Alhafiz Kurniawan
Penulis
Hari tasyrik terdapat di bulan Dzulhijjah. Hari tasyrik jatuh setelah hari raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah. Hari tasyrik tepatnya jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari tasyrik ini umat Islam dilarang berpuasa.
Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitabnya yang terkenal Fathul Muโin menyebutkan keharaman puasa pada hari tasyrik.
ุชุชู
ุฉ: ูุญุฑู
ุงูุตูู
ูู ุฃูุงู
ุงูุชุดุฑูู ูุงูุนูุฏูู
Baca Juga
Pengertian Hari Tasyrik
Artinya, โPelengkap: puasa pada hari tasyrik dan dua hari raya id haram,โ (Syekh Zainuddin Al-Malibari, Fathul Muโin pada Hasyiyah Iโanatut Thalibin, [Daru Ihyail Kutubil Arabiyah/Isa Al-Babi Al-Halabi: tanpa tahun], juz II, halaman 273).
Sayyid Bakri menyebutkan secara eksplisit, hari tasyrik merujuk pada tiga hari setelah 10 Dzulhijjah. Pada hari tasyrik ini umat Islam tidak diperkenankan puasa.
ูููู (ูู ุฃูุงู
ุงูุชุดุฑูู) ููู ุซูุงุซุฉ ุฃูุงู
ุจุนุฏ ููู
ุงููุญุฑ ููุญุฑู
ุตูู
ูุง
Artinya, โRedaksi (pada hari tasyrik), yaitu tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah),โ (Sayyid Bakri, Hasyiyah Iโanatut Thalibin, [Daru Ihyail Kutubil Arabiyah/Isa Al-Babi Al-Halabi: tanpa tahun], II/273).
Pandangan ini didasarkan pada pendapat Imam As-Syafiโi pada qaul jadid-nya. Adapun qaul qadim Imam As-Syafiโi membolehkan jamaah haji tamattu yang tidak memiliki dam untuk berpuasa pada hari tasyrik di dalam hajinya.
Baca Juga
Amalan Utama di Hari Tasyrik
Qaul jadid Imam As-SyafiโI mendasarkan pada keumuman larangan puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dan Muslim seperti dikutip Syekh Abu Zakariya Al-Anshari dalam Kitab Asnal Mathalib berikut ini.
ูููู (ููููุฐูุง ุฃููููุงู
ู ุงูุชููุดูุฑูููู) ูููููู ุซูููุงุซูุฉู ุฃููููุงู
ู ุจูุนูุฏู ููููู
ู ุงููุฃูุถูุญูู ูููููููููู ุนููู ุตูููุงู
ูููุง ููู ุฎูุจูุฑู ุฃูุจูู ุฏูุงููุฏ ุจูุฅูุณูููุงุฏู ุตูุญููุญู ููููู ุฎูุจูุฑู ู
ูุณูููู
ู ุฃููููููุง ุฃููููุงู
ู ุฃููููู ููุดูุฑูุจู ููุฐูููุฑู ุงูููููู ุนูุฒูู ููุฌูููู
Artinya, โ(Demikian juga hari tasyrik), yaitu tiga hari setelah Idhul Adha karena larangan puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad sahih dan pada hadits riwayat Muslim, โBahwa itu semua adalah hari makan, minum, dan zikir kepada Allah swt,โโ (Syekh Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib, juz V, halaman 314).
Yang jelas, hari tasyrik merupakan hari makan dan minum di mana umat Islam diperkenankan untuk mengonsumsi daging kurban. Hari tasyrik merupakan hari zikir di mana umat Islam dianjurkan untuk melantunkan takbir muqayyad minimal selepas shalat wajib lima waktu. Adapun penyembelihan kurban dan takbir merupakan bentuk syiar Allah swt yang patut dirayakan. Wallahu aโlam. (Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
Terkini
Lihat Semua