Khutbah

Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas

Kamis, 16 Januari 2025 | 13:00 WIB

Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas

Ilustrasi Al-Quran. Sumber: Canva/NU Online.

Al-Qur'an adalah pedoman hidup yang diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk bagi umat manusia. Di dalamnya, terkandung peringatan dan nasihat yang sangat berharga untuk menjaga iman, amal, dan peradaban umat Islam. Sebagai umat Muslim, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menghayati, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.


Namun, di tengah derasnya tantangan zaman, kita sering diingatkan bahwa menjaga dan membangun generasi yang berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur'an bukanlah hal yang mudah. Tanpa kesadaran dan usaha bersama, kita berisiko kehilangan generasi emas yang mampu mengangkat kejayaan Islam di masa depan.


Oleh karena itu, teks khutbah Jumat berikut ini berjudul, "Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas." Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).


Khutbah I

 
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِتَرْبِيَّةِ الْاَوْلَادِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلٰى فِيْ بُيُوْتِكُنَّ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ وَالْحِكْمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ لَطِيْفًا خَبِيْرًاࣖ


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberikan nikmat iman dan Islam dan kesehatan sehingga kita dapat menjalankan salah satu perintah-Nya, yakni shalat Jumat.


Shalawat beserta salam, mari bersama kita haturkan ke Kanjeng Nabi Muhammad saw. Mudah-mudahan terlimpah kepada keluarga dan sahabatnya. Dan semoga kita semua juga mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat nanti. Amin ya Rabbal alamin.


Dalam kesempatan yang baik ini, khatib mengajak jamaah sekalian untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan sebaik-baiknya takwa.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt

Di antara bentuk ketakwaan itu adalah mempersiapkan kader Muslim terbaik di masa yang akan datang. Bukan hanya anak biologis, tetapi juga kader-kader ideologis atau generasi penerus yang siap menghadapi masa depan.


Perkembangan dunia sangatlah dinamis. Generasi di bawah kita menghadapi persoalannya sendiri. Kita perlu memberikan bekal terbaik kepada mereka agar dapat melalui tantangan itu dengan baik.


Dalam hal ini, Allah swt telah mengingatkan kita semua melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an surat An-Nisa' Ayat 9.


وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا


Artinya, "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)."


Ayat tersebut melarang kita meninggalkan generasi yang lemah. Mafhum mukhalafah, atau pemahaman terbalik dari sana yang bisa kita petik adalah perintah agar mempersiapkan generasi yang kuat. Al-Ashlu fin nahyi, amrun an dliddihi, pokok dari larangan adalah perintah atas hal sebaliknya.


Hal itu harus dimulai dengan peningkatan ketakwaan kita kepada Allah swt. Namun tidak cukup itu, tidak berhenti di situ. Allah swt menegaskan agar kita berbicara dengan jujur, dengan benar. Dalam arti lain, sadida dimaknai sebagai lembut atau halus, bahkan adil.


Artinya, generasi terbaik nan kuat itu dimulai dari pembicaraan kita, komunikasi kita dengan mereka. Perkataan yang halus, omongan yang benar, dan pembicaraan yang adil membentuk sikap, karakter, dan perilaku anak.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt

Cita-cita mewujudkan generasi yang lebih baik di masa mendatang itu dimulai dari kita, sebagai orang tua, sebagai orang yang lebih tua. Menegaskan itu, Rasulullah saw melalui haditsnya meminta orang tua untuk memuliakan anak dan memperbaiki perilakunya.


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْرِمُوْا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوْا آدَابَهُمْ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ

 
Artinya: “Dari sahabat Abdullah bin Abbas ra, dari Rasulullah saw bersabda, ‘Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka,’” (HR Ibnu Majah)


Oleh karena itu, jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt sudah sepatutnya mendidik anak dengan sepenuh adab dan memuliakan. Hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah upaya memberikan kesadaran kepada mereka terhadap dua hal penting, yakni sosial dan lingkungan.


Di ranah sosial, kesadaran akan perbedaan dan keragaman masyarakat Indonesia dan dunia perlu ditanamkan kepada mereka. Hal ini penting sebagai bekal agar hidup dalam keamanan, kenyamanan, dan ketentraman sehingga rukun. Bagaimana pun, kita adalah makhluk sosial yang perlu saling mengenal satu sama lain.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt

Hal lain yang perlu ditanamkan pada generasi kita ke depan adalah ikhtiar kita dalam menjaga lingkungan. Karena, itulah tempat kita semua hidup.


Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan membiasakan pengumpulan sampah pada tempatnya. Syukur kalau bisa dipisah sesuai kategorinya. Anak-anak perlu ditanamkan dan dibiasakan melakukan hal tersebut. Bahkan jika pun dalam sebuah lokasi yang tidak ada pembuangan sampah, biasakan menyimpannya sampai menemukannya, tidak dibuang dengan sembarang.


Ala bisa, karena biasa. Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Demikian adagium yang akrab di telinga kita. Sejalan dengan itu juga adalah maqalah Arab, bahwa konsistensi atau istiqamah itu lebih baik dari seribu karamah.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt

Oleh karena itu, mari kita semua ikhtiar bersama-sama mewujudkan generasi emas, tidak malah generasi cemas. Hal itu dilakukan dengan menanamkan keaktifan sosial dan menumbuhkan kesadaran lingkungan. Dua bagian itu harus dijalin dengan kuat, sejalan dengan hubungan kita terhadap Allah swt.


Mudah-mudahan, kita semua memperoleh kekuatan untuk dapat memperteguh hubungan kita dengan Allah swt, dengan sesama masyarakat, dan lingkungan sehingga cita-cita generasi emas Indonesia 2045 bisa betul-betul tercapai dengan kehidupan yang aman dan nyaman. Amin ya Rabbal alamin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ


فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ


اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ


عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ

 

Ustadz Syakir NF, Pengajar di Pondok Darul Amanah Buntet Pesantren Cirebon