Kultum Ramadhan: Sedekah Tanpa Harta, Hanya dengan Senyuman
Jumat, 14 Maret 2025 | 04:00 WIB
Shofi Mustajibullah
Kolomnis
Menyeringai hingga mulut membentuk bulan sabit, atau yang lebih dikenal sebagai tersenyum, dalam Islam termasuk bagian dari sedekah. Hal ini cukup menarik karena sedekah umumnya berkonotasi pada pemberian materi.
Tindakan sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti tersenyum, oleh Nabi SAW, dihargai dan levelnya setara dengan amar makruf nahi munkar. Kita tahu bersama bahwa memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah amal yang mulia dan sakral. Namun, Nabi menempatkan kedua hal ini, tersenyum dan amar makruf nahi munkar, pada kedudukan yang sama, dan keduanya memiliki nilai sedekah. Berikut haditsnya:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلَالِ لَكَ صَدَقَةٌ، وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ، وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنِ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ، وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu. Memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Menunjukkan jalan kepada seseorang yang tersesat di tempat asing adalah sedekah bagimu. Membantu seseorang yang penglihatannya lemah adalah sedekah bagimu. Menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan adalah sedekah bagimu. Serta menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga merupakan sedekah bagimu.” (HR. Imam Tirmidzi)
Islam bisa dikatakan sebagai agama yang unik karena mengategorikan tersenyum sebagai sedekah. Namun, jika kita berpikir kritis, mengapa tersenyum termasuk sedekah, padahal sedekah biasanya identik dengan pemberian materi kepada orang lain, sementara tersenyum tidak mengandung unsur materi sedikit pun?
Pertama-tama, kita perlu memahami definisi sedekah. Menurut Imam Nawawi Banten dalam kitabnya Tausyekh, sedekah adalah pemberian dari pemilik dengan orientasi pahala, tanpa melibatkan sighat (ijab qabul), berbeda dengan hadiah atau hibah. Jika pemberi mengharapkan pahala dan menyertakan sighat, maka itu termasuk hibah sekaligus sedekah. Jika pemberi bertujuan menunjukkan kemuliaan disertai sighat, maka itu menjadi hibah sekaligus hadiah. Namun, jika pemberi menginginkan kemuliaan tanpa sighat, maka itu murni hadiah. (Nawawi bin Umar, Tausyekh, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: 2013], hlm. 336).
Berdasarkan definisi ini, sedekah memang tampak berbasis materi. Meskipun disertai orientasi tertentu, sedekah biasanya melibatkan harta seperti uang. Lalu, mengapa senyuman dikategorikan sebagai sedekah?
Jawabannya terletak pada tujuan atau dampak universal yang dimiliki sedekah, tersenyum, dan berbagai kebaikan lainnya, yaitu menebar kebaikan dan menghadirkan kebahagiaan kepada sesama. Pemberian materi dalam sedekah diharapkan membawa sukacita bagi penerima, begitu pula dengan senyuman.
Dalam menafsirkan ayat ke-11 Surat Al-Mujadalah, Imam Ar-Razi berpendapat bahwa “meluaskan” dalam ayat ini tidak terbatas pada memperlapang tempat di majelis, tetapi juga mencakup mempermudah urusan orang lain. Salah satunya adalah melalui sedekah dan pemberian lainnya yang bertujuan menyampaikan kebaikan dan kebahagiaan (Fakhruddin Ar-Razi, Mafatihul Ghaib, [Mesir, Al-Mathba’ah Al-Islamiyah: 1872], Juz XXIX, hlm. 494).
Hal ini sejalan dengan makna senyuman. Meski terkesan sederhana, tersenyum mampu menebar kebahagiaan dan menenangkan jiwa, baik bagi yang tersenyum maupun yang melihatnya.
Seorang ulama, Ali Ali Shabah, mengomentari redaksi hadits “tersenyum terhadap saudaramu merupakan sedekah” dengan memberikan penjelasan eksplisit. Beliau menyatakan bahwa senyuman adalah sarana untuk memasukkan sukacita dan kebahagiaan ke hati orang lain, sekaligus menjadi penenang dan pengikat tali persaudaraan:
فَيَدْخُلُ الْبَهْجَةَ والسُّرُوْرَ فِيْ نَفْسِ أَخِيْهِ فَرُبَّمَا قَدْ حِزْبَهُ أََمْرٌ، ويَغْشَاهُ هُمْ أَوْ غَمَّ، فَتُشَارِكُهُ فِيْهِ لِتُخْرِجَهُ مِنْهُ بِتِلْكَ الْإِبْتِسَامَةِ الرَّقِيْقَةِ، فَتُنِزُعُهُ مِمَّا هُوَ فِيْهِ مِنْ حَزَنٍ أَوْ غَضَبٍ وَهُمْ
Artinya, “(Tersenyum) memasukkan sukacita dan kegembiraan ke dalam hati saudaranya. Bisa jadi ia sedang dilanda masalah, diselimuti kesedihan atau kegundahan. Lalu, engkau turut merasakan apa yang ia rasakan untuk membantunya keluar dari situasi itu dengan senyuman lembutmu, sehingga engkau menariknya dari kesedihan, kemarahan, atau kecemasan yang dialaminya.” (Ali Ali Shabah, Tashwirun Nabawi Lilqiyamil Khuluqiyah, [Kairo, Al-Maktabah Al-Azhariah: 2002], hlm. 165).
Memberikan senyuman hangat kepada sesama memiliki kesamaan esensi dengan sedekah, yaitu menghadirkan kebahagiaan (idkhālus-surūr). Karena itu, Islam memasukkan tersenyum ke dalam kategori sedekah, meskipun tidak melibatkan materi. Ulama Ibnu Muflih mengutip perbincangan antara Ibnu Mubarak dengan seorang lelaki. Ketika ditanya apakah menghadirkan kebahagiaan antar sesama termasuk sedekah, Ibnu Mubarak menjawab, “Ya.” (Ibnu Muflih, Furu’ wa Tashihul Furu’, [Riyadh, Darul Muayyad: 2003], hlm. 165).
Dari sudut pandang psikologi, tersenyum juga menciptakan aura positif. Melihat seseorang tersenyum sering kali memancing senyuman balik yang penuh kegembiraan, sehingga ekosistem kebahagiaan tercipta secara luas.
Dengan demikian, senyum bernilai sedekah karena mengandung unsur menghadirkan kebahagiaan bagi sesama. Terlebih di bulan Ramadhan yang mendorong kedermawanan, tersenyum menjadi bentuk sedekah sederhana tanpa perlu mengeluarkan materi, namun tetap menebar kebaikan dan sukacita. Jadi, jangan lupa tebarkan kebahagiaan dengan senyuman. Wallahu a‘lam.
Ustadz Shofi Mustajibullah, Mahasiswa Pascasarjana UNISMA dan Pengajar Pesantren Kampus Ainul Yaqin.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Nuzulul Qur’an dan Perintah Membaca
2
Khutbah Jumat: Nuzulul Qur’an dan Anjuran Memperbanyak Tadarus
3
Khutbah Jumat: Ramadhan, Bulan Turunnya Kitab Suci
4
PBNU Adakan Mudik Gratis Lebaran 2025, Berangkat 25 Maret dan Ada 39 Bus
5
Khutbah Jumat: Pengaruh Al-Qur’an dalam Kehidupan Manusia
6
Khutbah Jumat: Ramadhan, Bulan Peduli Lingkungan dan Sosial
Terkini
Lihat Semua