Khutbah

Khutbah Jumat: Nisfu Sya’ban, Momentum Hentikan Permusuhan

Kam, 22 Februari 2024 | 20:00 WIB

Khutbah Jumat: Nisfu Sya’ban, Momentum Hentikan Permusuhan

Khutbah Jumat Stop Permusuhan. (Foto ilustrasi: NU Online/Freepik)

Khutbah Jumat ini mengajak jamaah dan seluruh umat Islam untuk menjadikan Nisfu Sya’ban sebagai momentum untuk menghentikan segala bentuk pertikaian dan permusuhan. Nisfu Sya’ban merupakan waktu yang penuh dengan keberkahan sekaligus menandakan sebentar lagi akan masuk bulan suci Ramadhan.


Khutbah Jumat ini berjudul: “Khutbah Jumat: Nisfu Sya’ban, Momentum Hentikan Permusuhan". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi) 



Khutbah I


اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ


Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Alhamdulilah, pada hari ini kita masih berada di bulan yang penuh ampunan, yaitu bulan Sya’ban. Sya’ban berasal dari kata syi’ab yang artinya adalah jalan di pegunungan. Maknanya adalah bulan Sya’ban merupakan bulan yang tepat untuk memperbanyak kebaikan dan ibadah kepada Allah swt. Mendaki jalan kebaikan ini sebagai persiapan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Sebagai Muslim yang baik tentu kita harus mempersiapkan dengan baik dengan ibadah yang baik agar ibadah kita diridhai oleh Allah swt.


Di bulan Sya’ban terdapat malam yang penuh ampunan Allah swt, yaitu malam Nisfu Sya’ban. Pada malam ini, banyak umat Islam yang melakukan ibadah dan amalan seperti shalat, dzikir, membaca Al-Qur’an dan ibadah lainnya untuk memohon ampunan dari Allah swt. Khatib ingin menjelaskan tentang dalil yang menjadi landasan malam Nisfu Sya’ban, cara meraih ampunan pada malam Nisfu Sya’ban, dan mengapa perlu memakmurkan malam Nisfu Sya’ban.    


Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Dalil hadits shahih yang menjadi landasan amaliah pada malam Nisfu Sya’ban adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya yang berbunyi:


 يَطَّلِعُ اللهُ تَبارك وتَعالى إلى خَلْقِه لَيْلةَ النِّصْفِ مِن شَعْبانَ، فيَغفِرُ لجَميعِ خَلْقِه إلَّا لمُشرِكٍ أو مُشاحِنٍ


Artinya: "Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya pada malam Nisfu Sya’ban, kemudian Allah akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang menebar kebencian" (HR. Ibnu Hibban).     


Malam Nisfu Sya’ban sudah diamalkan oleh para ulama salafushalih, seperti Imam Syafi’i, sebagaimana dikutip Imam Adz-Dzahabi dalam Kitab Al-Muhadzab fi Ikhtishari as-Sunan al-Kabir. Imam Syafi’i menjelaskan: "Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan pada lima malam, yaitu malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, awal malam Rajab, dan malam Nisfu Sya’ban. Dari sini jelas, bahwa malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang penuh dengan ampunan Allah swt dan malam dikabulkannya doa-doa seorang hamba.  Maka sungguh rugi jika kita tidak mengisi malam ini dengan ibadah, doa dan amalan kebaikan yang mendekatkan diri kita kepada Allah swt."


Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Ada beberapa pelajaran penting yang perlu kita perhatikan pada malam Nisfu Sya’ban. Pertama adalah merekatkan persaudaraan dan menjauhi permusuhan. Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan Imam Al Bukhari dalam kitab Sahih Bukhari


حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ


Artinya: "Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari."


Permusuhan tidak hanya menghambat ampunan Allah swt, namun juga terhalang dari surga Allah swt. Sebagaimana hadits:


 لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ رَحْمٍ. رواه البخاري


Artinya: "Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali persaudaraan" (HR. Bukhari).


Momen Nisfu Sya’ban merupakan kesempatan yang baik untuk mempererat tali persaudaraan dan menjauhi permusuhan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan saling memberikan hadiah atau sedekah kepada sanak saudara, tetangga, teman, dan sesamanya. Hal ini penting karena menghilangkan permusuhan dapat menghantarkan kita kepada ampunan Allah swt.


Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Pelajaran kedua dari malam Nisfu Sya’ban adalah memperkuat iman kita kepada Allah swt dan menjauhi terhadap kemusyrikan. Keimanan kita kepada Allah swt merupakan syarat utama masuk surga Allah swt. Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dalam Sahih Ibnu Hibban, Nabi bersabda:


قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: "‌مَنْ ‌قَالَ: ‌لَا ‌إِلَهَ ‌إِلَاّ ‌اللهُ، ‌دَخَلَ ‌الْجَنَّةَ"، فَقُلْتُ: وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ؟ قَالَ: "وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ


Artinya: "Nabi bersabda: Barangsiapa mengucapkan kalimat: Laa Ilaha Illa Allah, akan masuk surga. Saya bertanya: walaupun ia berzina dan mencuri? Nabi menjawab: Walaupun berzina dan mencuri "(HR. Ibnu Hibban)


Tidak hanya itu, orang kafir yang dosanya banyak, walaupun kekafiranya telah berlangsung selama bertahun-tahun, ketika ia mau bertaubat kepada Allah dan masuk Islam, maka diampuni segala dosa masa lalunya oleh Allah swt. Sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur'an surat Al-Anfal ayat 38:  
 

قُلْ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّنْتَهُوْا يُغْفَرْ لَهُمْ مَّا قَدْ سَلَفَۚ وَاِنْ يَّعُوْدُوْا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّتُ الْاَوَّلِيْنَ 


Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur itu, “Jika mereka berhenti (dari kekufurannya dan masuk Islam), niscaya akan diampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu. Jika mereka kembali lagi (memerangi Nabi), sungguh berlaku (kepada mereka) sunah (aturan Allah untuk menjatuhkan sanksi atas) orang-orang terdahulu.”


Orang yang beriman, tidak musyrik, dan tidak memiliki permusuhan, memiliki harapan besar mendapatkan ampunan Allah swt. 


Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Pelajaran ketiga adalah ampunan Allah sangat luas bagi siapapun yang mau bertaubat kepada Allah swt. Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam kitab sahihnya:


عَن أَبِي هُرَيْرَةَ عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَخْطَأْتُمْ حَتَّى تَبْلُغَ السَّمَاءَ ثُمَّ تُبْتُمْ لَتَابَ عَلَيْكُمْ . صحيح سنن ابن ماجة 


Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Andai kalian keliru hingga mencapai langit, lalu kalian bertobat, niscaya ia akan menerima tobat kalian,’” (HR Ibnu Majah).


Rahmat dan ampunan Allah swt sangat luas, Allah maha mengampuni terhadap hambanya. Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang penuh ampunan dari Allah swt, kecuali dua orang, yaitu orang yang musyrik dan orang yang menebar permusuhan.


Maka mari kita manfaatkan momentum malam Nisfu Sya’ban untuk memohon ampunan dari Allah swt, menguatkan keimanan, merekatkan tali persaudaraan, dan menghentikan permusuhan. Semoga kita semua mendapatkan ampunan dan ridha dari Allah swt. Aamiin yaa Rabbal ’alamiin.


جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ.  إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ


Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Rustam Ibrahim, Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta