Dalam bidang dakwah, Syekh Thahir Al Jazairi memiliki pendekatan dan cara tersendiri yang unik terutama saat menghadapi sasaran dakwah yang menentang ajakannya, atau ketika menangani orang-orang yang perbuatannya dianggap menyimpang dari norma-norma agama.
Sebagaimana dikisahkan oleh Syekh Ali Thantawi, mantan Rektor Universitas Al Azhar Kairo, dalam bukunya berjudul Thuruqu Da'wah ilal Islam yang versi bahasa Indonesianya berjudul "Wajah Umat dan Potret Dakwah", Thahir Al Jazairi tetap bersikap tawadhu’ (rendah hati) saat menghadapi orang lain yang tidak sejalan dengan pemikirannya.
Meski demikian, di lain waktu Syekh Thahir Al Jazairi akan kembali mendatangi orang tersebut dengan membawa buku karangannya sendiri atau karya orang lain yang topik isinya tentang hal yang diragukan atau dibantah orang itu. Diberikanlah buku ini kepadanya dengan harapan materi di dalamnya bisa meluruskan dan membenarkan kesalahanpemahaman orang itu dengan tanpa disadarinya. Kepada orang yang berbeda pendapat ini Syekh Thahir akan berkata sebagai berikut:
"Sesungguhnya aku telah menemukan buku ini di perpustakaanku. Namun aku tidak mengerti isinya. Aku akan sangat senang bila kamu mau membacanya terlebih dahulu. Kemudian setelah selesai tolong beritahukan padaku apakah buku ini berguna untukku, sehingga aku bisa membacanya. Ataukah buku ini mungkin membahayakan bagi akidah sehingga akan kuhindari.”
Setelah kitab diterima, lalu Syekh Thahir meninggalkan kitab itu selama beberapa hari supaya orang itu membacanya. Akhirnya, kata Ali Thanthawi, beberapa hari kemudian orang yang dikasih buku tersebut sudah kembali ke jalan yang benar dan menyadari kesalahannya selama ini.
Begitulah di antara metode dakwah khas yang dipraktikkan Syekh Thahir Al Jazairi, terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, bagaimanapun cara demikian memberi sumbangan dalam memperkaya ragam metode para juru dakwah dalam menyampaikan pesan pesan ajaran Islam di tengah umat islam yang plural. Juga ia telah memberi contoh teladan tentang bagaimana berdakwah secara bijak dan damai. (M Haromain)
Terpopuler
1
Cara Masuk Raudhah Secara Berkelompok dengan Aturan Baru
2
Berdiri Pesantren NU Pertama di Jepang, Peresmiannya Diisi PD-PKPNU
3
Cara Nonton Pertandingan Timnas Indonesia Vs Guinea Gratis di FIFA+
4
Urutan Shalat Jumat di Masjidil Haram: Dari Adzan 2 Kali sampai Ada 'Asisten' Imam
5
Fatayat NU: Kaderisasi Harus Diperkuat untuk Hidupkan Semangat Berorganisasi
6
Innalillahi, Wakil Ketua Lesbumi 2017-2022 dan Seniman Wayang Wolak Walik Juma’ali Wafat
Terkini
Lihat Semua