Hadits Rasulullah SAW berikut ini menjelaskan nilai tambah bagi mereka yang menjaga harga dirinya dari ketergantungan kepada orang lain.
Artinya, dari Abu Ubaid, hamba Abdurrahman bin Auf. Ia mendengar Abu Hurairah berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh, pikulan seikat kayu bakar di atas punggung salah seorang kamu (lantas dijual) lebih baik daripada ia meminta-minta kepada orang lain, entah itu diberi atau tidak diberi,’” HR Bukhari.
Kemandirian merupakan salah satu sifat para nabi. Hal ini diceritakan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya berikut ini.
Artinya, dari Miqdam, dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Tiada sesuap pun makanan yang lebih baik dari makanan hasil jerih payahnya sendiri. Sungguh, Nabi Daud AS itu makan dari hasil keringatnya sendiri,” HR Bukhari.
Perihal hadits Rasulullah SAW itu, Guru Besar Ulumul Hadits Fakultas Syariah Universitas Damaskus Syekh Musthafa Diyeb Al-Bugha membuat catatan singkat berikut ini.
Artinya, “Kata ‘pun’ dalam hadits di atas bermakna ‘di setiap waktu yang telah lalu’. Sedangkan ‘makanan hasil jerih payahnya sendiri’ itu pengertiannya adalah dari hasil usaha dan buah dari kerja kerasnya.”
Hadits ini jelas mengisyaratkan kepada umatnya agar menerima imbalan sesuai dengan hasil keringatnya. Rasulullah SAW tidak menghendaki umatnya untuk menerima hadiah di luar gaji yang ditentukan seperti yang dikenal sekarang dengan gratifikasi dalam menjalankan tugas hariannya.
Apalagi bagi mereka yang terikat dalam kedinasan tertentu. Selain tidak berkah, gratifikasi dapat menjerumuskannya ke dalam jeratan hukum positif. Sampai di sini harkat orang yang bersangkutan tidak lagi diperhitungkan di dunia dan di akhirat. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua