Khutbah Jumat: Shalat Mendidik Kedisiplinan dan Anti Korupsi
Kamis, 23 Januari 2025 | 14:00 WIB
Muhammad Faizin
Penulis
Selain sebagai kewajiban yang telah ditetapkan dalam syariat Islam, shalat juga memiliki banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik sebagai modal bermuamalah dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya adalah mendidik umat Islam dengan kedisiplinan dan anti korupsi.
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul “Khutbah Jumat: Shalat Mendidik Kedisiplinan dan Anti Korupsi" Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ، أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Hadirin yang dirahmati Allah,
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat iman, Islam, serta kesehatan kepada kita semua. Nikmat-nikmat tersebut sering kali kita abaikan, padahal tanpa rahmat-Nya, kita tidak akan mampu menjalani kehidupan hingga hari ini. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah, baik dengan lisan, hati, maupun perbuatan.
Selain itu penting bagi kita untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah. Takwa yang berarti menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga Allah mencatat setiap langkah kita sebagai amal kebaikan dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Saat ini kita berada di bulan Rajab 1446 H. Bulan Rajab adalah 1 dari 4 bulan mulia yang ada dalam Islam. Bulan ini menjadi spesial karena terjadi peristiwa spesial yang menguji keimanan dan keyakinan kita semua yakni Isra’ Mi’raj. Peristiwa spiritual Nabi Muhammad ini terjadi di bulan Rajab berupa diperjalankannya Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina kemudian naik ke Sidratul Muntaha bertemu langsung dengan Allah swt.
Dari perjalanan ini, ada satu oleh-oleh utama agung yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada umatnya yakni kewajiban shalat lima waktu. Jadi, berbicara tentang Rajab tak bisa lepas dari peristiwa Isra’ Mi’raj dan berbicara Isra’ Mi’raj, tak bisa lepas dari ibadah shalat.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Ibadah shalat adalah salah satu bentuk pengabdian atau ibadah manusia kepada Allah. Bagaimanapun misi utama kita di dunia ini adalah beribadah menyembah Allah. Kita tidak akan ada di dunia ini kecuali kita ditugaskan untuk beribadah kepada Allah. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ٥٦
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Perintah shalat inilah yang kemudian menjadi jawaban dari misi kita di dunia. Kita diwajibkan untuk melaksanakan shalat dengan tata cara yang telah dicontohkan oleh Nabi. Rasulullah bersabda:
صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ
Artinya: “Shalatlah kamu seperti yang kamu lihat saat aku mengerjakannya.” (HR. Bukhari).
Bukan hanya terkait gerakannya, contoh ibadah shalat dari Rasulullah juga harus diteladani dari sisi hikmah dan pelajarannya. Perlu kita sadari bahwa ibadah shalat sarat dengan nilai-nilai kedisiplinan dan akhlak di antaranya mengajarkan kita ketepatan waktu yang menjadi kunci kedisiplinan. Shalat diwajibkan dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang telah ditetapkan, seperti Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.
Allah berfirman:
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: “Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS An-Nisa: 103).
Hal ini mengajarkan kita akan pentingnya menghargai waktu dan menjalankan tugas tepat waktu. Dalam kehidupan sehari-hari, kebiasaan ini dapat melatih disiplin dalam memenuhi janji, menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat, dan memanfaatkan waktu secara produktif.
Selanjutnya, shalat mengajarkan kita untuk konsisten dan bertanggung jawab. Shalat yang dilakukan secara berulang setiap hari tanpa henti, mengajarkan pentingnya konsistensi dalam menjalankan tanggung jawab, baik kepada Allah maupun sesama manusia. Kebiasaan ini menciptakan rasa tanggung jawab yang kuat untuk menjalankan tugas dengan jujur dan tepat, termasuk menghindari perbuatan curang atau korupsi.
Shalat juga mengajarkan kita untuk bertindak sesuai aturan. Shalat memiliki tata cara dan aturan yang baku, mulai dari wudhu hingga bacaan dan gerakan. Hal ini mendidik kita untuk mematuhi aturan dan prosedur, baik dalam ibadah maupun kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bekerja, sehingga meminimalkan prilaku-prilaku negatif.
Shalat mengajarkan pada kita tentang integritas. Dengan shalat yang khusyuk dan ikhlas, maka akan tertanam dalam diri kita nilai integritas, yaitu keselarasan antara ucapan, tindakan, dan niat. Orang yang memiliki integritas akan menjauhkan diri dari perbuatan tercela seperti manipulasi, suap, atau penyalahgunaan wewenang.
Shalat mengajarkan kita untuk terus bermuhasabah dan introspeksi diri. Banyak bacaan dalam shalat yang merupakan dzikir dan doa yang jika kita renungkan maka akan membawa dampak positif bagi jiwa kita. Dzikir dan doa menjadi momentum merenungkan perbuatan yang telah dilakukan. Kebiasaan ini membantu kita untuk terus mengevaluasi diri, menghindari kesalahan, dan berkomitmen untuk hidup yang berkualitas.
Allah berfirman dalam surat Al-'Ankabut ayat 45:
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ ٤٥
Artinya: “Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Hadirin yang dirahmati Allah,
Semua hikmah ini kemudian bisa kita implementasikan dalam kehidupan dan aktivitas kita. Di tempat kerja misalnya, disiplin waktu dalam shalat dapat diterapkan dengan datang tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan sesuai target, dan menjaga profesionalisme.
Kemudian dalam pengelolaan keuangan, shalat mengingatkan bahwa semua yang kita miliki adalah titipan dari Allah, sehingga harus digunakan dengan amanah, bukan untuk memperkaya diri melalui cara yang tidak halal.
Di tengah masyarakat, shalat berjamaah akan membangun rasa kebersamaan dan tanggung jawab kolektif, yang dapat diterapkan dalam pemberantasan korupsi secara sistematis dan kolaboratif. Dengan memahami pelajaran dari shalat ini, diharapkan kita semua dapat memperbaiki kedisiplinan dan integritas dalam hidup, sehingga tercipta masyarakat yang bebas dari tindakan-tindakan negatif seperti korupsi.
Semoga kita bisa mengimplementasikan nilai dan pelajaran yang terkandung dalam shalat dalam kehidupan kita. Semoga kita senantiasa diberikan taufik dan hidayah oleh Allah untuk senantiasa bisa menjalankan ibadah shalat dan dijaga dari berbagai hal dan sifat buruk. Amin.
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. اَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا، وَاَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ، وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عٍبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرْ
H. Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung
Terpopuler
1
Pengurus JATMAN 2025-2030 Terima SK Kepengurusan dari PBNU
2
Hukum dan Tata Cara Shalat Sunnah pada Malam Nisfu Syaban
3
Arifatul Choiri Fauzi Pimpin PP Muslimat NU Periode 2025-2030
4
Profil Arifatul Choiri Fauzi, Nakhoda Baru PP Muslimat NU 2025-2030
5
4 Ragam Membaca Yasin pada Malam Nisfu Sya'ban
6
Khutbah Jumat: Beramallah, Rezeki Kita akan Berkah dan Bertambah
Terkini
Lihat Semua