Pemahaman Agama yang Benar dan Kestabilan Ekonomi Kunci Wujudkan Persatuan Indonesia
NU Online · Senin, 13 Januari 2020 | 16:45 WIB
“Karena awal dari perpecahan baik keluarga, kelompok terjadi kalau kensenjangan ekonomi itu nampak besar. Lalu berikutnya setiap pemeluk agama itu harus memahami agamanya dengan benar karena setiap agama menginginkan kebaikan. Oleh sebab itu jika mereka memahami agamanya dengan baik, Insya Allah perilakunya juga akan baik,” ujar Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) H Ahmad Satori Ismail di Jakarta, Senin (13/1).
Selain itu, menurut Satori, perlu dikuatkan juga masyarakat agar tidak menyentuh masalah SARA dan masalah-masalah yang bisa menimbulkan perpecahan seperti ungkapan-ungkapan yang menyakitkan atau hate speech.
”Bangsa Indonesia sebenarnya adalah bangsa yang baik. Kalau mengerti agamanya dengan baik dan benar sesuai yang diajarkan kitab sucinya, saya yakin akan baik-baik saja. Hanya saja ada sebagian yang tidak mengenal agamanya secara utuh dan hanya memahami secuil saja sehingga bisa sangat ekstrem terhadap yang lain,” tutur Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut.
Pria kelahiran Cirebon, 6 Desember 1955 ini menambahkan bahwa perlu untuk memberi pemahaman agama yang moderat kepada orang atau kelompok berpaham ekstrem. Ini penting untuk mereduksi penyebaran paham-paham kekerasan.
“Tugas kita adalah memahamkan kepada orang-orang itu tentang agama secara penuh dengan penuh moderat. Kalau di Islam adalah Islam wasathiyah. Agar semuanya mengerti tentang kemoderatan daripada ajaran agamanya,” ungkapnya.
Oleh karena itu Satori menilai pentingya peran segenap komponen bangsa ini untuk menjaga persatuan dan toleransi yang ada.
“Perlu peran dari pemerintah, peran dari ulama, tokoh masyarakat, orang-orang kaya yang peduli dengan sesamanya, termasuk juga peran dari ormas-ormas termasuk juga peran dari media. Supaya ikut menebarkan kebaikan-kebaikan jadi tidak menyebarkan hoax atau kebencian-kebencian kepada yang lain,” tutur mubalig Indonesia tersebut.
Ia melanjutkan, pemerintah perlu untuk mengayomi semua kalangan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai yang diamanatkan dalam UUD 1945. Juga membuat aturan yang kira-kira tidak meresahkan bangsa Indonesia.
“Aturan yang membuat bangsa ini tenang, aman, merasa hidup ini dilindungi oleh suatu pemerintahan yang berkuasa itu,” ujar anggota Dewan Syariah Nasional MUI itu.
Selain itu, Satori menyampaikan perlunya peran dari lembaga pendidikan untuk menanamkan kebaikan dan toleransi kepada segenap anak bangsa untuk menciptakan Indonesia yang damai.
“Pendidikan sangat penting. Semua lembaga pendidikan baik itu formal maupun non-formal, swasta atau pun negeri itu seluruhnya harus berperan untuk bisa menanamkan kedamaian dalam berbangsa, menanamkan kedamaian dalam hidup. toleransi bukan saja antar mahzab, antarsuku, tetapi juga toleransi antar umat beragama,” pungkasnya.
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua