Nasional

Semua Rukun Haji Dilaksanakan pada Bulan Dzulhijjah Kecuali Ihram

NU Online  ·  Ahad, 1 Juni 2025 | 07:00 WIB

Semua Rukun Haji Dilaksanakan pada Bulan Dzulhijjah Kecuali Ihram

Seluruh rukun haji dilaksanakan di bulan Dzulhijjah, kecuali ihram. (Foto: MCH)

Jakarta, NU Online

Sejumlah ulama tafsir (mufasir) berpandangan bahwa masa ibadah haji yaitu sejak bulan Syawal hingga Dzulhijjah. Perincian ini bertolak dari pemaknaan lafal asyhur (beberapa bulan) dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 197.


Akan tetapi dalam praktiknya, ibadah di Jazirah Arab ini dilakukan pada bulan Dzulhijjah saja. Menurut Imam Nawawi, dalam Syarhul Muhadzdzab, waktu tiga bulan tersebut merupakan masa pengamalan ihram, bukan rangkaian haji secara keseluruhan.


"Sebab, waktu pelaksanaan haji tidak butuh berbulan-bulan, tetapi cukup beberapa hari. Lebih spesifiknya, waktu untuk ihram dimulai sejak bulan Syawal, Dzulqa’dah, dan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah (berakhir ketika sudah muncul fajar pagi Idul Adha)," jelas Ustadz Muhammad Abror tertulis dalam artikel Jika Musim Haji Ada 3 Bulan, Mengapa Hanya Dilaksanakan Saat Dzulhijjah dikutip NU Online pada Jumat (30/5/2025).


Ketentuan waktu tersebut berimbas pada status haji atau umrah. Imam Al-Qurthubi dalam tafsir Al-Jami' Li Ahkamil Quran mengibaratkan, seseorang yang melaksanakan ihram di luar waktu yang ditentukan bak shalat di luar waktu.


"Imam ‘Atha, Mujahid, Thawus, dan Al-Auza’i berpendapat, ‘Siapa yang melakukan ihram sebelum memasuki musim bulan-bulan haji maka statusnya bukan lagi haji melainkan umrah," kata Ustadz Abror mengalihbahasakan pandangan Al-Qurthubi.


Kemudian untuk rukun-rukun selain ihram seperti wukuf di Arafah, tawaf, sa'i dan cukur dilakukan pada bulan Dzulhijjah belaka. Ketentuan dan pelaksanaan haji ini disebutkan merujuk pada hadis nabi saat peristiwa haji Wada'. 


Sementara itu, Ali Ahmad al-Jirjawi mengungkapkan dalam Hikmatut Tasyri' wa Falsafatuh, bulan Dzulhijjah dipilih sebagai waktu penyelenggaraan haji  sebab waktu tersebut menjadi waktu turunnya berbagai rahmat kepada semua hambanya yang beriman. Di sisi lain, umat muslim yang melaksanakan haji mampu meraih pahala dan manfaat yang lebih banyak.


Hal ini diungkapkan Ustadz Alhafiz Kurniawan dalam artikel bertajuk Hikmah Haji di Bulan Dzulhijjah


"Begitulah wajah Islam sesungguhnya. Agama paripurna yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan agama yang dibangun dengan pilar kemudahan. Bahkan Allah memberikan waktu-waktu tertentu untuk melakukan ibadah. Tujuannya, tidak lain agar umat Islam bisa mendapatkan pahala melebihi waktu biasa," jelasnya.