Lima Pemberhentian Bersejarah
NU Online · Senin, 12 Mei 2014 | 05:07 WIB
Di tengah perjalanan Rasulullah saw dari Makkah menuju Baitul Maqdis, tiba-tiba jibril mengintruksikan kepada buraq untuk berhenti di suatu tempat dan mempersilahkan Rasulullah saw turun untuk bersembahyang. Setelah itu Jibril menerangkan bahwa tempat ini nantinya akan menjadi tujuan hijrah-mu, inilah kota yang akan dikenal dengan sebuatan Madinah. <>Nabipun tidak terlalu banyak bertanya. Jibril selaku penunjuk jalan mengisyaratkan bahwa perjalanan akan segera dilanjutkan, dan rasulullah saw dipersilahkan untuk naik kembali ke tempat semual.
Beberapa saat kemudian, jibril kembali memberhentikan perjalanan. Dia menunjukkan bahwa tempat inilah yang disebut dengan kota madian. Kota bersejarah bagi nabi Musa a.s. Kembali Jibril menganjurkan Rasulullah saw untuk melakukan sembahyang di tempat tersebut. Setelah itu perjalanan kembali dilanjutkan.
Setelah sampai di sebuah gunung buraqpun kembali berhenti dan Jibri menerangkan bahwa gunung ini adalah satu-satunya gunung yang terpilih sebagai tempat dimana Allah berbicara langsung dengan nabi Musa as. Maka segeralah Nabi Muhammad saw mendirikan shalat di sana.
Pemberhentian keempat kalinya terjadi di Betlehem (baitullahmi) tempat kelahiran Nabi Isa as. Seperti ketiga tempat lainnya Rasulullah saw pun dianjurkan Jibril untuk bersembahyang di sana. Tidak diterangkan dengan lengkap berapa raka’at Rasulullah saw mendirikan shalat dalam keempat pemberhentian tersebut. Tetapi momentum ini menunjukkan kepada umatnya betapa pentingnya napaktilas dan berziarah ke tempet-tempat bersejarah. Karena sejarah mengandung satu pelajaran yang tidak bisa diajarkan oleh yang lain.
Dan terakhir Rasulullah saw berhenti di Baitul Maqdis, di sana Rasulullah saw melaksanakan jama’ah bersama para nabi, para rasul dan juga para malaikat. Mengenai proses jama’ah ini akan diterangkan dalam tulisan lanjutan. (red. Ulil H)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua