Ramadhan

Kultum Ramadhan: Menggapai Keberkahan, Menjelajahi Makna dan Amalan Utama

Sab, 23 Maret 2024 | 16:00 WIB

Kultum Ramadhan: Menggapai Keberkahan, Menjelajahi Makna dan Amalan Utama

Ilustrasi Ramadhan. (Foto: NU Online)

Bulan Ramadhan tidak hanya menjadi momentum panen pahala bagi umat Islam, namun juga menjadi waktu yang tepat untuk melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Pada bulan mulia ini, umat Islam dilatih untuk bersabar, tidak hanya bersabar menahan lapar dan dahaga, namun juga harus berusaha mengendalikan diri dari perilaku negatif.

 

Makna Ramadhan jika dijelajahi lebih dalam tidak hanya menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa, seperti makan, minum dan jimak, namun juga menahan anggota badan untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa merusak pahala puasa, seperti membicarakan orang lain, berbohong, mengadu-domba dan yang lainnya.

 

Keterangan ini senada dengan penjelasan dari Sayyid Abdullah Sirajuddin al-Husaini dalam kitab As-Shiyâm, kitab yang khusus menjelaskan perihal makna dan hakikat Ramadhan, yaitu:

 

يَنْبَغِي لِلصَّائِمِ أَنْ يَكُفَّ لِسَانَهُ وَسَائِرَ جَوَارِحِهِ عَنِ الْمَحَارِمِ وَالْأَثَامِ تَحْقِيْقًا لِمَعْنَى الصِّيَامِ الَّذِي هُوَ الْاِمْسَاكُ 

 

Artinya, “Sudah sepatutnya bagi orang yang puasa untuk menahan lisan dan anggota badannya dari sesuatu yang diharamkan dan dosa-dosa, untuk lebih memantapkan pada makna puasa, yaitu menahan diri.” (Syekh Sirajuddin al-Husaini, As-Shiyam Adabuhu Mathalibuhu Fawaiduhu Fadhailuhu, [Tanpa tempat, Maktabah Tabassam: tanpa tahun], halaman 7)

 

Dengan demikian, makna puasa tidak hanya sekadar menahan dari makan dan minum, namun juga menahan semua anggota badan untuk tidak melakukan perbuatan yang diharamkan, baik secara ucapan maupun tindakan. Oleh karena itu, orang yang sedang puasa selain harus menahan mulutnya untuk tidak makan dan minum, juga menahannya agar tidak membicarakan orang lain, berkata bohong, kotor dan lain sebagainya.

 

Selain menahan mulut dari berkata buruk, orang yang puasa juga harus menahan anggota badannya dari perbuatan yang tidak dibenarkan oleh syariat Islam, misal tidak mengganggu dan menyakiti orang lain, tidak mengambil hak-hak yang sudah menjadi milik mereka dan sebagainya.

 

Semua penjelasan di atas, berasal dari salah satu hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam ad-Dailami, dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

 

اَلصَّائِمُ فِى عِبَادَةٍ مَا لَمْ يَغْتَبْ مُسْلِمًا أَوْ يُؤْذِهِ

Artinya, “Orang yang puasa akan ada dalam kondisi ibadah, selama tidak menggunjing orang Islam yang lain dan menyakitinya.”

 

Itulah hakikat penting dari makna puasa Ramadhan yang sebenarnya. Dengan berpedoman pada makna puasa yang ini, maka sudah sepantasnya bagi kita semua untuk menjalankan puasa dalam semua hal, mulai dari cara berbicara, bertindak, berinteraksi dengan orang lain dan yang lainnya.

 

Setelah kita benar-benar paham terhadap makna yang terkandung dalam puasa, kemudian kita upayakan untuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, selanjutnya ada sejumlah amalan utama yang sangat dianjurkan untuk dibaca di bulan Ramadhan.

 

Amalan Utama di Bulan Ramadhan

Amalan-amalan atau bacaan yang sangat dianjurkan untuk dibaca ketika bulan Ramadhan sebenarnya cukup banyak. Dari sekian banyak amalan tersebut, beberapa di antaranya adalah sebagaimana berikut:

 

1. Membaca Al-Qur’an

Memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan merupakan momentum yang sangat tepat. Selain karena pahala membacanya sangat banyak dan dilipatgandakan melebihi bulan-bulan yang lain, Al-Qur’an juga merupakan kitab suci umat Islam yang Allah turunkan pada bulan yang mulia ini, sehingga dengan membacanya menjadi amalan yang sangat utama untuk dibaca pada bulan Ramadhan. Sayyid Abdullah Sirajuddin al-Husaini mengatakan:

 

وَيُتَطَلَّبُ شَهْرَ رَمَضَانَ الْاِكْثَارُ مِنْ تِلاَوَةِ الْقُرْأَنِ، لِأَنَّ شَهْرَ رَمَضَانَ هُوَ شَهْرُ نُزُوْلِ الْقُرْأَنِ

 

Artinya, “Dan dianjurkan pada bulan Ramadhan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an, karena Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an.” (Sirajuddin al-Husaini, As-Shiyâm..., halaman 11).

 

2. Membaca istighfar, Tahlil, dan Doa

Amalan lain yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca istighfar, dengan harapan semoga Allah bisa memberikan ampunan atas segala dosa yang pernah dilakukan. Selanjutnya, membaca tahlil (lâ ilâha illallâh), dan berdoa memohon surga dan dijauhkan dari neraka, serta dzikir lainnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits, Rasulullah saw bersabda:

 

اِسْتَكْثِرُوْا فِيْهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: خَصْلَتَانِ تُرْضُوْنَ بِهِمَا رَبُّكُمْ وَخَصْلَتَانِ لاَ غِنًى لَكُمْ عَنْهُمَا فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُوْنَ بِهِمَا رَبُّكُمْ فَشَهَادَةُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ الله وَتَسْتَغْفِرُوْنَهُ وَأَمَّا اللَّتَانِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهُمَا فَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ وَتَعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ

 

Artinya, “Maka perbanyaklah di bulan Ramadhan dari (membaca) empat hal ini, yaitu dua hal meridhakan Tuhan kalian dan dua hal yang tidak akan dirasa cukup oleh kalian. Adapun dua hal yang meridhakan Tuhan kalian adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan kalian memohon ampunan kepada-Nya (membaca istighfar). Sedangkan dua hal yang tidak akan dirasa cukup oleh kalian adalah memohon surga dan memohon perlindungan dari neraka.” (HR al-Baihaqi).

 

3. Membaca Doa Buka Puasa dan Sahur

Amalan ketiga yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan adalah membaca doa buka puasa dan sahur. Ada teks doa buka puasa adalah sebagai berikut:

 

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

 

Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.”

 

Sedangkan teks doa sahur adalah sebagai berikut:

 

يَرْحَمُ اللهُ الْمُتَسَحَّرِيْنَ

 

Artinya, “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”

 

Selain beberapa amalan di atas, masih banyak lagi amalan lain yang sangat utama untuk dibaca di bulan Ramadhan, seperti memperbanyak membaca tasbih (subhanallah atau yang semakna dengannya), membaca takbir (Allahu Akbar atau yang semakna dengannya), tahmid (alhamdulillah atau yang semakna dengannya), dan bacaan-bacaan dzikir lainnya.

 

Demikian penjelasan perihal menjelajahi makna dan amalan utama yang bisa kita baca di bulan Ramadhan. Semoga berkah dan bermanfaat. Wallahu a’lam.

 

Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.