Khutbah

Khutbah Jumat: Berbagilah, Maka Hidup akan Bahagia dan Berkah

Kam, 16 November 2023 | 09:00 WIB

Khutbah Jumat: Berbagilah, Maka Hidup akan Bahagia dan Berkah

ILustrasi. (Foto: NU Onlie/Freepik)

Materi khutbah Jumat ini mengingatkan dan mengajak jamaah untuk senantiasa membiasakan diri berbagi rezeki dengan sesama. Tidak perlu khawatir jika berbagi akan mengurangi, karena rezeki bukanlah hitungan matematika. Sebaliknya dengan berbagi kita harus yakin Allah akan menambahkan rezeki. Bukan itu saja, kebahagiaan dan keberkahan juga bisa kita raih dengan berbagi.

 

Khutbah Jumat ini berjudul: "Khutbah Jumat: Berbagilah, Maka Hidup akan Bahagia dan Berkah". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi) 

 

Khutbah I

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ 

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Alhamdulillah, pada kesempatan mulia ini kita bisa hadir di majelis yang penuh berkah ini. Keberadaan kita di sini tidak terlepas dari anugerah dan nikmat rezeki yang telah diberikan kepada kita, sehingga wajib bagi kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw juga harus senantiasa kita sampaikan karena beliaulah sosok yang telah mengajarkan umatnya untuk menjadi pribadi-pribadi yang pandai bersyukur atas nikmat rezeki ini.

 

Di antara wujud syukur yang telah diajarkan oleh Rasulullah adalah dengan saling membantu dalam kebaikan sebagai nilai-nilai penting dalam Islam. Rasulullah memberikan banyak ajaran tentang solidaritas, tolong-menolong, dan kasih sayang antar sesama muslim. Dalam kebersamaan dan saling membantu, umat Islam dapat memperkuat tali persaudaraan dan menciptakan masyarakat yang lebih baik dan bahagia.

 

Mari kita juga menguatkan prinsip hidup kita untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan menjalankan perintah-Nya seperti saling berbagi rezeki dan menjauhi larangan-Nya seperti sikap kikir dan tidak mau membantu orang lain. Perbuatan kikir atau bakhil merupakan perilaku yang tidak baik karena kekikiran yang dilakukan akan dikalungkan pada hari kiamat kelak. Allah berfirman:

 

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ࣖ 

 

Artinya: “Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya mengira bahwa (kekikiran) itu baik bagi mereka. Sebaliknya, (kekikiran) itu buruk bagi mereka. Pada hari Kiamat, mereka akan dikalungi dengan sesuatu yang dengannya mereka berbuat kikir. Milik Allahlah warisan (yang ada di) langit dan di bumi. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS: Ali Imran: 180)

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Izinkan pada kesempatan khutbah kali ini, khatib mengangkat judul khutbah yakni: “Berbagilah, Maka Hidup akan Bahagia dan Berkah”. Hal ini penting untuk kita renungi sebagai motivasi agar kita bisa menjadi orang yang memberi manfaat pada orang lain dengan rezeki yang telah dianugerahkan kepada kita dalam kehidupan di dunia ini. Rasulullah bersabda:

 

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

 

Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR Ahmad)

 

Dengan berbagi rezeki, kita juga akan bisa menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain pastinya akan terjadi sebuah ‘transaksi’ saling memberi dan menerima. Minimal dengan pemberian pandangan mata yang diterima dengan senyum, kemudian saling memberi dan menjawab salam, dan seterusnya. Semua ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk saling berinteraksi dan membantu khususnya kepada mereka yang membutuhkan bantuan kita.

 

Membantu dengan cara berbagi bukan hanya mendatangkan kebahagiaan kepada orang yang menerima saja. Namun orang yang memberi dengan ikhlas pun akan merasa bahagia. Selain mendapatkan kebahagiaan, orang yang memberi pun akan dilindungi oleh Allah swt. Rasulullah bersabda:

 

وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ

 

Artinya: “Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Selain akan mendatangkan kebahagiaan, berbagi juga akan mendatangkan keberkahan. Apa itu keberkahan? Keberkahan adalah ziyadatul khair yakni bertambahnya kebaikan. Keberkahan ini bisa terlihat dari tigal hal yakni pertama adalah sedikit namun manfaat dan dampaknya banyak. Seperti makanan yang seharusnya cukup dimakan tiga orang, namun karena ada keberkahan maka manfaatnya bisa dirasakan oleh orang banyak. 

 

Kedua, berkah itu memang sesuatu yang yang masih misterius dan kita baru mengetahui dan merasakan berkahnya setelah kita mengalami atau mendapatkan manfaat kebaikan darinya. Misalnya, berkah ilmu bisa dirasakan saat kita mengajarkannya kepada orang lain. Padahal dulu saat belajar ilmu tersebut, kita tidak memahaminya. Namun karena kita berbagi dengan mengajarkannya, maka Allah swt membukakan pemahaman kepada kita.

 

Ketiga, mengalirnya kebaikan-kebaikan dalam kehidupan karena imbas kebaikan yang kita perbuat. Seperti saat kita sedekah seribu rupiah dengan ikhlas, maka pada hakikatnya Allah sedang mengalirkan rezeki yang berlipat ganda dari sedekah tersebut. Perumpamaan sedekah yang kita lakukan adalah seperti saat kita menanam satu buah biji padi yang menumbuhkan tujuh tangkai. Di setiap tangkainya membuahkan 100 biji. Maka jika dihitung secara matematika, dengan sedekah seribu rupiah maka kita akan panen dan mendapatkan 700 ribu rupiah. 

 

Tidak berhenti sampai di situ. Jika Allah menghendaki, Ia masih akan melipatgandakan angka 700 ribu itu lagi kepada orang-orang yang Ia kehendaki. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261:

 

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ 

 

Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Demikianlah beberapa hal yang perlu kita pahami terkait dengan saling membantu dan berbagi yang mampu mendatangkan kebahagiaan dan juga keberkahan dalam hidup kita. Semoga kita senantiasa dikaruniai rezeki yang banyak dan berkah oleh Allah sehingga bisa membantu kesusahan orang lain dan menggantinya dengan kebahagiaan dan keberkahan bersama. Amin.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ

 

أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ.

 

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً.

 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ اَنْوَاعِ الرِّزْقِ وَالْفُتُوْحَاتِ، بَابَاسِطَ الَّذِيْ يبَسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَآء بِغَيْرِ حِسَابٍ اُبْسُطْ عَلَينَا رِزْقًا كَثِيْرًا مِنْ كُلِّ جِهَةٍ مِنْ خَزَائِنِ رِزْقِكَ بِغَيْرِ مِنَّةٍ مَخْلُوْقٍ بِفَضْلِكَ وَكَرَمِكَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

 

رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ

 

H Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung