Pernyataan tersebut membuktikan bahwa Islam memprioritaskan hal yang spiritual di atas yang material. Islam menempatkan harta benda bukan sebagai kekayaan yang hakiki. Karena ternyata manusia memiliki kecenderungan tamak. Betapa banyak orang dengan harta melimpah tapi tak bahagia; betapa banyak pejabat penting yang banyak uang dihantui ketidaktenangan; dan seterusnya. Kaya yang selalu diidentikkan dengan bahagia menurut hadits itu berpusat pada jiwa: kepuasan batin, qanaah, lalu mensyukuri karunia adalah kekayaan sesungguhnya. Wallahu a'lam.
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua