Khutbah

Khutbah Jumat: Keutamaan Mendidik Anak dalam Islam

Kam, 7 Desember 2023 | 06:00 WIB

Khutbah Jumat: Keutamaan Mendidik Anak dalam Islam

Mendidik anak. (Foto ilustrasi: NU Online/Freepik)

Khutbah Jumat ini mengingatkan umat Islam bahwa anak-anak merupakan generasi muda masa depan Islam. membesarkan serta mendidik mereka merupakan misi besar dalam agama.  Pendidikan tersebut merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam baik laki-laki maupun perempuan yang beriman.

 
Khutbah Jumat ini berjudul: "Khutbah Jumat: Keutamaan Mendidik Anak dalam Islam". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi) 



Khutbah I


اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ، أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى :يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ.


Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad saw, utusan Allah yang menjadi panutan bagi umat manusia. Memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad saw adalah tanda cinta dan penghormatan kepada utusan Allah. 


Kita bersyukur atas nikmat keimanan yang telah diberikan oleh-Nya, karena dengan iman kita memahami arti hidup ini dan mengenali keagungan-Nya. Mari kita perbanyak bersyukur, sebab setiap nikmat yang kita terima merupakan bukti kebaikan dan rahmat Allah yang tak terhingga. 


Dalam menjalani kehidupan ini, mari kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah, sebab dengan takwa, kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mengokohkan fondasi iman dan ketakwaan, penting bagi kita khususnya sebagai orang tua untuk memahami keutamaan mendidik anak dalam Islam. Anak-anak adalah amanah yang harus dijaga dan dididik dengan penuh kasih sayang, agar kelak menjadi generasi yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi agama, keluarga, dan masyarakat.


Mari sejenak kita renungkan  firman Allah Swt dalam surah  al-Tahrim ayat 6: 


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ.


Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."


Di dalam ayat yang mulia ini terdapat teguran yang besar tentang akibat dari tidak menjaga keluarga. Golongan ini akan di masukkan ke dalam neraka.  Dalam menafsirkan ayat ini, ulama mufassir,  Al-Dahhak dan Muqatil menjelaskan, seorang Muslim berhak memberitahukan kepada keluarganya, termasuk saudara perempuannya, budak perempuan, dan budak laki-laki, tentang apa yang diperintahkan Allah swt kepada mereka dan apa yang dilarang Allah swt kepada mereka.


Rasulullah saw menjelaskan konsep sempurna mengenai kepedulian dan tanggung jawab untuk menunaikan amanah mendidik tersebut. Dalam Hadist Rasulullah saw bersabda; 


وعن ابن عمرَ رضي اللَّهُ عنهما عن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : كُلُّكُمْ راعٍ، وكُلُّكُمْ مسئولٌ عنْ رعِيَّتِهِ ، والأَمِيرُ رَاعٍ   والرَّجُلُ راعٍ علَى أَهْلِ بَيْتِهِ ، والمرْأَةُ راعِيةٌ على بيْتِ زَوْجِها وولَدِهِ ، فَكُلُّكُمْ راعٍ ، وكُلُّكُمْ مسئولٌ عنْ رعِيَّتِهِ » متفقٌ عليه.


Artinya : "Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dari Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Semua orang dari kalian itu adalah penggembala dan semuanya akan ditanya perihal penggembalaannya. Seorang amir (pemimpin) adalah penggembala, seorang lelaki juga penggembala pada keluarga rumahnya, perempuan pun penggembala pada rumah suaminya serta anaknya. Maka dari itu semua orang dari kalian  adalah penggembala dan semua saja akan ditanya perihal penggembalaannya." (Muttafaq alaih).


Untuk memudahkan pertanggungjawaban kelak penting bagi orang tua untuk membinda, mendidik, dan membesarkan anak dalam keluarga dengan pendidikan agama. Hal ini akan mengarahkan pada kehidupan dunia dan akhirat yang lurus, dan mereka mendapat kesalehan serta bahagia dengan hasil didikan tersebut, sehingga membentuk lingkungan yang mulia.


Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Keutamaan yang diperoleh seorang Mukmin dalam mendidik anak adalah pertama, orang yang mengajar kebaikan kepada anak sama seperti mengamalkan segala kebaikan tersebut.   


Barangsiapa membesarkan anak-anaknya dengan baik untuk mencintai Allah maka niscaya Allah swt akan menundukkan anak saleh tersebut kepadanya agar ia tekun mendoakannya dan memperbanyak amal shalehnya, serta pahala amal shalehnya. 


Kedua, adalah doa anak yang baik kepada orang tua.  Kerugian yang paling besar bagi seorang Muslim bila kematiannya merupakan berhentinya amal salehnya. Akan berbeda dengan orang yang mempunyai sisa amal shaleh yang masih ada atau rezeki yang besar dalam menyebarkan ilmu Islam dan apa yang bermanfaat bagi umat Islam, serta doa anaknya yang saleh. Rasulullah saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah: 


إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


Artinya: "Ketika seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara) : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya."


Ketiga, pola asuh yang baik terhadap anak perempuan menjadi alasan masuk surga. Rasulullah saw bersabda: 


مَنْ ابْتُلِيَ مِنْ هذه البنَاتِ بِشَيءٍ فأَحْسَن إِلَيهِنَّ، كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِن النَّار


Artinya: "Barangsiapa yang diuji dengan beberapa putri dan bersabar terhadapnya, maka mereka akan menjadi perisai baginya dari neraka.


Mari mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak, menanamkan dalam diri mereka akhlak, dan berusaha mengajarkan kepada mereka keutamaan mencari ampunan, maka kita akan mendapatkan manfaat dari hal itu dan semoga memudahkan kita memasuki surga dengan karunia Allah Yang Maha Penyayang. Amin ya Rabbal Alamin. 

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Demikian khutbah Jumat ini semoga kita bisa mendidik anak kita dengan baik dan menjadi penerus yang shaleh dan shalehah yang mampu memberi manfaat kepada diri dan orang lain. Semoga keluarga kita senantiasa diberi taufik dan hidayah Allah swt dalam menjalani kehidupan ini. Amin.


Khutbah II


اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ   أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن


Azmi Abubakar, Penyuluh Agama Islam Asal Aceh