Quote Islami

Nabi Anjurkan Bersahabat dengan Alam

Sab, 5 Mei 2018 | 00:22 WIB

“Sebelum dunia mengenal istilah 'kelestarian lingkungan', Rasulullah sang manusia agung telah menganjurkan untuk hidup bersahabat dengan alam. Tidak dikenal istilah penundukan alam dalam ajarannya, karena istilah ini dapat mengantarkan manusia kepada sikap sewenang-wenang, penumpukan tanpa batas tanpa pertimbangan pada asas kebutuhan yang diperlukan.”
(KH Quraish Shihab)

Pernyataan Prof Quraihs ini bisa kita dapatkan di buku beliau,  Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan. Menurutnya, Nabi menggunakan istilah "Tuhan memudahkan alam untuk dikelola manusia" dengan mengacu pada Surat Ibrahim ayat 32. Pengelolaan ini disertai dengan pesan untuk tidak merusaknya, bahkan mengantarkan setiap bagian dari alam ini untuk mencapai tujuan penciptaannya. Karena itu, terlarang dalam ajarannya menjual buah yang mentah, atau memetik kembang yang belum mekar. “Biarkan semua bunga mekar agar mata menikmati keindahannya dan lebah menghisap sarinya.”

Qurasih mengatakan, rahmat yang dibawanya bahkan menyentuh benda-benda yang tidak bernyawa. Beliau sampai-sampai memberi nama untuk benda-benda yang dimilikinya. Perisai yang dimilikinya diberi nama Dzat Al-Fudhul, pedangnya dinamai Dzulfiqar, pelananya dinamai Al-Dâj, tikarnya dinamai Al-Kuz, cerminnya dinamai Al-Midallah, gelasnya dinamai Al-Shadir, tongkatnya dinamai Al-Mamsyuk, dan lain-lain. Semuanya dinamai dengan nama-nama yang indah dan penuh arti seakan-akan benda-benda yang tak bernyawa tersebut mempunyai kepribadian yang juga membutuhkan uluran tangan, pemeliharaan, persahabatan, dan kasih sayang.