Nasional

Demi Keselamatan Siswa dan Guru, Sekolah di 20 Kota Terapkan PJJ

NU Online  ยท  Senin, 1 September 2025 | 22:15 WIB

Demi Keselamatan Siswa dan Guru, Sekolah di 20 Kota Terapkan PJJ

Ilustrasi belajar dari atau PJJ (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR) yang mulai berlaku sejak 1 September 2025, yang dikeluarkan pemerintah daerah, merupakan langkah yang tepat dengan mempertimbangkan keselamatan siswa dan guru.


โ€œKeselamatan siswa dan guru lebih utama dan menghindari dari dampak negatif, jika demonstrasi berujung aksi kekerasan dan vandalisme,โ€ ujarnya kepada NU Online, Senin (1/9/2025).


Satriawan menyampaikan bahwa penerapan PJJ/BDR yang dilakukan lintas jenjang sekolah, baik di level provinsi maupun kota. Dua puluh Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten yakni Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Bogor, Bekasi, Depok, Sukabumi, Bandung, Majalengka, Tangerang Selatan, Tangerang, Yogyakarta, Banjarmasin, Surabaya, Kediri, Malang, Kendari, dan Makassar.


Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Agama (Kemenag) perlu melakukan pengawasan dan evaluasi kebijakan tersebut.


โ€œPengawasan dan evaluasi dari Kemdikdasmen dan Kemenag perlu sebab kebijakan tiap kabupaten atau kota masing-masing berbeda. Ada yang PJJ hanya dua hari (1-2 September), ada pula yang empat hari (1-4 September), dan ada yang hanya satu hari saja,โ€ jelasnya.ย 


Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SDN Padurenan VI Kota Bekasi, Rukmansah mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Kota Bekasi memberikan intruksi agar semua sekolah menerapkan kebijakan tersebut hanya satu hari. Untuk hari-hari selanjutnya, akan diinformasikan lebih lanjut.


โ€œSementara ini hanya sehari, biasanya informasi dari dinas (pendidikan) itu mendadak jika situasinya genting seperti sekarang, mendadaknya bisa jam 10 malam atau setelah subuh juga biasanya,โ€ ucapnya.


Namun, ia mengatakan bahwa guru dan tenaga pendidik tetap hadir di sekolah untuk memastikan proses PJJ/ BDR berjalan dengan baik.


โ€œKita juga bekerja sama dengan wali murid untuk mengawasi dengan sungguh-sungguh anaknya agar tidak ikut serta dalam demonstrasi. Jangan sampai anak terpengaruh atau keren-kerenan ikutan demo, itu sangat membahayakan sekali,โ€ tegas Rukmansah.


Senada, Guru MAN 3 Kabupaten Sleman, Islamiatur Rohmah menyampaikan bahwa sekolahnya menerapkan PJJ selama empat hari bagi siswa. Sementara itu, guru dan tenaga pendidik tetap hadir ke sekolah untuk memantau pembelajaran.


โ€œJam mengajar tetap sama, pagi sampai sore, kami mengajar secara daring melalui zoom atau Google Meet supaya memastikan bahwa anak-anak tetap belajar dan ada di rumah, tidak ikut demo,โ€ ujarnya.


Islamiatur menyampaikan bahwa imbauan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta menghimbau untuk menggunakan baju batik dan tidak memakai atribut, seperti nametag.


โ€œKalau pake seragam (dinas) takut jadi salah sasaran pendemo, padahal kami, guru,โ€ ujarnya.