Antara satu ke lain takbir sebaiknya kita tidak diam bengong saja. Kita dianjurkan untuk membaca kalimat-kalimat yang baik. Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin dalam Busyral Karim, halaman 355 menyebutkan kalimat yang seharusnya kita baca.
Artinya, “Ia (sebaiknya) membaca di antara dua takbir ‘kalimat lain yang baik’, yaitu ‘Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar’ secara perlahan sambil meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri.”
Kalau misalnya kalimat ini terlalu singkat, kita boleh menambahkannya dengan satu kalimat lagi. Kalaupun harus menambahkan, kalimat hauqalah juga kalimat yang baik. Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin dalam Busyral Karim, halaman 355, menganjurkan orang yang ingin menambah zikir di atas dengan hauqalah.
Artinya, “Kalau ia menambahkan zikir lain selain itu, sekira lazimnya tidak membuat jeda antara dua takbir terlalu lama, tentu boleh saja. Salah satu kalimat yang boleh ditambahkan untuk dibaca ialah ‘Lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.’”
Bacaan di antara takbir ini juga berlaku pada jeda antara takbir pada rekaat kedua sembahyang Id. Tetapi jangan sampai juga mencari zikir panjang sehingga jeda antara kedua takbir menjadi lama. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
4
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
5
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
6
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
Terkini
Lihat Semua