Khutbah

Memetik Hikmah di Balik Musibah

NU Online  Ā·  Kamis, 16 April 2009 | 18:02 WIB

KH. Ilhamullah Sumarkan
Ketua PW LDNU Jatim

Ų§Ł„Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ ِللهِ Ų§Ł„ŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁ Ų§Ł„Ł‚ŁŽŁ‡Ł‘ŁŽŲ§Ų±ŁŲŒ Ų§Ł„Ų­ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŲ§Ų±ŁŲŒ Ų§Ł„Ł…ŁŁ†ŁŽŲ²Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų„ŁŁ†Ł’ŲøŁŽŲ§Ų±Ł. Ų§Ł†Ł’ŁŁŽŲ±ŁŽŲÆŁŽ ŲØŁŲ§Ł„ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©Ł, ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ‘ŁŽŲ³ŁŽ فِي Ų°ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©, ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲØŁ‘ŁŁƒŁŽ ŁŠŁŽŲ®Ł’Ł„ŁŁ‚Ł Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ®Ł’ŲŖŁŽŲ§Ų±Ł. Ų£ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲÆŁŁ‡Ł Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁŽ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ Ł…ŁŲ¹Ł’ŲŖŁŽŲ±ŁŁŁ ŲØŁŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁ„ŁŁ‘ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų„Ł†Ł’ŁƒŁŲ³ŁŽŲ§Ų±Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁ‡Ł Ų“ŁŁƒŁ’Ų±ŁŽ Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŲµŁŽŲ±Ł‘ŁŽŁŁŽ Ų¬ŁŽŁˆŁŽŲ§Ų±ŁŲ­ŁŽŁ‡Ł فِي Ų·ŁŽŲ§Ų¹ŁŽŲ©Ł Ų±ŁŽŲØŁŁ‘Ł‡Ł Ų¢Ł†ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ·Ł’Ų±ŁŽŲ§ŁŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§Ų±Ł. Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ų§ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„Ų§ŁŽ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų“ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ©Ł‹ ŲŖŁŁ†Ł’Ų¬ŁŁŠ Ł‚ŁŽŲ§Ų¦ŁŁ„ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł Ų§Ł„Ł…ŁŲ®Ł’ŲŖŁŽŲ§Ų±Ł ، ŲµŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ©Ł اللهِ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ų§ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁĀ  ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł’Ł„Ų£Ų·Ł’Ł‡ŁŽŲ§Ų±Ł’ ، Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„Ł‰ŁŽ ŁŁŁŠŁ’ ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŁ‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł : ŁˆŁŽŁ„Ų§ŁŽ ŲŖŁŁŁ’Ų³ŁŲÆŁŁˆŁ’Ų§ فِي اْلأرْضِ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽ Ų„ŲµŁ’Ł„Ų§ŁŽŲ­ŁŁ‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§ŲÆŁ’Ų¹ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų®ŁŽŁˆŁ’ŁŁ‹Ų§ ŁˆŁŽŲ·ŁŽŁ…ŁŽŲ¹Ł‹Ų§ Ų„Ł†Ł‘ŁŽ Ų±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲ©ŁŽ اللهِ Ł‚ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŲØŁŒ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­Ł’Ų³ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ، Ų£Ł…Ł‘ŁŽŲ§ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ : ŁŠŲ§ŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡Ų§ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ų§ŲŖŁŽŁ‘Ł‚ŁŁˆŲ§Ł„Ł„Ł‡ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„Ų§ŁŽŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ†ŁŽ

Hadirin Sidang Jumuah, yang dimuliakan Allah SWT.
Marilah kita bersama berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt, dalam arti meningkatkan kesungguhan kita untuk melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah SWT. Mudah-mudahan kita senantiasa termasuk golongan hamba yang mendapatkan petunjuk di jalan kebenaran.

Hadirin Rahimakumullah.<>
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak sekali musibah yang melanda negeri kita. Dari terjangan tsunami, amukan angin topan, banjir bandang, tanah longsor, hingga gempa bumi dan jebolnya tanggul-tanggul penahan air.

Alam seolah begitu murka dengan keserakahan umat manusia yang dengan rakus mengeksploitasinya tanpa henti.Ā  Setidaknya, dari beberapa peristiwa ini kita dapat memetik hikmah mengapa musibah selalu saja menimpa kita. Mungkin kita akan menemukan banyak sekali pendapat mengapa ini terjadi. Para ahli geologi, barangkali akan mengatakan, ā€œIni hanya peristiwa alam biasa.ā€ Mungkin para dukun juga akan mengatakan, ā€œkejadian-kejadian tersebut addalah penanda pergantian zaman.ā€ Namun yang demikian adalah pendapat, sah-sah saja jika kita percaya, namun tidak wajib kita imani.

Hadirin yang dirahmati Allah
Terlepas dari segala kelakuan dan antisipasi manusia, dalam pandangan al-Qur’an, musibah-musibah adalah merupakan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Taqdir yang telah digariskan oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surat at-Taubat ayat 51:
Ā 
Ł‚ŁŁ„Ł’ Ł„ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŲµŁŁŠŁ’ŲØŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų„Ł„Ų§Ł‘ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲŖŁŽŲØŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ł…ŁŽŁˆŁ’Ł„Ų§ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ اللهِ ŁŁŽŲ§Ł’Ł„ŁŠŁŽŲŖŁŽŁˆŁŽŁƒŁ‘ŁŽŁ„Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ

ā€œKatakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkalā€

Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa, setiap peristiwa yang terjadi semuanya telah digariskan Allah. Dan hanya kepada Allah, kita berlindung.

Lalu mengapakah Allah menimpakan bencana kepada umat-Nya? Umat yang mengimani dan menyembah-Nya dalam ajaran yang benar dan hak? Mengapa bukan orang-orang kafir saja ditumpas dengan bencana? Jawabnya adalah, karena di balik setiap takdir, pastilah terdapat makna yang tersembunyi. Termasuk dalam beberapa musibah yang melanda kita. Dan bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah namun masih hidup setidaknya dapat memetik hikmah atas apa yang menimpa mereka.

Mereka yang lolos dari bencana adalah orang-orang yang beruntung karena masih sempat ditegur oleh Allah SWT. Mereka yang lolos masih diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki kualitas ketaqwaan, keimanan dan hidupnya. Mereka masih sempat meminta ampunan kepada Allah SWT atas segala kesalahan serta berbuat kebajikan sepanjang sisa hidupnya untuk menghapuskan dosa.

Bencana menjadi teguran bagi mereka yang selamat, demikian pula bagi mereka yang berada jauh dari tempat kejadian. Orang-orang yang tidak terkena bencana, mendapatkan cobaan dari dampak bencana. Mereka yang sentosa berkewajiban menolong yang kepayahan. Mereka yang hidup berkewajiban menyelenggarakan jenazah bagi yang meninggal. Mereka yang masih memiliki banyak harta, berkewajiban memberikan makanan dan pakaian serta menolong dengan segenap kemampuan kepada mereka yang kehilangan segalanya. Memberi makan kepada mereka yang kelaparan, memberi pakaian kepada mereka yang telanjang dan memfasilitasi mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Rasulullah SAW bersabda, ā€Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat; barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan Akhirat; dan Allah selalu akan menolong hambanya selama ia menolong saudaranya.ā€ (HR. Muslim)

Dalam hadits lain Rasulullah SAW juga bersabda :

Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…Ł Ų³ŁŲŖŁ‘ŁŒ Ł‚ŁŁŠŁ„ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ł‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁ‚ŁŁŠŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŲÆŁŽŲ¹ŁŽŲ§ŁƒŁŽ ŁŁŽŲ£ŁŽŲ¬ŁŲØŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŽŁ†Ł’ŲµŁŽŲ­ŁŽŁƒŁŽ ŁŁŽŲ§Ł†Ł’ŲµŁŽŲ­Ł’ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ·ŁŽŲ³ŁŽ ŁŁŽŲ­ŁŽŁ…ŁŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ ŁŁŽŲ³ŁŽŁ…Ł‘ŁŲŖŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ±ŁŲ¶ŁŽ ŁŁŽŲ¹ŁŲÆŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ§ŲŖŁŽ ŁŁŽŲ§ŲŖŁ‘ŁŽŲØŁŲ¹Ł’Ł‡Ł

ā€œHak seorang Muslim atas seorang Muslim yang lain ada enam.ā€ Di antara para sahabat, Ada yang bertanya, ā€˜Apa saja ya Rasululllah?’ Beliau menjawab,Ā  ā€Bila kamu berjumpa dengannya ucapkan salam, jika ia mengundangmu penuhilah, jika ia meminta nasihat kepadamu nasihatilah, jika ia bersin dan memuji Allah hendaknya kamu mendoakannya, dan jika ia sakit jenguklah, dan jika ia mati antarkanlah jenazahnya….ā€ (HR Muslim)

Hadirin Sidang Jumuah yang Dimuliakan oleh Allah
Bencana adalah juga sebuah teguran dari Allah kepada orang-orang beriman, namun lalai menjalankan perintah-Nya. Peringatan dari allah ini sudah seringkali tampak melalui beberapa peristiwa serupa yang seringkali melanda negeri kita. Namun selalu saja kita belum bisa memperbaiki diri, sikap dan perbuatannya. Padahal beberapa musibah yang terjadi ini adalah akibat dari perbuatan dan ulah kita sendiri sebagai bangsa.

Jika alam di negeri kita rusak, siapakah yg merusaknya? Tentu adalah kita sendiri yang merusaknya. Bukan negara lain, karena takkan ada negeri lain dapat merusak negara kita kecuali kita sendiri yang mengijinkan mereka.

Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 41.


ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„ŁŁŽŲ³ŁŽŲ§ŲÆŁ ŁŁŁŠŁ’ Ų§Ł„ŁŲØŁŽŲ±Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲ­Ł’Ų±Ł ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ³ŁŽŲØŁŽŲŖŁ’ Ų£ŁŠŁ’ŲÆŁŁŠ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł Ł„ŁŁŠŁŲ°ŁŁŠŁ’Ł‚ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶ŁŽ Ų§Ł‘ŁŽŁ„Ų°ŁŁŠŁ’ Ų¹ŁŽŁ…ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų§ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ

ā€œTelah nampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan lepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar)."

Adapun bagi kita semua, rentetan musibah yang terjadi hendaklah menjadi tadzkirah (pengingat) bahwa bencana memilukan tersebut dapat terjadi ditempat kita jika Allah SWT menghendaki. Seharusnyalah bagi kita untuk selalu berdo’a, bertaqarrub, dan beristighfar semoga Allah SWT selalu menganugerahkan keselamatan dan ampunan bagi kita semua.

Dan jika demikian, makaĀ  Allah memberi peringatan kepada kita supaya kembali ke jalan yang benar. Perbuatan manusialah yang selama ini banyak merusak ekosistem dan lingkungan. Manusia yang serakah, selalu mengeksploitasi alam dan banyak menyebabkan kerusakan lingkungan. Peringatan dari Allah yang berupa bencana menunjukkan bahwa Allah masih sayang kepada hamba-hamba-Nya dan menghendaki mereka untuk kembali ke jalan yang diridloi-Nya.

Karena, kerusakan alam selalu mengakibarkan kerugian bagi warha di sekelilingnya, terutama rakyat kecilnya. Karenanya, siapa yang lebih kuat harus melindungiu yang lemah. Siapa yang berkelonggaran harus menolong yang sedang dalam kesusahan dan siapa yang selamat harus bersedia menolong kepada saudaranya yang terkena musibah.

Mestinya kita takut jika tidak menolong, padahal kita mampu, mestinya kita malu kepad Allah jika tidak membantu saudara-saudara yang sedang kesusahan, apdahal kita sedang banyak memiliki kelonggaran. Bukankah Rasulullah SAW telah bersabda,


Ł„ŁŽŁŠŁ’Ų³ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ų§ŁŽ ŁŠŁŽŁ‡Ł’ŲŖŁŽŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ

"Tidaklah termasuk golongan kita, mereka yang tidak peduli dengan persoalan-persoalan umat Islam."

Dengan demikian, maka umat akan persatuan dan kesatuan umat Islam akan semakin kokoh selepas berlalunya bencana, jika kita dapat menyadari bahwa selalu ada hikmah di balik setiap kejadian yang tampak mengerikan. Bencana merupakan ujiana bagi umat Islam, sudahkah mereka mencadi seperti penggambaran Rasulullah SAW?


Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†Ł Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†Ł ŁƒŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§Ł†Ł ŁŠŁŽŲ“ŁŲÆŁ‘Ł ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶ŁŁ‡Ł ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶Ł‹Ų§

"Orang Islam yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan."

Maka akhirnya, marilah kita doakan semoga saudara-saudara kita yang telah dipanggil oleh Allah dalam bencana-bencana di negari ini adalah meninggal dalam keadaan syahid. Bagaimana pun juga salah satu tujuan Allah mewafatkan mereka dalam bencana adalah untuk mewafatkan mereka dalam kondisi mati syahid. Karena mereka yang meninggal dalam kondisi mati kejatuhan reruntuhan, tenggelam, terbakar, melahirkan, mati dalam merasakan sakit perut adalah masuk dalam kategori mati syahid, selama mereka mengalami naza’ (syakarotul maut) dengan tetap teguh memegang keimanan kepada Allah SAW.
Amin Allahumma Amin

ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł. ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ§ŁŁŠŁ‘ŁŲ§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁ…Ų§ ŁŁŠŁ‡ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų°Ł‘ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł. ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲØŁ‘ŁŁ„ŁŽ الله Ł…ŁŁ†Ł‘ŁŁŠ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁ„Ų§ŁˆŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽŲ§Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų£Ł‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠ Ł‡ŁŽŲ°Ų§ ŁˆŁŽŲ£Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ł„ŁŽŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų„Ł†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł