Dalam riwayat Imam Bukhari kata "tetangga" berbunyi "saudara" (akh). Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya memperhatikan hak tetangga atau saudara sesama. Hal itu dibuktikan dengan pilihan redaksi hadits yang digunakan Rasulullah "lâ yu’minu" (tidak beriman) lalu diikuti syarat untuk memenuhi kesempurnaan iman tersebut dengan berbuat kasih sayang kepada sesama semaksimal mungkin. Hadits ini juga menampilkan pesan secara tegas bahwa hal-hal yang bersifat teologis (keyakinan/iman) seseorang tak bisa dilepaskan begitu saja dengan perilaku keseharian.
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
3
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
4
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
5
Gencatan Senjata Israel-Hamas
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua