Syariah

Ini Lafal Niat Puasa Rajab

NU Online  ยท  Ahad, 18 Maret 2018 | 04:01 WIB

Sebentar lagi kita memasuki bulan Rajab. Kita dianjurkan untuk berpuasa pada bulan rajab mengingat besarnya keutamaan puasa sunah di bulan Rajab. Tetapi kita juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Rajab di malam harinya. Berikut ini lafal niat puasa Rajab:

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุบูŽุฏู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุฏูŽุงุกู ุณูู†ู‘ูŽุฉู ุฑูŽุฌูŽุจูŽ ู„ูู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Nawaitu shauma ghadin โ€˜an adรขโ€™i sunnati Rajaba lillรขhi taโ€˜รขlรข.

Artinya, โ€œAku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT.โ€

Orang yang ingin berpuasa sunah Rajab di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat dan memansang niat sunah puasa Rajab seketika itu juga. Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut ini lafal niat puasa sunah Rajab di siang hari:

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุฏูŽุงุกู ุณูู†ู‘ูŽุฉู ุฑูŽุฌูŽุจูŽ ู„ูู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Nawaitu shauma hรขdzal yaumi โ€˜an adรขโ€™i sunnati Rajaba lillรขhi taโ€˜รขlรข.

Artinya, โ€œAku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.โ€

Puasa di bulan Rajab dianjurkan. Pasalnya, kita dianjurkan berpuasa sunah pada bulan-bulan agung menurut agama sebagai keterangan Syekh Nawawi Banten berikut ini:

ูˆุงู„ุนุงุดุฑ ุตูˆู… ุฃูŠุงู… ุงู„ุฃุดู‡ุฑ ุงู„ุญุฑู… ูˆู‡ูŠ ุฃุฑุจุนุฉ ุงู„ู…ุญุฑู… ูˆุฑุฌุจ ูˆุฐูˆ ุงู„ู‚ุนุฏุฉ ูˆุฐูˆ ุงู„ุญุฌุฉ. ูˆุฃูุถู„ ุงู„ุดู‡ูˆุฑ ุฑู…ุถุงู† ุซู… ุงู„ู…ุญุฑู… ุซู… ุฑุฌุจ ุซู… ุฐูˆ ุงู„ุญุฌุฉ ุซู… ูˆุฐูˆ ุงู„ู‚ุนุฏุฉ ุซู… ุดุนุจุงู†. ูˆุธุงู‡ุฑ ูƒู„ุงู…ู‡ู… ุฃู† ุจุงู‚ูŠ ุดู‡ูˆุฑ ุงู„ุณู†ุฉ ุนู„ู‰ ุญุฏ ุณูˆุงุก

Artinya, โ€œKesepuluh puasa pada bulan-bulan terhormat, yaitu empat bulan: Muharram, Rajab, Dzulqaโ€˜dah, dan Dzulhijjah. Bulan paling utama adalah Ramadhan, kemudian Muharram, lalu Rajab, selanjutnya Dzulhijjah, kemudian Dzulqaโ€˜dah, lalu Syaโ€˜ban. Ucapan mereka dilihat secara zahir mengatakan bahwa pada bulan selain yang disebutkan kesunahannya sama, โ€ (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 192).

Dari keterangan ini dapat disimpulkan bahwa kita dianjurkan berpuasa sunah pada bulan Muharram, Rajab, Dzulqaโ€˜dah, Dzulhijjah, dan Syaโ€˜ban. Wallahu aโ€™lam. (Alhafiz K)