Sirah Nabawiyah

Enam Fakta Menarik di Balik Peristiwa Isra' Mi'raj

Sab, 26 Februari 2022 | 16:00 WIB

Enam Fakta Menarik di Balik Peristiwa Isra' Mi'raj

Ilustrasi Isra Mi'raj

Jakarta, NU Online 
Peristiwa Isra Mi'raj merupakan salah satu mukjizat agung yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw. Betapa tidak, hanya dalam satu malam Rasulullah melakukan perjalanan ke Makkah menuju Baitul Maqdis di Palestina dan dilanjut bertolak ke langit sampai ke Sidratul Muntaha. Berikut adalah enam fakta menarik di balik peristiwa Isra Mi'raj.


Pertama, pembelahan dada Nabi Muhammad saw untuk dibersihkan. Salah satu peristiwa menarik berkaitan dengan Isra Mi'raj adalah pembersihan jiwa Rasulullah secara simbolis, yaitu Allah mengutus Malaikat Jibril untuk membelah dadanya dan membersihkan hati Nabi dari potensi sifat buruk.


Selain di momen Isra Mi'raj, ada tiga peristiwa serupa selama Nabi hidup, yaitu saat Nabi berusia empat tahun ketika berada di perkampungan Bani Sa'ad, saat Nabi berusia sepuluh tahun (mendekati usia taklif), dan saat Jibril membawa wahyu pengangkatan Nabi atau saat usianya mencapai 40 tahun.


Kedua, kendaraan buraq. Transportasi yang Nabi gunakan untuk menempuh perjalanan kilat Isra Mi'raj bernama buraq. Diriwayatkan bahwa ukuran tubuh kendaraan tersebut lebih kecil daripada kuda dan lebih besar dari bada bagal. Buraq melangkah sejauh matanya memandang.


Baca juga: Hal-hal Menarik di Balik Isra Mi’raj (Bagian I)


Ketiga, ragam pendapat ulama soal Nabi melakukan Isra Mi'raj dengan jasad dan ruh. Ulama berselisih pendapat mengenai kondisi Nabi saat melakukan perjalanan dalam satu malam ini. Ada yang berpendapat Nabi Isra Mi'raj dengan ruhnya saja, ada yang mengatakan Isra Nabi dengan jasad dan ruh; sementara Mi’raj dengan ruh, dan ada pula yang berargumen Nabi Isra Mi'raj dengan jasadnya saja.


Keempat, Nabi memilih meminum susu. Begitu Nabi selesai melaksanakan shalat di Masjidil Aqsha, ia diberi tiga gelas berisi tiga minuman yang berbeda, yaitu khamr, madu, dan susu. Minuman yang Nabi pilih adalah susu.


Menurut al-Buthy, itu menjadi pertanda bahwa Islam adalah agama fitrah. Maksudnya, akidah dan semua hukum Islam sesuai dengan fitrah manusia. Tidak ada satu pun dari Islam yang bertentangan dengan tabiat asli manusia.


Kelima, Nabi berjumpa dengan Allah. Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah, mengutip pendapat Ibnu Taimiyah, mengatakan bahwa Nabi Muhammad melihat Allah seperti melihat manusia. Artinya, dengan mata telanjang. Pendapat lain yang dikutip dari perkataan Ibnu Abbas, menyebutkan bahwa Nabi melihat Allah dengan multak dan dengan sanubarinya.


Keenam, Abu Bakar memperoleh gelar 'ash-shiddiq'. Keesokan hari setelah peristiwa Isra Mi'raj, Nabi mengabarkannya kepada penduduk Makkah. Alih-alih percaya, justru banyak masyarakat yang mengingkari dan mengejek Nabi. Saat itulah tampil Abu Bakar sebagai sahabat yang membenarkan apapun yang Nabi sampaikan. Sejak saat itu Abu Bakat mendapat julukkan 'ash-shiddiq'.


Baca juga: Hal-hal Menarik di Balik Isra Mi’raj (Bagian II-Habis)


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Musthofa Asrori