Inilah Tujuh Orang Istimewa yang Doanya Makbul
NU Online · Ahad, 7 Februari 2016 | 15:04 WIB
Kita menemukan riwayat-riwayat di mana Rasulullah SAW meminta orang lain bahkan derajatnya lebih rendah untuk mendoakannya kepada Allah. Sebut saja Rasulullah SAW meminta Sayidina Umar RA untuk mendoakannya di masjidil haram.
Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin dalam Busyral Karim bi Syarhi Masa’ilit Ta’lim halaman 364 mengatakan sebagai berikut,
ودعوة لأخ بالغيب، ثم نبي لأمة، ثم ذو حج، بذاك قضي
Artinya, “Mereka (Red. yang hendak melangsungkan sembahyang Istisqa) keluar rumah setelah tiga hari sekira tiada halangan berpuasa di hari keempat sebagaimana berpuasa tiga hari sebelumnya. Pasalnya, doa orang yang sedang berpuasa tidak ditolak. Sebagian ulama menggubah syair perihal orang-orang yang doanya tidak ditolak,
Doa untuk orang lain yang jauh, doa nabi untuk umatnya, doa orang berhaji, demikian sudah ditentukan.”
Pada saat yang bersamaan, saat kita memiliki hajat perlu meminta doa kepada orang tua, sahabat, mereka yang sedang berpuasa atau berhaji termasuk mereka yang sedang sakit. Kita bisa bershalawat kepada Rasulullah di dalam doa kita. Dengan demikian kita mengharapkan pintu langit terbuka.
Kita sangat dianjurkan menjaga sikap. Jangan sampai perilaku kita menyakiti tujuh orang ini. Karena murka mereka dapat menghancurkan impian dan kehidupan kita. Di sini kita perlu waspada. Boleh jadi kegagalan kita berkaitan dengan perilaku kita yang menyakitkan hati mereka. Orang-orang menyebutnya “kualat”. Wallahu a’lam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua