Ini Hakikat Anugerah Allah Menurut Ibnu Athaillah
NU Online ยท Senin, 30 April 2018 | 16:30 WIB
Hal ini diisyaratkan oleh Syekh Ibnu Athaillah sebagai berikut:
Artinya, โPemberian makhluk hakikatnya terluput. Sedangkan penangguhan dari Allah adalah kebaikan.โ
Yang tidak boleh dilupakan saat menerima pemberian manusia adalah mengingat siapa sejatinya yang melakukan pemberian di balik itu. Hal ini dimaksudkan agar penerima tidak tertutup dari makrifat yang begitu kaya.
Orang yang melupakan Allah di balik pemberian manusiaโtanpa mengabaikan anjuran berterima kasih terhadap manusiaโsama saja menetapkan kepemilikan manusia yang sejatinya tidak memiliki apapun. Orang seperti ini bisa jadi jatuh ke lembah syirik yang sangat halus sebagai keterangan Al-Iqsharaโi berikut ini:
Artinya, โMemandang hubungan sebuah pemberian dari manusia sama saja menetapkan kepemilikan mereka dengan menetapkan kehadiran mereka. Dengan demikian memandang keesaan wujud Allah, keesaan kuasa, dan perbuatan-Nya dalam pemberian menjadi luput,โ (Lihat Syekh Al-Iqsharaโi, Ihkamul Hikam, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2008 M/1429 H], cetakan pertama, halaman 74).
Sebaliknya, penangguhan Allah atas permohonan seseorang bisa jadi adalah sebuah kebaikan. Dengan penangguhan itu, seseorang bisa menyadari bahwa segala sesuatu baik itu pemberian maupun penangguhan terletak di tangan Allah. Allah memiliki kuasa atas segalanya sebegai keterangan Al-Iqsharaโi berikut ini:
Artinya, โMemandang penangguhan dari Allah adalah sebuah kebaikan karena meniscayakan keesaan perbuatan-Nya dan kepemilikan zat anugerah itu ketika penangguhan agar ahli makrifat dapat menyaksikannya. Penangguhan itu merupakan tanda yang diberikan pada setiap hal,โ (Lihat Syekh Iqsharaโi, Ihkamul Hikam, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2008 M/1429 H], cetakan pertama, halaman 74).
Dari sini dapat dipahami bahwa penangguhan dan pemberian itu hanya gejala saja. Yang paling penting dari semua itu adalah kondisi terjaga bahwa Allah hadir di balik pemberian dan penangguhan Allah. Di sini hakikat tauhid di dalam memandang realitas. Wallahu aโlam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
6
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
Terkini
Lihat Semua