Penjelasan Nabi Muhammad tentang Dajjal
NU Online · Rabu, 23 Oktober 2019 | 00:15 WIB
Dajjal merupakan salah satu tanda dari beberapa tanda kiamat kubra (hari akhir). Ia merupakan perkara ‘ghaib’ atau sam’iyyat. Umat Muslim—Ahlusunnah wal Jamaah- wajib mengimani kedatangan Dajjal di akhir zaman nanti. Caranya, umat Muslim harus meyakini sepenuhnya apa yang pernah disampaikan Nabi Muhammad mengenai Dajjal.
Dalam satu hadits riwayat Abu Dawud misalnya, Nabi Muhammad menjelaskan bahwa Dajjal—secara fisik- merupakan seorang laki-laki pendek, berambut keriting, matanya buta sebelah. Dia mengaku sebagai Tuhan sehingga membuat umat manusia ‘kebingungan’. Namun, Nabi menegaskan bahwa Tuhan tidak buta sebelah, sebagaimana Dajjal.
Suatu hari, Nabi Muhammad pernah menyampaikan pidato di hadapan para sahabatnya secara panjang mengenai Dajjal. Merujuk Hayatush Shahabah (Syekh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi, 2019), Nabi Muhammad mengawali pidatonya dengan mengatakan bahwa setiap nabi yang diutus Allah pasti mengingatkan kaumnya terhadap Dajjal, termasuk dirinya sebagai nabi terakhir.
“Dajjal pasti akan muncul di tengah kalian,” tegas Nabi.
Kata Nabi, dirinya akan menjadi pelindung bagi setiap Muslim manakala Dajjal muncul pada zamannya. Namun, jika Dajjal datang setelah Nabi wafat maka setiap Muslim menjadi pelindung atas dirinya sendiri. Dan Allah akan menggantikan Nabi untuk melindungu umatnya.
Nabi kemudian menjelaskan perihal wilayah kemunculan Dajjal. Disebutkan bahwa Dajjal akan datang dari suatu wilayah yang sepi antara Syam (Suriah, kini) dan Irak. Lalu dia membuat keonaran dimana-mana, di seluruh penjuru dunia.
“Dajjal akan mulai muncul dan berkata, ‘Aku adalah nabi’, padahal tidak ada lagi nabi sesudahku. Lalu ia mengulanginya, sampai akhir berkata, ‘Aku adalah Tuhanmu’, padahal kalian tidak melihat Tuhan kalian sebelum mati,” jelas Nabi Muhammad.
Selain ciri-ciri fisik di atas, Nabi juga mengungkapkan bahwa ciri Dajjal lainnya adalah ada kata ‘kafir’ di antara kedua bola matanya. Semua orang yang beriman bisa membaca kata di jidat Dajjal tersebut. Oleh karena itu, Nabi memerintahkan umatnya yang menjumpai Dajjal agar meludahi wajahnya dan membacakan awal-awal Surat Al-Kahfi.
Dajjal dijelaskan Nabi Muhammad sebagai ‘seorang yang sakti.’ Dia akan menguasai umat manusia. Ia bisa menghidupkan manusia setelah membunuhnya. Tapi, Nabi menegaskan bahwa Dajjal tidak bisa melakukan lebih dari pada itu. Juga tidak bisa menguasai manusia lainnya.
“Cobaan Dajjal antara lain ia membawa surga dan neraka. Neraka Dajjal adalah surga, sedangkan surga Dajjal adalah neraka. Barangsiapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia memejamkan mata dan meminta pertolongan kepada Allah, niscaya neraka itu menjadi dingin dan menyelamatkan, sebagaimana api menjadi dingin dan menyelamatkan Ibrahim As,” papar Nabi Muhammad.
Nanti, Dajjal akan melewati sebuah desa dimana penduduknya mengimani dan mempercayainya. Dajjal kemudian berdoa untuk kesejahteraan mereka. Maka hujanpun turun, bumi menjadi subur, binatang mereka menjadi sangat gemuk, penuh dengan daging, dan deras air susunya. Kondisi berbeda dialami penduduk desa yang mengingkari dan tidak mengimani Dajjal. Dajjal mengutuknya hingga tidak ada satu pun binatang mereka yang hidup.
“Hari-hari Dajjal adalah empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun, satu hari lagi seperti sebulan, satu hari lagi seperti sepekan, sedangkan hari-hari berikutnya adalah seperti hari-hari biasa, sedangkan hari terakhir adalah hari seperti fatamorgana. Pagi hari, seseorang berada di pintu Madinah dan sebelum di pintu yang lain, sore hari telah tiba,” kata Nabi Muhammad.
Demikian lah penjelasan Nabi Muhammad mengenai Dajjal. Selain menyampaikan ciri-ciri, wilayah kemunculannya, dan cobaan yang dibawa Dajjal, Nabi Muhammad juga mengingatkan agar umat Muslim tetap memegang teguh keimanan dan keislamannya. Tidak mengikuti, apalagi meyakini apa yang disampaikan Dajjal. Karena sesungguhnya surganya Dajjal adalah nerakanya Allah dan nerakanya Dajjal adalah surganya Allah.
Penulis: Muchlishon
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
6
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
Terkini
Lihat Semua