Khutbah

Khutbah Jumat: Mari Menanam Amal di Bulan Rajab

Selasa, 14 Januari 2025 | 19:00 WIB

Khutbah Jumat: Mari Menanam Amal di Bulan Rajab

Ilustrasi Muslim sedang beribadah. Sumber: Canva/NU Online.

Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam syariat Islam. Bulan ini menjadi salah satu tolak ukur untuk menilai kesalehan seorang mukmin. Oleh karena itu, sudah sepantasnya seorang mukmin menjalani bulan Rajab dengan penuh ketaatan dan amal saleh.


Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: “Menanam Amal di Bulan Rajab.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).


Khutbah I 

 

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِينِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى. أَمَّا بَعْدُ : فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ


Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Marilah kita bersama-sama mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita, seperti nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan untuk hadir di masjid ini guna melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah. Semoga Allah menjadikan pertemuan ini sebagai amal yang diterima di sisi-Nya.

 

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, teladan kita dalam setiap aspek kehidupan. Semoga kita termasuk umat yang selalu istiqamah mengikuti sunnah beliau dan mendapatkan syafaat beliau pada hari kiamat nanti.


Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya memberikan wasiat kepada diri saya sendiri dan seluruh jamaah untuk senantiasa bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, sebagaimana yang Allah firmankan dalam Al-Qur'an:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقّٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ


Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam." (QS. Ali Imran: 102).


Mari kita awali khutbah Jumat pada hari ini dengan doa yang sering dibaca oleh Baginda nabi ketika memasuki bulan Rajab:


 اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ


Artinya, “Ya Allah berikan kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya'ban juga sampaikan kami pada bulan Ramadhan.” (HR Ath-Thabrani dalam kitab Ad-Du'a)


Semoga kita semua selalu mendapat keberkahan dari Allah SWT dengan istiqamah membaca doa ini.


Ma'asyiral muslimin rahimakumullah 

Begitu mulianya bulan Rajab untuk memperbanyak amal saleh, bahkan salah satu ulama terkemuka pada zamannya, Syekh Dzunnun Al-Mishri, mengatakan sebagaimana yang dinukil oleh Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dalam kitabnya Al-Ghunyah jilid 1 halaman 326 :


وَقَالَ ذُو النُّوْنِ المِصْرِي رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ: رَجَبُ شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الحَصَادِ، وَكُلٌّ يَحْصُدُ مَا زَرَعَ، وَيُجْزَي مَا صَنَعَ، وَمَنْ ضَيَّعَ الزِّرَاعَةَ نَدِمَ يَوْمَ حَصَادِهِ، وَأَخْلَفَ ظَنُّهُ مَعَ سُوْءِ مَعَادِهِ


Artinya, “Dan berkata Syekh Dzunnun Al-Mishri radhiyallahu 'anhu, ‘Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya'ban adalah bulan untuk menyiram, dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen. Setiap orang akan memanen apa yang telah dia tanam dan akan dibalas sesuai dengan apa yang telah dia perbuat. Barangsiapa yang menyia-nyiakan waktu menanam, dia akan menyesal pada hari pemanenannya, dan harapannya akan sia-sia dengan akibat yang buruk’.”


Dari keterangan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa Rajab merupakan bulan yang menjadi tolak ukur kesalehan seorang hamba. Bulan Rajab dipandang oleh para ulama sebagai bulan untuk menanam amal kebaikan. Oleh karena itu, jika seseorang tidak mau menanam amal kebaikan, maka jangan harap ia dapat memanen buah berupa rahmat Allah dan ganjaran-Nya.


Ma'asyiral muslimin rahimakumullah 

Bulan Rajab merupakan momentum yang tepat bagi kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Ini adalah waktu yang baik untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan memperkuat hubungan kita dengan-Nya.
Dalam kitab yang sama, Al-Ghunyah jilid 1 halaman 326 karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, beliau mengatakan:


رَجَبُ شَهْرُ التَّوْبَةِ، شَعْبَانُ شَهْرُ المَحَبَّةِ، رَمَضَانُ شَهْرُ القُرْبَةِ


Artinya, “Rajab adalah bulan tobat, Sya'ban adalah bulan kasih sayang, dan Ramadhan adalah bulan untuk mendekatkan diri kepada Allah.”


Maknanya adalah bahwa Rajab merupakan bulan tobat, yaitu bulan untuk membersihkan diri dari segala kotoran maksiat guna mempersiapkan diri menyambut cinta di bulan Sya'ban, yang merupakan bulan kasih sayang. Hingga nanti, di bulan Ramadhan, kita bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan bekal kepantasan sebagai seorang hamba.


Tobat itu ibarat pondasi utama untuk amal-amal lainnya. Bahkan, sebagian ulama mengatakan, "Ibadah tanpa didahului tobat bagaikan membangun rumah di atas tanah lumpur," yang artinya, bangunan itu mudah sekali roboh. Begitu juga dengan ibadah tanpa tobat, ibadah itu akan mudah roboh dan sulit diterima, karena tobat adalah proses pemantasan diri seorang hamba agar ibadahnya benar-benar diterima oleh Allah SWT.


Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Selain tobat, di bulan Rajab kita juga sangat dianjurkan untuk berpuasa. Bahkan, dikatakan bahwa puasa sunnah satu hari di bulan Rajab setara dengan pahala puasa sunnah tiga puluh hari. Maka tidak heran jika ulama kita, KH Maimoen Zubair, pernah mengatakan, “Seseorang terlihat saleh atau tidaknya bisa dilihat dari bagaimana ia beramal di bulan Rajab.” 


Puasa itu memiliki keutamaan yang luar biasa dibandingkan dengan amal ibadah lainnya, karena dalam puasa terkandung hikmah yang agung yang dapat mengokohkan kesalehan seorang mukmin. Hal ini juga dijelaskan dalam kitab I'anatuth Thalibin jilid 2 halaman 299 :


وَالصَّوْمُ مِنْ أَبْلَغِ الأَشْيَاءِ فِي رِيَاضَةِ النَّفْسِ، وَكَسْرِ الشَّهْوَةِ، وَاسْتَنَارَةِ القَلْبِ، وَتَأْدِيْبِ الجَوَارِحِ وَتَقْوِيْمِهَا وَتَنْشِيْطِهَا لِلْعِبَادَةِ. وَفِيْهِ الثَّوَابُ العَظِيْمُ، وَالجَزَاءُ الكَرِيْمُ الَّذِي لَا نِهَايَةَ لَهُ


Artinya, “Puasa adalah salah satu cara yang paling efektif dalam melatih jiwa, mematahkan nafsu, menerangi hati, mendidik anggota tubuh, serta memperbaiki dan menguatkannya untuk beribadah. Dalam puasa terdapat pahala yang sangat besar dan balasan yang mulia, yang tidak ada akhirnya.”


Ma'asyiral muslimin rahimakumullah 

Semoga dengan mengisi bulan Rajab dan bulan-bulan lainnya dengan memperbanyak tobat dan puasa, kita dapat menguatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, sehingga kita layak mendapatkan rahmat-Nya. Aamiin, ya rabbal alamin.


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ، اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَ كَفَرَ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَاِئِقِ وَالْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً۰ اَمَّابَعْدُ، فَيَاعِبَادَ ﷲ اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَاتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرٍ


إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ، فَقَالَ قَوْلًا كَرِيْمًا: اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْنَا وَأَصْلِحْ أَحْوَالَنَا، وَأَصْلِحْ مَنْ فِي صَلَاحِهِمْ صَلَاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأْهْلِكْ مَنْ فِي هَلَاكِهِمْ صَلاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، اللهُمَّ وَحِّدْ صُفُوْفَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَارْزُقْنَا وَإِيَّاهُمْ زِيَادَةَ التَّقْوَى وَالْإِيْمَانِ،  اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ


عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Abdul Karim Malik, Alumni Al falah ploso kediri, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi.