Ilmu Hadits

Cara Memahami Hadits Keutamaan Amal yang Berbeda-beda

NU Online  ยท  Rabu, 11 Januari 2023 | 16:00 WIB

Cara Memahami Hadits Keutamaan Amal yang Berbeda-beda

Ilustrasi: kitab-kitab ilmu hadits (Rif'an Haqiqi - NU Online)

Suatu kaliย Ibnu Masโ€™udย ra pernah bertanya pada Rasulullah saw tentang amal apa yang paling disukai Allah swt. Rasulullah pun menjawab, โ€œShalat pada waktunyaโ€. Lalu Ibnu Masโ€™ud melanjutkan pertanyaan, โ€œLalu apa?โ€ โ€œBerbakti pada kedua orangtuaโ€, jawab Rasulullah. Ibn melanjutkan dengan pertanyaan yang sama โ€œLalu apa?โ€ Rasulullah kembali memberi jawaban โ€œJihad di jalan Allahโ€. Percakapan tersebut terdokumentasikan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. (Al-Bukhari, Shahihul Bukhari, [Beirut, Dar Thuqin Najah: 2001], juz I, halamanย 112; dan Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, [Beirut, Dar Ihyaโ€™it Turatsil โ€˜Arabi], juz I, halaman 90).
ย 


Namun, menurut penuturan Abu Hurairah ra, Rasulullah pernah ditanya dengan pertanyaan seperti yang diajukan Ibn Masโ€™ud. Beliau menjawab sebagai berikut:
ย 

ุงู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ูุŒ ู‚ูŠู„: ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽุงุฐูŽุงุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุงู„ู’ุฌูู‡ูŽุงุฏู ูููŠ ุณูŽุจููŠู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู. ู‚ููŠู’ู„ูŽ: ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽุงุฐูŽุงุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุญูŽุฌู‘ูŒ ู…ูŽุจู’ุฑููˆู’ุฑูŒ
ย 

Artinya, โ€œAmal paling utama adalah iman pada Allah dan Rasul-nya. Kemudian Rasulullah ditanya kembali: โ€œSelanjutnya apa?โ€ Rasulullah menjawab: โ€œJihad di jalan Allahโ€. Lalu Rasulullah ditanya lagi: โ€œSelanjutnya apa?โ€ Rasulullah menjawab: โ€œHaji yang mabrurโ€.ย (Al-Bukhari, Shahihul Bukhari, juz I, halamanย 112; dan Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, juz I, halamanย 14).
ย 


Sahabat yang lain, yaitu Abdullah Ibn โ€˜Amr ra juga menceritakan tentang hal serupa yang juga terdokumentasikan dalam Shahih Bukhari dan Muslim:ย 
ย 

ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ู‹ุง ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: ุฃูŽูŠู‘ู ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุชูุทู’ุนูู…ู ุงู„ุทู‘ูŽุนูŽุงู…ูŽ ูˆูŽุชูŽู‚ู’ุฑูŽุฃูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ู’ ุนูŽุฑูŽูู’ุชูŽ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุนู’ุฑููู’
ย 

Artinya, โ€œSeseorang bertanya pada Rasulullah saw: โ€œHal apa yang paling baik dalam Islam?โ€ Rasulullah menjawab: โ€œMemberi makan dan mengucap salam pada orang yang kau kenal dan yang tidak kau kenalโ€.ย (Al-Bukhari, Shahihul Bukhari, juz I, halaman12; danย Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, juz I, halaman 65).
ย 


Utsman bin โ€˜Affan ra sendiri sebagaimana dicatat Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadits: โ€œYang terbaik di antara kamu sekalian adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Qurโ€™anโ€.
ย 

Sabda Rasulullah terkait ibadah paling utama banyak ditemukan dalam kitab-kitab hadits. Melihat jawaban dan sabda Rasulullah yang berbeda-beda tentang satu hal yang sama, menimbulkan pertanyaan, bagaimana cara mengompromikan (jamโ€™u) hadits-hadits Rasulullah tersebut?ย 

 

An-Nawawi menukil pendapat Abu Bakr Al-Qaffal atau dikenal dengan Al-Qaffal Al-Kabir. Menurutnya, ada dua untuk cara mengompromikan hadits-hadits tersebut.
ย 

Pertama, jawaban yang diberikan Rasulullah saw menyesuaikan dengan kondisi masa pada saat menjawab pertanyaan dan keadaan orang yang bertanya. Hal ini dibuktikan dengan hadits riwayat Ibn โ€˜Abbas ra:
ย 

ุญูŽุฌู‘ูŽุฉูŒ ู„ูู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุญูุฌู‘ูŽ ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ ุบูŽุฒู’ูˆูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽุบูŽุฒู’ูˆูŽุฉูŒ ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽุฌู‘ูŽ ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ ุญูŽุฌู‘ูŽุฉู‹
ย 

Artinya, โ€œHaji bagi orang yang belum pernah melaksanakannyaย lebih utama daripada 40 kali berperang di jalan Allah. Berperang di jalan Allah lebih utama daripada 40 kali haji bagi orang yang sudah melaksanakannya (haji).โ€
ย 

Qadhi โ€˜Iyadh juga setuju dengan cara pertama ini.
ย 

Kedua, sabda-sabda Rasulullah tersebut mengira-ngirakan huruf min. Maka maknanya menjadi โ€œSebagian dari ibadah yang paling utama adalah ...โ€.
ย 

Sebagaimana orang Arab biasa mengatakan, โ€œFulan adalah manusia paling cerdasโ€, namun sudah maklum, bahwa maksud ucapan itu bukan membandingkan Fulan dengan seluruh manusia, namun hanya menyatakan bahwa Fulan masuk kategori manusia dengan kecerdasan istimewa.ย (An-Nawawi, Syarh Shahih Muslim [Beirut: Dar Ihyaโ€™it Turatsil โ€˜Arabiy, 1972], juz 2, hlm. 77).ย Wallahu aโ€™lam.

 


Ustadz Rif'an Haqiqi, Pengajar di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyyah Berjan Purworejo.