Pesan Ibnu Athaillah untuk Pengejar Kekuasaan yang Fana
NU Online ยท Senin, 12 Maret 2018 | 15:00 WIB
Tetapi perlu diingat bahwa kekuasaan itu sama seperti usia yang fana, ada masanya. Kekuasaan itu akan berakhir. Lagi-lagi, banyak orang biasanya tidak siap melepas kekuasaan yang diembannya. Hal ini disebut oleh Syekh Ibnu Athaillah sebagai berikut:
Artinya, โJika kamu ingin tak lepas dari kekuasaan, maka jangan menduduki kekuasaan yang tak abadi untukmu.โ
Menjelaskan hikmah ini, Syekh Syarqawi mengatakan bahwa orang yang tidak ingin berakhir dengan kesedihan sebaiknya menjauhkan diri dari kekuasaan. Orang yang tidak siap dengan kefanaan kekuasaan sebaiknya menjaga akal sehatnya untuk menghindar dari kekuasaan sebagai keterangan berikut ini:
Artinya, โHikmah ini merupakan bagian dari hikmah sebelumnya. Kekuasaan berakhir pada kesedihan karena sewaktu-waktu terpisah dari kekuasaan mungkin sebab mati atau sebab lain. Tuntutan pandangan akal adalah tidak mengejar kekuasaan yang menyenangkan itu agar suatu saat tidak jatuh pada โpemakzulanโ yang menghasilkan kebimbangan dan kesedihan,โ (Lihat Syekh Syarqawi, Syarhul Hikam, [Semarang: Taha Putra, tanpa catatan tahun], juz II, halaman 47).
Mereka yang tidak siap mental sebaiknya menghindar dari kekuasaan. Pasalnya, perpisahan dengan kekuasaan apalagi dengan cara pemakzulan atau pemecatan ini melahirkan sakit hati luar biasa.
Selain itu, mereka yang tidak siap mental dalam kekalahan pada sebuah kontestasi politik sebaiknya juga mundur. Pasalnya, kekalahan juga membawa dampak mudarat. Sejumlah pengalaman menunjukkan bukti bagaimana akhir dari mereka yang kalah dalam pertarungan sebuah pemilihan kuwu, pilbup, pilgub, pilpres.
Adapun mereka yang siap menerima segala bentuk risiko sebaiknya memikul dengan ridha jabatan apa saja yang Allah tentukan untuknya. Ia diharuskan untuk melaksanakan tanggung jawab itu dengan sebaik-baiknya. Wallahu aโlam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
4
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
5
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
6
Sunnah Puasa Ayyamul Bidh di Pertengahan Bulan Dzulhijjah 1446 H Hari Ini dan Esok
Terkini
Lihat Semua