Nabi Muhammad saw menyebutkan tujuh orang yang catatan pahala terus mengalir. Mereka adalah orang yang melakukan kebaikan yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh dirinya, tetapi kebaikan yang manfaatnya berkelanjutan, melampaui, dan tidak terbatas (at-ta’addi).
Alhafiz Kurniawan
Penulis
Sebagian jenis amal ibadah berhenti catatannya ketika amal ibadah tersebut selesai dilakukan. Sedangkan sebagian jenis amal ibadah lainnya tidak berhenti catatannya ketika amal ibadah tersebut selesai dilakukan. Malaikat terus mencatat pahala kebaikan untuk orang yang mengamalkan jenis ibadah tersebut.
Nabi Muhammad saw menyebutkan tujuh orang yang catatan pahala terus mengalir. Mereka adalah orang yang melakukan kebaikan yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh dirinya, tetapi kebaikan yang manfaatnya berkelanjutan, melampaui, dan tidak terbatas (at-ta’addi).
Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri dalam Kitab At-Targhib wat Tarhib minal Haditsisy Syarif mengutip hadits riwayat Al-Bazzar, Abu Nu‘aim, dan Al-Baihaqi perihal tujuh jenis amal yang catatan pahalanya berkelanjutan (at-ta’addi).
Baca Juga
Tanam Pohon Menurut Rasulullah SAW
حديث أَنَس قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْعٌ يَجْرِى لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ: مَنْ عَلَّمَ عِلْماً، أَوْ كَرَى نَهْراً، أَوْ حَفَرَ بِئْراً، أَوْ غَرَسَ نَخْلاً، أَوْ بَنَى مَسْجِداً، أَوْ وَرَّثَ مُصْحَفاً، أَوْ تَرَكَ وَلَداً يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ رواه البزار وأبو نعيم والبيهقي
Artinya, “Hadits sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Ada tujuh jenis amal yang pahalanya mengalir terus kepada seseorang di alam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu, (2) orang yang mengalirkan (mengeruk atau meluaskan) sungai, (3) orang yang menggali sumur, (4) orang yang menanam pohon kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang mewariskan mushaf, (7) orang yang meninggalkan anak keturunan yang memintakan ampunan baginya sepeninggal kematiannya,’” (HR Al-Bazzar, Abu Nu’aim, dan Al-Baihaqi). (Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 305-306).
Adapun berikut ini adalah hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang menyebutkan tiga jenis amal yang catatan pahalanya juga berkelanjutan meski orang yang mengamalkannya telah meninggal dunia.
Baca Juga
Hadits Seputar Keutamaan Menanam Pohon
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاثة صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له
Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Bila seseorang meninggal dunia, maka amalnya terputus kecuali berasal dari tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya,’” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari sini kemudian ulama membagi dua jenis amal ibadah dari segi keberlanjutannya, yaitu at-ta’addi (keberlanjutan tak terbatas) dan al-qashir (terbatas). Ulama juga kemudian melahirkan kaidah fiqih sebagai berikut:
العَمَلُ المُتَعَدِّي أَفْضَلُ مِنَ القَاصِرِ
Artinya, “Amal tak terbatas (berkelanjutan) lebih utama daripada (amal) yang terbatas.”
Kedua jenis amal, yaitu at-ta’addi dan al-qashir, ini mengandung kebaikan yang sama. Hanya saja jenis amal yang mengandung keberlanjutan (at-ta’addi) lebih utama daripada jenis amal yang terbatas (al-qashir). Wallahu a‘lam. (Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
Membatalkan Puasa Syawal karena Disuguhi Hidangan saat Bertamu, Bagaimana Hukumnya?
2
Sungkeman saat Lebaran Idul Fitri, Bagaimana Hukumnya?
3
Festival Ketupat Lebaran Idul Fitri, Warga Kediri dan Pengguna Jalan Dapat Nikmati Makan Gratis
4
Hukum Mengulang Akad Nikah karena Grogi
5
Khutbah Jumat: Meraih Pahala Berlimpah dengan Puasa Syawal
6
Tellasan Topak, Tradisi Perayaan Lebaran Ketupat di Madura pada 8 Syawal
Terkini
Lihat Semua