Khutbah

Khutbah Idul Adha: Ibadah Kurban dan Kepedulian Sosial

Ahad, 16 Juni 2024 | 19:00 WIB

Khutbah Idul Adha: Ibadah Kurban dan Kepedulian Sosial

Ibadah kurban dan kepedulian sosial. (Foto: NU Online/Freepik)

Kurban merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial yang menjadi ajaran mulia dalam Islam. Dengan melaksanakan kurban, umat Islam diajarkan untuk memperhatikan dan saling membantu sesama yang membutuhkan. Dengan berkurban pula, umat Islam diajarkan untuk memperkuat empati dan kepedulian sesama. Sehingga dengan cara ini, solidaritas dan hubungan sesama Muslim akan semakin kuat.


Naskah khutbah Idul Adha berikut ini berjudul: “Khutbah Idul Adha: Ibadah Kurban dan Kepedulian Sosial”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!



Khutbah I
 

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ

اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِذَبْحِ الْأُضْحِيَّةِ. وَبَلَغَنَا إِلَى هٰذَا الْيَوْمِ مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ ذُوْ رَحْمَةٍ وَاسِعَةٍ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ تُرْجَى مِنْهُ الشَّفَاعَةُ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِي الْعُقُوْلِ السَّلِيْمَةِ، صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الرَّحْمَنِ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْمَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْانِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ


Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah

Mari kita awali khutbah ini, dengan senantiasa mengungkapkan syukur dan terimakasih kepada Allah swt, dengan kalimat alhamdulillâhilladzi bi ni’matihi tatimmusshalihat, yang telah mempertemukan kita semua pada momentum yang sangat luar biasa dan sakral, yaitu Hari Raya Idul Adha. Mudah-mudahan hari raya ini bisa menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba yang suci, diampuni segala dosa dan diterima semua amal ibadah oleh-Nya.


Shalawat dan salam tak henti-hentinya kita haturkan, kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alih wa sahbih, sebagai manusia terbaik dan utusan terbaik. Karena berkah dakwah dan perjuangannya-lah, kita semua bisa berkumpul saat ini dalam keadaan iman dan Islam. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya dan bisa mendapatkan syafaatnya, kelak pada hari kiamat. Amin ya rabbal alamin.


Selanjutnya, melalui mimbar yang mulia dan momentum yang agung ini, kami selaku khatib mengajak kepada diri kami sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan shalat Idul Adha ini, untuk terus berusaha dan berupaya dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, salah satunya adalah dengan meningkatkan rasa kepedulian dan sosial dan empati terhadap sesama.


Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah

Menumbuhkan kepedulian sosial dan empati kepada sesama saudara merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt yang bisa kita lakukan saat ini. Dengan memiliki rasa kepedulian yang tinggi, kita semua bisa lebih memahami nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan solidaritas yang diajarkan dalam Islam. Sehingga, kita semua bisa menjadi manusia yang bisa memberikan manfaat dan bantuan kepada sesama.


Menjadi manusia yang bermanfaat dan peduli terhadap sesama, merupakan salah satu ajaran mulia dalam agama Islam. Bahkan, Islam mengajarkan kepada kita semua, bahwa manusia terbaik adalah mereka yang paling bermanfaat terhadap sesama. Pasalnya, dengan memberikan manfaat kepada orang lain, kita bisa menciptakan dampak positif dalam kehidupan mereka. Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah saw bersabda:


خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ


Artinya, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.” (HR ad-Daru Quthni dan al-Baihaqi).


Momentum Hari Raya Idul Adha merupakan waktu yang sangat tepat untuk mengaplikasikan hadits ini. Pada momentum ini, kita semua yang sudah mampu untuk berkurban, sangat dianjurkan untuk berkurban. Tujuannya, selain sebagai bentuk patuh terhadap perintah Allah swt dan mendekatkan diri kepada-Nya, juga untuk menumbuhkan sikap kepedulian sosial dan empati kepada sesama manusia. Pentingnya dan perintah berkurban telah ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:


فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ


Artinya, “Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).” (QS Al-Kautsar [108]: 2).


Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah

Hari Raya Idul Adha tidak hanya tentang ritual ibadah shalat dan takbir saja, namun juga untuk membangun dan memperkuat hubungan sosial. Dan hal ini bisa kita raih dengan cara berkurban. Dengan berkurban, selain menjadi bentuk kepatuhan dan wujud syukur setiap Muslim kepada Allah, juga memiliki makna sosial yang sangat dalam, yaitu merasakan empati terhadap sesama yang kurang beruntung sekaligus memperkuat rasa kebersamaan dalam membagi rezeki.


Oleh sebab itu, ibadah kurban harus benar-benar dibangun atas dasar kesadaran dan kepedulian yang tinggi kepada saudara-saudara yang kurang mampu, sehingga orang-orang yang berkurban akan melakukannya dengan penuh ikhlas karena Allah semata. Dan, semua ini tidak bisa kita raih selain dilandasi dan didasari oleh ketakwaan kepada-Nya. Berkaitan dengan hal ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an:


لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ


Artinya, “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.” (QS Al-Hajj, [22]: 37).


Perintah untuk membangun kepedulian sosial kepada kerabat, saudara, fakir-miskin dan lainnya, juga tertuang dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’, Allah swt berfirman:


وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ


Artinya, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki.” (QS An-Nisa’, [4]: 36).


Tidak hanya ayat di atas, Rasulullah juga menegaskan bahwa tidak sempurna iman orang yang hanya berpikir tentang perutnya sendiri dan mengenyangkannya, tanpa mempedulikan saudara dan tetangganya yang kelaparan. Dalam hadits yang berasal Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda:


لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِى يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ


Artinya, “Tidaklah beriman, orang yang selalu kenyang, sementara tetangganya lapar sampai ke lumbungnya.” (HR Al-Baihaqi).


Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah

Itulah pentingnya menjadikan Idul Adha ini sebagai momentum untuk membangun kepedulian sosial dan empati terhadap sesama, yaitu dengan cara berkurban. Oleh karena itu, hari raya tidak hanya tentang ibadah shalat sunnah saja, namun juga tentang kepedulian sosial kepada sesama, yaitu dengan cara berkurban.


Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjadikan momentum perayaan shalat sunnah Idul Adha ini sebagai ajang untuk membangun spirit kebahagiaan bersama, kepedulian bersama dan empati kepada orang-orang yang tidak mampu, sehingga harapannya, kita semua dijadikan hamba-hamba yang dicintai dan disenangi oleh Allah swt.


Demikian khutbah Idul Adha perihal ibadah kurban dan kepedulian sosial ini. Semoga bisa membawa bermanfaat dan membawa keberkahan bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II

 

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ  اللهُ أَكْبَرُ  اللهُ أَكْبَرُ  اللهُ أَكْبَرُ  اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ

أَمَّا بَعْدُ، فَأُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ وَاتَّقُوا اللهَ تَعَالَى فِي هَذَا الْيَوْمِ الْعَظِيمِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الطَّيِّبِيْنَ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الصَّالحينَ

اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ، اللّٰهُمَّ اجْعَلْ عِيدَنَا هَذَا سَعَادَةً وَتَلاَحُمًا، وَمَسَرَّةً وَتَرَاحُمًا، وَزِدْنَا فِيهِ طُمَأْنِينَةً وَأُلْفَةً، وَهَنَاءً وَمَحَبَّةً، وَأَعِدْهُ عَلَيْنَا بِالْخَيْرِ وَالرَّحَمَاتِ، وَالْيُمْنِ وَالْبَرَكَاتِ، اللّٰهُمَّ اجْعَلِ الْمَوَدَّةَ شِيمَتَنَا، وَبَذْلَ الْخَيْرِ لِلنَّاسِ دَأْبَنَا، اللّٰهُمَّ أَدِمِ السَّعَادَةَ عَلَى وَطَنِنَا، وَانْشُرِ الْبَهْجَةَ فِي بُيُوتِنَا، وَاحْفَظْنَا فِي أَهْلِينَا وَأَرْحَامِنَا، وَأَكْرِمْنَا بِكَرَمِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ، يَا عَزِيزُ يَا غَفَّارُ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ، وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، عِيْدٌ سَعِيْدٌ وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ


Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.