Memahami Tanda-Tanda Kecil dan Besar Kiamat dalam Islam
NU Online · Jumat, 2 Agustus 2024 | 20:00 WIB
Sunnatullah
Kontributor
Hari kiamat wajib diyakini kebenarannya karena merupakan bagian dari rukun iman. Berangkat dari fondasi rukun iman, pembahasan dan diskusi soal hari kiamat beserta tanda-tandanya senantiasa muncul, bahkan sejak masa Rasulullah saw.
Mendiskusikan kiamat pada hakikatnya merupakan sesuatu yang wajar. Bahkan rasa khawatir yang muncul setelah mendengar tanda-tanda kiamat juga merupakan sifat yang manusiawi.
Sikap khawatir muncul karena kiamat dipenuhi dengan berbagai peristiwa yang luar biasa dan dahsyat. Alam semesta akan mengalami kehancuran total, kemudian setelah itu semua manusia akan dibangkitkan kembali untuk menuju akhirat.
Namun yang pasti, kiamat akan terjadi ketika semua tanda-tandanya sudah muncul. Dalam Islam sendiri, tanda-tanda kiamat terbagi menjadi dua kategori, yaitu tanda-tanda kecil (al-alâmatus sughra) dan tanda-tanda besar (al-alâmatul kubra). Keduanya merupakan bagian dari eskatologi Islam, yaitu studi tentang akhir zaman dan kiamat yang telah dijelaskan oleh Rasulullah.
Tanda-tanda Kecil
Tanda-tanda kiamat kecil merupakan sebuah peristiwa atau fenomena yang diyakini akan terjadi sebelum munculnya tanda-tanda kiamat yang besar. Beberapa tanda-tanda ini sering dianggap sebagai sebuah indikasi bahwa kiamat semakin mendekat.
Adapun rincian dari tanda-tanda tersebut di antaranya adalah wafatnya Rasulullah, dibebaskannya Baitul Maqdis, timbulnya fitnah di mana-mana dan lain sebagainya. Beberapa tanda-tanda ini sebagaimana telah disebutkan oleh Rasulullah dalam salah satu haditsnya, yaitu:
Baca Juga
Ini Urutan Peristiwa Tanda-tanda Kiamat
اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ: مَوْتِي ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ثُمَّ مُوتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِينَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا ثُمَّ فِتْنَةٌ لا يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ الْعَرَبِ إِلا دَخَلَتْهُ ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الأَصْفَرِ فَيَغْدِرُونَ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِينَ غَايَةً تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا
Artinya, “Hitunglah enam hal (yang akan terjadi) menjelang hari kiamat, yaitu: kewafatanku, dibebaskannya Baitul Maqdis, kematian yang akan menyerang kalian bagaikan penyakit yang menyerang kambing, melimpahnya harta hingga terdapat seseorang yang diberi seratus dinar namun masih marah-marah (merasa kurang), timbulnya fitnah sehingga tidak ada satu pun rumah orang Arab melainkan akan dimasukinya, dan perjanjian antara kalian dengan bangsa Bani al-Ashfar kemudian mereka mengkhianati perjanjian, lalu mereka mengepung kalian di bawah delapan bendera perang yang pada setiap bendera terdiri dari dua belas ribu personil.” (HR Al-Baihaqi).
Menurut Imam Syamsuddin ad-Dzahabi dalam kitab Sirah Nabawiyah-nya, hadits di atas Rasulullah sampaikan kepada para sahabat setelah selesainya perang Tabuk, ketika Rasulullah sedang duduk di tenda yang terbuat dari kulit yang disamak. Ad-Dzahabi juga menjelaskan bahwa maksud dari tanda-tanda yang ketiga dari hadits di atas adalah datangnya sebuah wabah di mana akan menjadikan manusia mati seketika itu juga. (Imam ad-Dzahabi, Sirah Nabawiyah, [Beirut: Darul Kutub Ilmiah, tt], halaman 265).
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah bersabda:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ
Artinya, “Tidak akan pernah terjadi hari kiamat kecuali ilmu hilang, banyak terjadi gempa, waktu seolah berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, kekisruhan, yaitu saling bunuh membunuh, dan kalian bergelimang harta dan berlimpah ruah.” (HR Al-Bukhari).
Selain riwayat di atas, Rasulullah juga menjelaskan dalam hadits lain yang berasal dari sahabat Anas bin Malik, perihal tanda-tanda kecil sebelum datangnya kiamat, di antaranya adalah banyaknya kebodohan dan kemaksiatan di mana-mana, serta jumlah wanita jauh lebih banyak dari jumlah laki-laki,
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ وَيَكْثُرَ الزِّنَا وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ
Artinya, “Termasuk dari sebagian tanda kiamat adalah ilmu akan diangkat, banyak kebodohan, suburnya perzinaan, banyak orang yang meminum khamar, sedikitnya kaum laki-laki serta banyaknya kaum wanita, sampai-sampai lima puluh perempuan berbanding satu laki-laki.” (HR Muslim).
Tanda-tanda Besar
Jika tanda-tanda kecil hari kiamat adalah peristiwa sebelum munculnya tanda-tanda besar hari kiamat, maka tanda-tanda besar hari kiamat merupakan sebuah peristiwa yang akan muncul saat-saat mendekati hari kiamat.
Beberapa tanda-tanda ini akan menjadi tanda bahwa umur dunia sudah sangat tua dan akan segera berakhir, yaitu akan terjadi kehancuran total pada dunia, yang dikenal dengan kiamat.
Adapun tanda-tandanya, sebagaimana telah disebutkan oleh Rasulullah saw dalam beberapa hadits, yaitu di antaranya adalah akan terjadi kabut, keluarnya dajjal, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isa ke bumi.
Beberapa tanda-tanda tersebut Rasulullah sampaikan kepada para sahabat ketika sedang berdiskusi tentang sesuatu. Nabi menghampiri mereka dan bertanya, “Apa yang kalian bicarakan?” Para sahabat menjawab, “Kami membicarakan tentang kiamat, wahai Rasulullah”, kemudian Nabi bersabda:
إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Artinya, “Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.” Kemudian Nabi menyebutkan, yaitu; kabut, dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isa bin Maryam, Ya’juj Ma’juj, tiga gerhana: gerhana di timur, di barat, dan di jazirah Arab, dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.”(HR Muslim dalam Shahih Muslim).
Penjelasan dari tanda-tanda dekatnya kiamat sebagaimana pada hadits di atas adalah munculnya kabut, keluarnya Dajjal, munculnya binatang Dabbah, keluarnya Ya’juj Ma’juj, turunnya Nabi Isa bin Maryam, terjadinya gerhana di timur, terjadinya gerhana di barat, terjadinya gerhana di jazirah Arab, dan api yang muncul dari Yaman, kemudian menggiring manusia ke tempat berkumpul.
Dari beberapa uraian di atas, perlu ditegaskan kembali bahwa semua tanda-tanda kiamat baik yang kecil maupun yang besar hanyalah sebatas peristiwa menunjukkan bahwa kiamat sudah dekat, terkhusus ketika tanda-tanda besar sudah tampak.
Hanya saja, hal yang harus kita yakini sebagai umat Islam adalah semua keputusan tentang kiamat tetap pada keputusan Allah swt. Jika Dia berkehendak, maka kiamat terjadi, begitu juga sebaliknya. Pendapat ini sebagaimana disampaikan oleh Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi:
اَلْعَلاَمَةُ تُعْنَي : قُرْبُ مَوْعِدِهِ فَانْتَبِهُوْا وَاسْتَعِدُّوْا، أَمَّا وَقْتُ حُدُوْثِهِ فَلاَ يَعْلَمُهُ أَحَدٌ، وَلاَ بُدَّ أَنْ يَأْتِيَ بَغْتَةً
Artinya, “Tanda-tanda (kiamat) yaitu adalah dekat waktunya, maka perhatikan dan bersiap-siaplah. Adapun waktu terjadinya hari kiamat, maka tidak ada seorang pun yang tahu. Dan kiamat pasti akan terjadi secara tiba-tiba.” (Syekh Mutawalli, Tafsir wa Khawathirul Umam, [Kairo: Darur Raudhah, 2019 jilid II, halaman 607).
Alhasil, semua tanda-tanda kiamat yang telah disebutkan di atas dengan rinci bukan untuk dijadikan sebagai bahan memprediksi kapan terjadinya kiamat, sebab kita tetap wajib untuk meyakini bahwa hanya Allah yang tahu kapan waktu terjadinya hari tersebut.
Adapun makhluk-Nya, tidak ada yang memiliki pengetahuan tentang terjadinya kiamat. Mereka hanya diberitahu tanda-tandanya saja sebagaimana yang telah disebutkan. Wallahu a’lam.
Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua