Nasional

7 Negara dengan Harga BBM Termurah, Bagaimana di Indonesia?

Sel, 30 Agustus 2022 | 10:30 WIB

7 Negara dengan Harga BBM Termurah, Bagaimana di Indonesia?

Ilustrasi BBM. (Foto: Shutterstock)

Jakarta, NU Online

Kabar rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus menuai pro kontra, pasalnya harga yang semula Rp7.650 per liter kini dikabarkan akan naik hingga Rp10.000 per liter, ini dianggap mahal dan memberatkan masyarakat. Lalu negara mana sajakah yang memiliki harga BBM termurah di dunia?

 

Data dari Bloomberg menyebutkan ada beberapa negara dengan harga BBM yang paling murah di antaranya:

 
  1. Venezuela, dengan harga BBM: US$ 0,01 atau setara dengan Rp 129 per liter
  2. Arab Saudi, dengan harga BBM: US$ 0,24 atau setara dengan Rp 3.116 per liter
  3. Iran, dengan harga BBM: US$ 0,34 atau setara dengan Rp 4.415 per liter
  4. Kuwait, dengan harga BBM: US$ 0,35 atau setara dengan  Rp 4.545 per liter
  5. Malaysia, dengan harga BBM: US$ 0,41 atau setara dengan Rp 5.324 per liter
  6. Uni Emirat Arab, harga BBM: US$ 0,45 atau setara dengan Rp 5.844 per liter
  7. Nigeria, dengan harga BBM: US$ 0,46 atau setara dengan Rp 5.974 per liter


Selain itu, Rusia, Indonesia, dan Pakistan termasuk ke dalam 10 negara dengan harga BBM termurah di dunia. Rusia, dengan harga BBM: US$ 0,59 atau setara dengan Rp 7.662 per liter. Indonesia, dengan harga BBM: US$ 0,59 atau setara dengan Rp 7.662 per liter. Sedangkan Pakistan, dengan harga BBM: US$ 0,61 atau setara dengan Rp 7.922 per liter.


Namun jika benar wacana kenaikan BBM direalisasikan maka Indonesia tidak lagi menjadi bagian dari negara dengan harga BBM termurah.


Rata-rata penduduk Indonesia harus mengeluarkan 5,83 persen pendapatannya sehari untuk membeli bahan bakar. Kemudian jika harga BBM dinaikkan maka berapa persen pengeluaran pendapatan masyarakat akan terpotong hanya untuk membeli bahan bakar? Belum lagi harga kebutuhan pokok yang semakin melambung.


Terkait rencana kenaikan harga BBM tersebut, Ekonom IPB University, Jaenal Effendi berharap agar pemerintah dapat menahan diri untuk tidak menaikkan harga komoditas yang berada di bawah kendalinya, seperti BBM.


“Jika harga BBM dinaikkan maka akan semakin memperberat beban masyarakat,” ujar Jaenal kepada NU Online, Senin (29/8/2022).


Kontributor: Afina Izzati

Editor: Fathoni Ahmad