Abu Yazid berkata, “Mereka yang paling jauh dari Allah adalah mereka yang paling banyak isyarat atas-Nya.”
Ucapan Syekh Abu Yazid ini dikutip oleh Syekh Ibnu Abbad dalam Syarhul Hikam, Semarang, Maktabah Al-Munawwir, tanpa catatan tahun, juz I, halaman 63. Orang yang disebut merujuk pada mereka yang dihinggapi keraguan terhadap Allah. Mereka yang ragu mencari semakin banyak bukti akan keesaan-Nya.
Bahkan, meskipun bukti kuasa-Nya sudah di depan mata, mereka tetap merasa kekurangan. Kalau sudah dihinggapi banyak keraguan, ini merupakan sebuah tanda bahaya. Sebaiknya dala kondisi ini kita memperbanyak baca tahlil, Lâ ilâha illallâh (tiada tuhan selain Allah).
Bukti kuasa atau isyarat atas keberadaan Allah mengambil banyak bentuk. Ia bisa merupakan “keajaiban dunia” yang langsung menunjuk secara tersirat pada kuasa-Nya. Ia bisa juga berupa temuan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kabar pada ayat Al-Quran maupun hadits. Ia bisa juga berbentuk gejala atau fenomena alam yang terjadi sesuai menurut hitungan “primbon” ayat Al-Quran.
Sebaliknya para sahabat rasul yang keimanannya sudah mapan tidak lagi membutuhkan isyarat atas keberadaan-Nya. Mereka adalah orang-orang beriman yang tidak lagi memerlukan isyarat atau bukti kuasa-Nya. Mereka sudah cukup dengan kehadiran Allah, tanpa mencari-cari bukti lain. Wallahu a‘lam.
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua