Sudah seharusnya bahwa shalat selalui di dahului dengan wudhu. Karena wudhu merupakan salah satu cara bersuci dari hadats kecil. Dan kesucian adalah bagian dari syarat syah shalat yang harus dipenuhi bagi siapapun yang akan mendirikan shalat.
Hal ini berbeda dalam kasus shalat jenazah (shalat yang diperuntukkan kepada mayit sebelum dikubur), menurut pendapat para faqih minoritas seperti As-Syu’bi dan kelompoknya, boleh saja melaksanakan shalat jenazah tanpa berwudhu lebih dahulu. Karena bagi mereka shalat jenazah tidak dianggap sebagai shalat, tetapi hanya sebagai do’a (sebagaimana makna shalat itu sendiri). Dan juga tata cara pelaksanaan shalat jenazah yang dilakukan tanpa ruku’ dan sujud.
Demikian yang tersebut dalam Bidayatul Mujtahid karya Ibnu Rusyd.
وشذ قوم فقالوا يجوز أن يصلى على الجنازة بغير طهارة, وهو قول الشعبي وهؤلاء ظنوا أن اسم الصلاة لايتناول صلاة الجنازة, وإنما يتناولها اسم الدعاء إذ كان ليس فيها ركوع ولاسجود
Redaktur: Ulil Hadrawy
Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Senin, 11 Maret 2013 pukul 19:00. Redaksi mengunggahnya ulang dengan sedikit penyuntingan.
Terpopuler
1
Kultum Ramadhan: Meningkatkan Kualitas Ibadah di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan
2
Beasiswa BIB Dibuka 1 April 2025, Berikut Link Pendaftaran dan Persyaratannya
3
Kemenag Prediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025
4
Kiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Tempo, Pers Hadapi Ancaman Represi dan Pembungkaman
5
NU dalam ‘Rumah Kaca’ Kolonial: Tokohnya Diawasi, Acaranya Dibubarkan Polisi
6
KH M. Zen Syukri, Murid Kinasih KH Hasyim Asy'ari Asal Palembang
Terkini
Lihat Semua