Khutbah

Khutbah Jumat: Cara Mendidik Anak Agar Selamat Dunia Akhirat di Era Gadget

Selasa, 24 Juni 2025 | 14:00 WIB

Khutbah Jumat: Cara Mendidik Anak Agar Selamat Dunia Akhirat di Era Gadget

Ilustrasi anak-anak main gadget. Sumber: Canva/NU Online.

Banyak orang menyebut zaman kini sebagai era digital ataupun era gadget, yang ditandai dengan banyaknya pemanfaatan teknologi digital dan penggunaan gadget dalam keseharian. Tentu semua itu memiliki dampak positif dan negatif, termasuk bagi anak-anak yang rentan terkena dampak negatifnya. Bagaimana cara kita membimbing mereka dan mendidik mereka, agar selamat dunia akhirat, di era gadget ini?


Teks Khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat: Cara Orang Tua Membimbing dan Mendidik Anak di Era Gadget". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! 


Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللّٰهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ  قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا 


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Mengawali khutbah Jumat ini, marilah kita senantiasa mengingat akan segala anugerah yang telah dikaruniakan Allah swt kepada kita. Untuk kemudian kita syukuri dan gunakan di jalan kebaikan serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. Pada kesempatan ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.


Beribadah kepada Allah akan menjadi manifestasi ketakwaan kita, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:


يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ 


Artinya, "Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al Baqarah ayat 21)


Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah

Kita sekarang hidup pada masa yang disebut sebagai era digital atau gadget, yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi dan penggunaan gadget atau perangkat elektronik dalam aktivitas keseharian kita. Bahkan, ada orang yang hidupnya sehari-hari, mulai dari bangun tidur pada pagi hari hingga tidur di malam hari, tak pernah terlepas dari gadget.


Sebetulnya gadget ini dapat bermanfaat besar bagi kita. Melalui gadget, orang dapat bekerja, berbelanja, berdakwah, mengakses kajian agama, dan lain sebagainya. Di tangan orang yang bijak, gadget dapat dimanfaatkan untuk kebaikan dan menjadi ladang pahala.


Namun, kemudahan dan hal-hal lain yang bisa kita manfaatkan dari gadget tersebut, seringkali membuat kita terlena akan tugas kita yang utama, yakni beribadah dan mengingat kepada kepada Allah. Dalam arti, gadget juga memiliki dampak negatif manakala kita tidak mampu menggunakannya dengan bijak. Bahkan, dapat menjadi ladang dosa. Na'udzubillahi min dzalik.


Oleh karenanya, penting bagi kita untuk memiliki kesadaran dalam menggunakan gadget ini. Kesadaran ini perlu kita tanamkan, termasuk kepada keluarga kita dan terutama anak-anak kita yang rentan dalam penggunaan gadget. Tentu kita patut khawatir, apabila anak-anak kita terjerumus dalam hal-hal negatif di era gadget ini. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 9:


وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا 


Artinya, "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)." 


Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah

Ayat di atas turun untuk para orang tua yang hendak berwasiat sebelum kematiannya agar memperhatikan bagaimana kehidupan anak-anak keturunannya kelak. Sebagaimana dijelaskan Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam tafsirnya Shafwatut Tafasir (juz I halaman 260). Selain itu, juga tanggung jawab untuk mengurus anak yatim pasca-wafatnya orang tuanya agar memperlakukan anak yatim sebagaimana memperlakukan anaknya sendiri.


Namun, apabila dilihat dari lahiriah ayat, maka dapat diambil pelajaran, ayat ini memberikan peringatan kepada orang tua yang masih hidup agar mempersiapkan anak-anaknya yang akan mengarungi kehidupan di masa kelak, di antaranya dengan mendidik anak-anaknya. Pendidikan terhadap anak adalah bagian dari perintah agama.


Anak-anak juga perlu diberikan pendidikan yang baik, yang dapat menjadi bekalnya di masa depan. Diajari tentang akhlak yang baik, agar menjadi manusia yang berbudi pekerti dan bermanfaat bagi sekitarnya. Juga yang terpenting, agar ia selamat dunia akhirat. Hal ini sesuai dengan ajaran dari Nabi Muhammad SAW:


أَكْرِمُوْا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوْا آدَابَهُمْ


Artinya, "Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka," (HR Ibnu Majah).


Bagi anak-anak, pendidikan ini menjadi penting. llmu agama akan menuntun mereka ke jalan kebenaran yang diridhai Allah. Begitu pula di era gadget ini, penting bagi kita untuk senantiasa mendampingi mereka dalam penggunaan gadget. Keberadaan kita untuk mereka, selain dalam upaya pengawasan juga untuk membangun kedekatan dan komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak.


Seorang anak juga harus diajarkan memilih teman-teman yang memiliki sifat-sifat dan kebiasaan yang baik, dengan harapan anak-anak kita juga akan menjadi baik sampai dewasa nanti dan tetap bisa memilih teman yang baik di masa dewasanya. Rasulullah bersabda:


اَلرَّجُلُ عَلى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ


Artinya: “Seseorang bergantung pada agama temannya. Maka hendaknya ia melihat dengan siapa dia berteman,” (HR Imam Abu Dawud-Imam Ahmad)


Dalam konteks penggunaan gadget, gadget juga dapat berperan sebagai teman bagi anak. Karena hampir setiap hari mereka berinteraksi dengan gadget. Maka periksalah dengan seksama, apa yang mereka buka dalam gadget mereka. Jangan sampai digunakan untuk maksiat dan kejelekan.


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Kemudian, yang tidak kalah penting, yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir dampak negatif dari gadget untuk anak-anak kita, yakni batasi penggunaannya. Kita memang tidak bisa menghindarkan atau meniadakan sama sekali gadget di sekitar kita, namun setidaknya kita bisa membatasi penggunannya agar tidak kecanduan, dan itu bisa kita mulai atau contohkan dari kita sendiri.


Untuk mengakhiri khutbah ini, marilah kita senantiasa berdoa agar Allah memberikan kita semua rahmat, keberkahan, dan keselamatan. Serta menjauhkan kita dari segala penyakit dan musibah. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bersyukur dan dijauhkan dari segala fitnah dan marabahaya. Amin ya Rabbal Alamin


بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

 
Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر   


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.  اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ   


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ، عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرْ


Ustadz Ajie Najmuddin, Pengurus MWCNU Banyudono Boyolali.