Redaksi Bahtsul Masail NU Online, kami mendengar shalat utaqa, shalat sunah di bulan Syawal. Yang saya tanyakan adalah tatacara shalat utaqa dan keutamaannya? Mohon penjelasan. Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Karim/Bogor)
Jawaban
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Penanya yang budiman, semoga Allah SWT menurunkan rahmat-Nya untuk kita semua. Di bulan Syawal kita mengenal puasa sunah enam hari. Selain itu, kita juga mengenal shalat sunah sebanyak delapan rakaat yang kemudian disebut dengan nama shalat utaqa.
Pembaca yang budiman, shalat sunah utaqa ini mudah diamalkan. Shalat ini berjumlah delapan rakaat. Pada setiap rakaat kita membaca surat Al-Fatihah. Setelah Al-Fatihah, kita membaca 15 kali Surat Al-Ikhlash. Selesai shalat delapan rakaat, kita membaca tasbih sebanyak 70 kali dan shalawat sebanyak 70 kali. Setelah itu kita berdoa sebagaimana doa usai shalat pada lazimnya.
Shalat sunah utaqa ini dapat dikerjakan siang atau malam. Shalat ini dapat dikerjakan dengan empat atau dua salam. Shalat sunah ini juga dapat diamalkan pada tanggal berapa saja di bulan Syawal karena tidak ada ketentuan perihal tanggal pelaksanaannya.
Shalat ini dinamai shalat utaqa (shalat pembebasan) karena Allah SWT akan membebaskan orang yang mengamalkan shalat sunah ini dari impitan utang dan Allah akan memenuhi hajat mereka. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mencantumkan hadits berikut ini perihal keutamaan shalat utaqa.
Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini, melainkan Allah alirkan mata air hikmah di hatinya; Allah gerakkan lisannya untuk mengucapkan kalimat-kalimat mengandung hikmah; dan Allah perlihatkan kepadanya penyakit sekaligus obat dunia. Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini sebagaimana aku tunjukkan, melainkan Allah mengampuninya setiap kali ia mengangkat kepalanya dari sujud. Kalaupun ia meninggal, maka kematiannya dinilai sebagai syahid yang membawa ampunan Ilahi. Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini di perjalanan, melainkan Allah mudahkan perjalanan berangkat hingga pulang ke tempat yang dituju. Kalaupun ia tengah menanggung utang, niscaya Allah akan menutup utangnya. Kalaupun ia sedang berhajat, niscaya Allah luluskan hajatnya.
Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini, melainkan Allah berikan kepadanya sebuah makhrafah untuk setiap huruf dan setiap ayat yang dibacanya.’ Sahabat bertanya, ‘Apa itu makhrafah ya Rasul?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Makhrafah adalah sebuah taman di surga dimana seorang berkuda yang berjalan di bawah naungan salah satu pohon di dalamnya selama seratus tahun tidak juga mencapai tepi naungan itu,’” (Lihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan pertama, 1997 M/1417, juz II, halaman 249).
Pada bulan Syawal ini kita tidak hanya dianjurkan berpuasa sunah sebanyak enam hari. Kita juga dianjurkan untuk mengamalkan shalat sunah utaqa ini di bulan Syawal. Baiknya kita tidak melewatkan puasa dan shalat sunah Syawal ini mengingat keutamaan keduanya yang luar biasa.
Demikian jawaban singkat kami. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka dalam menerima kritik dan saran dari para pembaca.
Wallahul muwaffiq ila aqwathih thariq,
Wassalamu ’alaikum wr. wb.
(Alhafiz Kurniawan)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pahala Surga bagi Orang yang Bisa Menahan Amarah
2
Orang yang Dianjurkan Membuka Kain Kafan pada Pipi Jenazah saat Pemakaman
3
Dua WNI Ini Gowes Sepeda 8 Bulan Demi Nonton Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
4
Refleksi Hari Pendidikan dalam Kitab Adabul Alim wal Mutaallim Karya KH Hasyim Asy'ari
5
Nasib Buruh: Belum Sejahtera dan Khawatir Kontrak Kerja
6
Apakah Kremian dapat Membatalkan Wudhu dan Wajib Istinja?
Terkini
Lihat Semua