Syariah

Ini Lafal Niat Shalat Tasbih

NU Online  ยท  Rabu, 21 November 2018 | 22:00 WIB

Ini Lafal Niat Shalat Tasbih

(Foto: @prayerinislam)

Shalat tabih disunnahkan untuk dilakukan berdasarkan riwayat Sayyidina Abbas RA. Shalat sunnah tasbih cukup penting karena mengandung keutamaan khusus. Shalat sunnah ini baiknya diamalkan sehari, sepekan, sebulan, setahun sekali, atau kalau juga tidak sempat minimal seumur hidup sekali.

Ulama berbeda pendapat perihal pelaksanaan shalat tasbih. Sebagian ulama mengatakan bahwa shalat tasbih dilakukan empat rakaat dengan sekali salam. Tetapi sebagian ulama mengatakan bahwa shalat tasbih dilakukan empat rakaat dengan dua kali salam.

Ulama lain mengambil jalan tengah bahwa shalat tasbih empat rakaat dengan sekali salam dilakukan lebih utama pada siang hari. Sementara pada malam hari, shalat tasbih empat rakaat lebih utama dilakukan dengan dua kali salam.

Berikut ini adalah lafal niat shalat tasbih dengan dua kali salam.

ุฃูุตูŽู„ู‘ููŠู’ ุณูู†ู‘ูŽุฉูŽ ุงู„ุชูŽุณู’ุจููŠู’ุญู ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู„ูู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Ushalli sunnat tasbฤซhi rakโ€˜ataini lillฤhi taโ€˜ฤlฤ.

Artinya, โ€œAku menyengaja sembahyang sunnah tasbih dua rakaat karena Allah SWT,โ€ (Lihat Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 45).

Sementara berikut ini adalah lafal niat shalat tasbih dengan sekali salam.

ุฃูุตูŽู„ู‘ููŠู’ ุณูู†ู‘ูŽุฉูŽ ุงู„ุชูŽุณู’ุจููŠู’ุญู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽ ุฑูŽูƒูŽุนูŽุงุชู ู„ูู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Ushalli sunnat tasbฤซhi arbaโ€˜a rakโ€˜ฤtin lillฤhi taโ€˜ฤlฤ.

Artinya, โ€œAku menyengaja sembahyang sunnah tahajud empat rakaat karena Allah SWT.โ€

Perbedaan pendapat ulama ini berasal dari dua riwayat berbeda sebagaimana dikutip dalam Kitab Nihayatuz Zain fi Irsyadil Mubtadiโ€™in karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani.

ูˆู…ู†ู‡ ุตู„ุงุฉ ุงู„ุชุณุงุจูŠุญ ูˆู‡ูŠ ุฃุฑุจุน ุฑูƒุนุงุช ุจุชุณู„ูŠู…ุฉ ูˆุงุญุฏุฉ ูˆู‡ูˆ ุงู„ุฃุญุณู† ู†ู‡ุงุฑุง ุฃูˆ ุจุชุณู„ูŠู…ุชูŠู† ูˆู‡ูˆ ุงู„ุฃุญุณู† ู„ูŠู„ุง ู„ุญุฏูŠุซ ุตู„ุงุฉ ุงู„ู„ูŠู„ ู…ุซู†ู‰ ู…ุซู†ู‰ ูˆุตูุชู‡ุง ุฃู† ุชุญุฑู… ุจู‡ุง ูˆุชู‚ุฑุฃ ุฏุนุงุก ุงู„ุงูุชุชุงุญ ูˆุงู„ูุงุชุญุฉ ูˆุดูŠุฆุง ู…ู† ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฅู† ุฃุฑุฏุช ูˆุงู„ุฃูˆู„ู‰ ููŠ ุฐู„ูƒ ุฃูˆุงุฆู„ ุณูˆุฑุฉ ุงู„ุญุฏูŠุฏ ูˆุงู„ุญุดุฑ ูˆุงู„ุตู ูˆุงู„ุชุบุงุจู† ู„ู„ู…ู†ุงุณุจุฉ ููŠ ุฐู„ูƒ ูุฅู† ู„ู… ูŠูƒู† ูุณูˆุฑุฉ ุงู„ุฒู„ุฒู„ุฉ ูˆุงู„ุนุงุฏูŠุงุช ูˆุฃู„ู‡ุงูƒู… ูˆุงู„ุฅุฎู„ุงุต ุซู… ุชู‚ูˆู„ ุจุนุฏ ุฐู„ูƒ ูˆู‚ุจู„ ุงู„ุฑูƒูˆุน ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ ูˆู„ุง ุญูˆู„ ูˆู„ุง ู‚ูˆุฉ ุฅู„ุง ุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนู„ูŠ ุงู„ุนุธูŠู… ุฎู…ุณ ุนุดุฑุฉ ู…ุฑุฉ ูˆููŠ ุงู„ุฑูƒูˆุน ุนุดุฑุง ูˆููŠ ุงู„ุงุนุชุฏุงู„ ุนุดุฑุง ูˆููŠ ุงู„ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุฃูˆู„ ุนุดุฑุง ูˆููŠ ุงู„ุฌู„ูˆุณ ุจูŠู† ุงู„ุณุฌุฏุชูŠู† ุนุดุฑุง ูˆููŠ ุงู„ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุซุงู†ูŠ ุนุดุฑุง ูˆููŠ ุฌู„ุณุฉ ุงู„ุงุณุชุฑุงุญุฉ ุฃูˆ ุจุนุฏ ุงู„ุชุดู‡ุฏ ุนุดุฑุง ูุชู„ูƒ ุฎู…ุณุฉ ูˆุณุจุนูˆู† ููŠ ูƒู„ ุฑูƒุนุฉ ู…ู†ู‡ุง ูุฃุฑุจุนุฉ ููŠ ุฎู…ุณุฉ ูˆุณุจุนูŠู† ุจุซู„ุงุซู…ุงุฆุฉ ูˆูŠุฃุชูŠ ู‚ุจู„ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุชุณุจูŠุญุงุช ุจุงู„ุฐูƒุฑ ุงู„ูˆุงุฑุฏ ููŠ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃุฑูƒุงู† ูˆู‡ุฐู‡ ุฑูˆุงูŠุฉ ุงุจู† ุนุจุงุณ ูˆู‡ูŠ ุฃุฑุฌุญ ู…ู† ุฑูˆุงูŠุฉ ุงุจู† ู…ุณุนูˆุฏ ูˆู‡ูŠ ุจุนุฏ ุงู„ุชุญุฑู… ูˆู‚ุจู„ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ุฎู…ุณ ุนุดุฑุฉ ู…ุฑุฉ ูˆุจุนุฏ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ูˆู‚ุจู„ ุงู„ุฑูƒูˆุน ุนุดุฑุง ูˆููŠ ุงู„ุฑูƒูˆุน ุนุดุฑุง ูˆููŠ ุงู„ุงุนุชุฏุงู„ ุนุดุฑุง ูˆููŠ ุงู„ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุฃูˆู„ ุนุดุฑุง ูˆููŠ ุงู„ุฌู„ูˆุณ ุจูŠู† ุงู„ุณุฌุฏุชูŠู† ุนุดุฑุง ูˆููŠ ุงู„ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุซุงู†ูŠ ุนุดุฑุง ูˆู„ุง ุดูŠุก ููŠ ุฌู„ูˆุณ ุงู„ุงุณุชุฑุงุญุฉ ูˆู„ุง ุจุนุฏ ุงู„ุชุดู‡ุฏ ูˆููŠู…ุง ุนุฏุง ุงู„ุฑูƒุนุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ูŠู‚ูˆู„ ุงู„ุฎู…ุณุฉ ุนุดุฑ ุจุนุฏ ุงู„ู‚ูŠุงู… ูˆู‚ุจู„ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ูุฅู† ุงุณุชุทุนุช ุฃู† ุชุตู„ูŠู‡ุง ููŠ ูƒู„ ูŠูˆู… ูุงูุนู„ ูุฅู† ู„ู… ุชุณุชุทุน ูููŠ ูƒู„ ุดู‡ุฑ ู…ุฑุฉ ูุฅู† ู„ู… ุชุณุชุทุน ูููŠ ูƒู„ ุณู†ุฉ ู…ุฑุฉ ูุฅู† ู„ู… ุชุณุชุทุน ูููŠ ุนู…ุฑูƒ ู…ุฑุฉ ูุฅู† ู„ู… ูŠูุนู„ู‡ุง ุฃุตู„ุง ุฏู„ ุฐู„ูƒ ุนู„ู‰ ุชูƒุงุณู„ู‡ ููŠ ุงู„ุฏูŠู†

Artinya, โ€œSalah satu shalat yang tidak disunahkan berjamaah adalah sembahyang tasbih. Shalat empat rakaat ini baiknya diakhiri sekali salam bila dikerjakan pada siang hari. Sementara pada malam hari, shalat ini baiknya diakhiri dengan dua salam karena hadits Rasulullah SAW berbunyi, โ€˜Shalat malam itu per dua rakaโ€™at.โ€™ Caranya, lakukan takbiratul ihram. Bacalah doa iftitah dan surah Al-Fatihah. Bacalah surah lain jika Anda berkenan. Dalam hal ini utamanya adalah awal surah Al-Hadid, Al-Hasyr, As-Shaf, dan At-Taghabun yang relevan untuk konteks ini. Kalau tidak, boleh baca surah Az-Zalzalah, Al-โ€˜Adiyat, At-Takatsur, dan Al-Ikhlash. Sesudah baca surah, tetapi sebelum rukuโ€˜, bacalah subhรขnalรขh wal hamdulillรขh wa lรข ilรขha illallรขh wallรขhu akbar wa lรข haula wa lรข quwwata illรข billรขhil โ€˜aliyyil azhรฎm sebanyak 15 kali. Bacalah rangkaian tasbih ini sebanyak 10 kali ketika rukuโ€˜.Bacalah tasbih ini 10 kali ketika iโ€˜tidal. Pada sujud pertama, bacalah tasbih ini 10 kali. Saat duduk di antara dua sujud, baca lagi tasbih ini 10 kali. Pada sujud kedua baca lagi 10 kali. Baca kembali rangkaian tasbih ini 10 kali ketika duduk istirahat (pada rakaat pertama dan ketiga) dan setelah tasyahud (pada rakaat kedua dan keempat). Dalam serakaat sudah berjumlah 75 kali tasbih. Kalau dikerjakan empat rakaat, Anda sudah membaca 300 kali tasbih. Sebelum membaca rangkaian tasbih, Anda dianjurkan membaca zikir sebagaimana lazimnya di setiap rukun shalat (seperti zikir ketika ruku, iโ€˜tidal, sujud, dan seterusnya). Ini cara shalat tasbih menurut riwayat Ibnu Abbas RA. Riwayat ini lebih kuat dari riwayat Ibnu Masโ€˜ud RA.

Dalam riwayat Ibnu Masโ€˜ud RA, rangkaian tasbih itu dibaca 15 kali setelah takbiratul ihram, tepat sebelum baca surah Al-Fatihah. Baca lagi tasbih ini 10 kali sesudah membaca surah, sesaat sebelum ruku. Saat ruku, bacalah 10 kali. Baca kembali tasbih ini 10 kali ketika iโ€˜tidal. Di sujud pertama 10 kali. Saat duduk di antara dua sujud, baca lagi 10 kali. Di sujud kedua, baca kembali 10 kali. Saat duduk istirahat (rakaat pertama dan ketiga), tepatnya sebelum bangun, tidak perlu membaca tasbih. Setelah baca tasyahud (rakaat kedua maupun keempat), juga tidak perlu membaca tasbih.

Menurut riwayat Ibnu Masโ€˜ud RA, selain pada rakaat pertama, tasbih dibaca 15 kali di saat berdiri, tepatnya sebelum membaca surah Al-Fatihah. Kalau sanggup, kau boleh melakukan shalat tasbih ini setiap hari. Kalau tidak sanggup, lakukan shalat ini sekali sebulan. Kalau juga tak sanggup, lakukan sekali setahun. Kalau tak sanggup juga, lakukan barang sekali dalam seumur hidupmu. Kalau ada seseorang tidak pernah sekalipun melakukan sembahyang tasbih, itu menunjukkan kemalasannya dalam menjalankan perintah agama,โ€ (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain fi Irsyadil Mubtadiโ€™in, Syirkah Al-Maโ€™arif, Bandung, Halaman 115).

Shalat tasbih merupakan shalat sunnah yang dapat dilakukan pada malam atau siang hari di luar waktu yang dimakruh tahrim untuk melakukan shalat sunnah. Shalat ini sangat dianjurkan, minimal seumur hidup sekali. Wallahu aโ€˜lam. (Alhafiz K)