas untuk berjimak, menurut Imam al-Ghazali, sebaiknya jimak dilakukan setiap empat hari sekali, atau tergantung kebutuhan. Sebagian ulama ada yang mensunnahkan pada hari Jumโat. Dan dimakruhkan berjimak pada awal bulan, tengah, dan akhir bulan. Bagitu juga dimakruhkan berjimak pada awal malam. ย Hal ini sebagaimana dikemukan oleh Imam al-Ghazali:
ย ย ููููููุจูุบูู ุฃููู ููุฃูุชูููููุง ููู ููููู ุฃูุฑูุจูุนู ููููุงูู ู ูุฑููุฉู ูููููู ุฃูุนูุฏููู ุฅูุฐู ุนูุฏูุฏู ุงููููุณูุงุกู ุฃูุฑูุจูุนูุฉู ููุฌูุงุฒู ุงูุชููุฃูุฎููุฑู ุฅูููู ููุฐูุง ุงูุญูุฏูู ููุนูู ู ููููุจูุบูู ุฃููู ููุฒููุฏู ุฃููู ููููููุตู ุจูุญูุณูุจู ุญูุงุฌูุชูููุง ููู ุงูุชููุญูุตููููโฆ. ููููููุฑููู ูููู ุงูุฌูู ูุงุนู ููู ุซูููุงุซู ููููุงูู ู ููู ุงูุดููููุฑู ุงูุฃูููููู ููุงูุขุฎูุฑู ููุงููููุตููู ููููุงูู ุฅูููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุญูุถูุฑู ุงูุฌูู ูุงุนู ููู ููุฐููู ุงููููููุงูููโฆ ููู ููู ุงูุนูููู ูุงุกู ู ููู ุงุณูุชูุญูุจูู ุงูุฌูู ูุงุนู ููููู ู ุงูุฌูู ูุนูุฉู ููููููููุชููู ุชูุญูููููุงู ููุฃูุญูุฏู ุงูุชููุฃูููููููููู ู ููู ูููููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฑูุญูู ู ุงูููู ู ููู ุบูุณููู ููุงุบูุชูุณููู..... ููุฅููู ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ููุฌูุงู ูุนู ุซูุงูููุงู ุจูุนูุฏู ุฃูุฎูุฑูู ููููููุบูุณููู ููุฑูุฌููู ....ููููููุฑููู ุงูุฌูู ูุงุนู ููู ุฃูููููู ุงูููููููู ุญูุชููู ููุง ููููุงู ู ุนูููู ุบูููุฑู ุทูููุงุฑูุฉู ููุฅููู ุฃูุฑูุงุฏู ุงููููููู ู ุฃููู ุงูุฃููููู ููููููุชูููุถููุฃ ุฃููููููุง ููุถููุกู ุงูุตููููุงุฉู ููุฐููููู ุณููููุฉู (ุงุจู ุญุงู ุฏ ุงูุบุฒุงููุ ุฅุญูุงุก ุนููู ุงูุฏููุ ู ุตุฑ-ู ุตุทูู ุงูุจุงุจู ุงูุญูุจูุ 1385 ูู/1936ุ ุฌุ 2ุ ุต. 52)
โDan sebaiknya suami mendatangi istirinya empat hari sekali. Dan ini adalah yang paling ideal karena jumlah maksimal perempuan (yang boleh dinikahi) itu empat. Selanjutnya boleh juga mengakhirkan sampai batas ini, bisa sebaiknya menambah atau mengurangi sesuai dengan kebutuhan istri dalam tahshรฎnโฆ.dan dimakruhkan bagi suami untuk berjimak pada tiga malam dari satu bulan yaitu pada awal bulan, akhir, dan tengah bulan. Dikatakan: Sesungguhnya syaitan akan menghadiri jimak yang dilakukan pada malam-malam iniโฆSebagian ulama ada yang mensunnahkan jimak pada hari dan malam jumat sebagai hasil tahqiq terhadap salah satu dari dua taโwil dari sabda Rasulullah saw: Allah akan merahmati orang mencuci dan mandi (pada hari jumat)โฆ.Dan jika suami ingin berhubungan badan dengan istrinya untuk yang kedua kali maka hendaknya ia mencuci kemaluannyaโฆ.dan dimakruhkan berjimak pada awal malam sampai ia tidak tidur kecuali dalam kondisi tidak suci, maka jika ingin tidur atau makan hendaknya ia melakukan wudlu sebagaimana wudlu untuk shalat. Demikian ini hukumnya sunnah. (Abu Hamid al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, Mesir-Mushthafa al-Babi al-Halabi, 1358 H/1939 M, juz, 2, h. 51, 52)
Demikian jawaban yang dapat kami sampaikan, semoga bisa menjadi panduan yang bermanfaat. (Mahbub Maโafi Ramdlan)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
5
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua